Gelas Kaca

18 0 0
                                    

Seperti gelas kaca, dulu ketika kosong ada orang yang pernah mengisinya, gelas itu di isi dengan kasih sayang, perhatian serta canda dan tawa penuh kebahagiaan.

Seiring berjalannya waktu gelas itu pun mulai retak, terkikis oleh kekhawatiran, dan kekecewaan karena egonya. Rasa senang dan bahagiapun mulai perlahan mengalir keluar, bersamaan dengan air mata dan gelas itupun kini kosong kembali.

Mau di isi seperti apapun ia tidak akan pernah terisi. Karena retakannya begitu besar tidak ada yang bisa mengisinya.

Mencoba mencari seseorang untuk mengisnya itu akan percuma jika tidak memperbaiki retakan di gelas itu maka tidak akan bisa.

Jadi dari pada mencoba untuk mengisinya kenapa tidak mencoba untuk memperbaikinya?

Apa? Kamu berharap ada yang memperbaikinya. Apakah kamu yakin gelas itu tidak akan retak lagi?

Apa kamu tidak lelah terus memperbaiki gelas yang retak?

Jika lelah kosongkan saja.

Rabu, 18 mei 2022

Diary Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang