Berperan Sebagai Awan

108 5 0
                                    

Seorang penulis pernah berkata, cinta itu seperti hujan, kita tidak tahu kapan dan dimana ia akan turun.
Seperti ceritaku kali ini, hanya saja aku berperan sebagai awan yang tidak ingin menurunkan hujan, karena memang belum saatnya untuk turun.

***

Aku memang pernah mengajakmu jalan-jalan, tetapi aku tidak mau kamu menyimpan perasaan suka kepadaku.

Bagiku untuk benar-benar menyukai seseorang itu membutuhkan waktu yang lama, kenapa?
Aku memang pernah menyimpan perasaan suka kepadamu, tapi hanya di waktu itu saja.

Entah kenapa setelah waktu itu berlalu, semakin lama perasaanku terhadapmu semakin memudar.
Dan saat ini kamu hanya orang biasa bagiku, ketika berpapasan denganmu saja jantung ini tidak lagi berdebar seperti waktu itu.
Bisa di bilang kamu hanyalah pelepas lara dari sakit hatiku di masa lalu.
Terdengar jahat memang, seperti tidak punya hati, tidak punya perasaan.
Itu bukan karena aku sedang menyukai seseorang yang lebih di bandingkan kamu.
Aku memang benar sedang tidak menyukai siapa-siapa sekarang. Karena itu pintu hatiku masih tertutup.

Apakah aku terlihat jahat? Karena mengabaikan perhatianmu, mengabaikan pesan-pesanmu, dan jarang sekali menyapamu.

Tetapi aku berterimakasih karena kamu selalu peduli denganku, dan aku akan membalas kepedulian itu.
Walaupun lebih tepatnya aku hanya peduli dengan perasaanmu, aku tidak ingin memberimu luka karena kamu baik kepadaku, tidak ingin membuatmu kecewa dengan memberikan perhatian kepadamu, karena itu aku tidak ingin kamu manaruh harapan kepadaku yang aku saja tidak menaruh harapanku.
Singkatnya aku tidak mau berharap dan memberi harapan

Lebih baik begini, dari pada setelah kita membuat cerita bersama, di awali cerita yang bahagia, lalu diakhiri oleh aku yang mencampakkanmu, karena memaksakan perasaan yang memang dari awal aku tidak mempunyai perasaan terhadapmu, dan hanya membuat luka baru di hati.

Aku harap kamu mengerti dengan apa yang aku perbuat.

#WidiartaTegar Kamis, 7 Februari 2019

Diary Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang