Memory Diary #1

516 24 7
                                    

Kalian mau tau ceritaku, baiklah akan aku tuliskan di sini.

Tapi sebelum itu aku ada pertanyaan untuk kalian, apakah kalian pernah memiliki hubungan yang sepesial?

Kalian pasti pernah donk punya pacar.

Semuanya berawal dari Instagram, dari enggak kenal hingga kenal.

Awalnya sih dia cuma aku anggap sebagai pengisi waktu gabut aja. Aku membalas storynya, dan kebetulan hoby kita sama.

Berbagai topik telah kita bahas, mulai dari pertanyaan "Kamu tinggal di mana? Aku sudah pernah nonton film itu, mau aku spoiler? Hingga pertanyaan "Kenapa nonton sendiri? Pacar kamu kemana."

"Yaudah nanti aku temani yah nonton bioskopnya."

Dari situ aku memutuskan jalan sama dia, awalnya sih emang canggung karena baru pertama kali bertemu.

Pas aku bonceng, di jalan dia diam aja. Tetapi aku berusaha mencairkan suasana, karena dia suka film, aku coba tanya film apa yang nanti mau kita tonton. Nah dari situ dia mulai cerita panjang.

Hingga akhirnya sampai di tempat tujuan, aku dan dia berada di Big Mall yang ada di daerah Samarinda Kalimantan timur.

Langsung dah kita menuju bioskop, memesan dua tiket film horor yang akan aku tonton bareng dia. Sebenarnya aku enggak suka film horor, karena pasti nanti bakal susah tidur kalau malam.

Tapi itu semua tergantikan karena nontonnya bareng dia. Melihat wajahnya bikin jantungku berdegup kencang. Dia memiliki wajah yang lumayan cantik sih, dengan penampilan ala-ala fuck girl gitu.

Semenjak hari itu kita jadi mulai dekat, saling kontekan, sering jalan bareng. Bohong kalau enggak ada yang suka juga sama dia, tapi entah kenapa aku merasa puas aja bisa sedekat itu sama dia, dia juga bisa merasa senyaman itu sama aku.

Enak ya bikin cowok yang berusaha ngedeketin dia itu down.

Hubungan ini semakin dekat, kita menjadi saling terbuka satu sama lain. Sampai-sampai dia cerita kalau dia itu cemburu lihat aku dekat sama cwe lain selain dia.

Karena dia bilang gitu aku tanya aja langsung. "Kamu cemburu lihat aku dekat sama temenku?" Dia menjawab. "Ya iyalah, kan dari teman bisa muncul perasaan suka, wajar donk kalau aku cemburu".

Aku. "Padahalkan kita juga teman, kamu suka sama aku?" Dan dia diam aja guys.
"Yaudah kalau gitu kita pacaran yah, kamu mau enggak?"

Waktu itu aku deg-degan banget, karena bisa aja di tolak sama dia. Nembaknya enggak romantis banget sih jadi cowok.

Tetapi kalian tau enggak setelah itu apa yang terjadi?

Kita jadian donk, setelah lima bulan pendekatan. Sering jalan, sering kontekan, akhirnya kita jadi sama-sama suka.
Dari dia yang aku anggap sebagai pengisi waktu gabut. Penjadi pengisi waktu yang paling aku tunggu.

Thank you sudah membaca ceritaku, mau tau kelanjutannya? Follow and subscribe agar kalau aku bikin kelanjutannya, nanti bakal ada notifikasi di hp kalian. Dan jangan lupa vote yah.

#TegarLateCream

Diary Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang