1.4 Aku Dan Mereka Yang Kusebut Teman (Bagian Keempat)

323 48 2
                                    

🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁

Kesan pertama yang kudapatkan ketika pertama kali bertemu dengannya adalah dia mudah sekali tertawa. Sekali tertawa dia tidak mudah berhenti, bahkan sampai menangis. Dia suka sekali membuat candaan-candaan yang menurutku kadang tidak lucu dan terkesan dipaksakan. Walau kebanyakan candaannya cukup berhasil membuat teman-teman di kelas tertawa. Namanya Seulgi, salah satu teman dekatku yang lain. Kami dekat karena kami satu kelas. Tapi memang pada dasarnya Seulgi adalah pribadi yang ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Bahkan dengan Kai dan Sehun. Dua orang anggota kelas yang paling dihindari.

Pertama, kenapa bisa Kai? Karena Kai mempunyai predikat badboy yang resmi tersemat padanya. Semua orang takut padanya atau lebih memilih menghindarinya karena tidak mau terkena pengaruh buruk. Tetapi berbeda halnya dengan Seulgi, dia tidak pandang bulu dalam masalah pertemanan. Entah bagaimana caranya dia bisa membuat Kai mau menjadi temannya, walau aku tahu Kai sepertinya terpaksa, atau mungkin ada sesuatu yang lain. Aku tidak termasuk kedalam yang menghindari Kai, karena aku cukup 'bodoh' untuk tidak membuat 'masalah' hingga berakhir pada pertemananku yang dimulai dengan sesuatu yang 'salah'.

Kedua, kenapa bisa Sehun? Sehun itu punya beberapa julukan. Karena dia selalu bersifat dingin kepada siapapun, dia dijuluki 'The Ice Prince'. Karena dia selalu terlihat putih pucat, dia dijuluki 'Vampire'. Julukan kedua ini sebenarnya disebabkan karena memang gen keluarganya saja yang kekurangan pigmen warna kulit, jadi kulitnya putih pucat begitu. Aku tidak bermaksud sarkas, tapi kadang aku memang iri sih dengan kulit pucat Sehun, terlebih dia sangat tampan. Julukan ketiga dia dikenal sebagai 'Si Irit Bicara'. Itu karena Sehun jarang sekali terlibat percakapan panjang. Ketika ditanya, dia hanya menjawab singkat dengan muka dan nada datar. Sungguh itu menurutku sangat menyebalkan, tapi karena aku sudah terbiasa dengannya yang seperti itu, aku bisa menoleransinya. Itulah beberapa julukan Sehun yang sekiranya membuat banyak orang menghindarinya, walau pada awalnya banyak yang mendekatinya karena wajah tampannya, tapi tidak ada yang bertahan karena dia terlalu dingin untuk ditaklukkan terutama oleh perempuan. Tetapi berbeda dengan Seulgi, dia selalu saja ada cara untuk membuat Sehun mau berbicara dengannya. Entah itu dengan candaannya atau dengan keusilannya.

Seulgi itu sangat suka usil dengan teman sekelasnya, terutama kepada Sehun yang berakhir dengan kegagalan dan kepada Dio yang berujung sukses besar. Dinding es Sehun sangat kuat dan tinggi menjulang sehingga sangat sulit dirobohkan, apalagi hanya dengan keusilan kecil yang dilakukan oleh Seulgi. Untuk kasusnya Dio, tentu saja mudah karena Dio terlalu serius dan kaku serta dia tidak suka diganggu, akibatnya sebuah keisengan kecilpun langsung berpengaruh. Dio menganggap Seulgi kekanak-kanakan, sedangkan Seulgi hanya tertawa menanggapinya. Walau kadang memang sepertinya Seulgi sudah bertindak lebih jauh dan cukup keterlaluan. Tapi menurutku itulah yang membuat suasana kelas menjadi dinamis, tidak kaku dan terlalu monoton. Jadi, aku tidak membencinya, karena kadang itu bisa menjadi hiburan tersendiri.

Dalam menjalankan aksi usilnya, kadang Seulgi tidak melakukannya sendirian. Seulgi mempunyai 'partners in crime' yang kadang membantunya. Pertama Yeri, alasannya sudah jelas karena mereka sangat sepakat untuk masalah mengusir kebosanan dengan sedikit 'keonaran'. Kedua Wendy. Wendy? Iya, Wendy. Awalnya aku juga kaget, bagaimana mungkin seorang ketua kelas yang dikenal bijak dan tegas ternyata pernah bersekongkol dengan 'si pembuat keonaran kelas'. Jelas tidak mungkin seharusnya, tapi kenyataannya memang demikian adanya, Wendy dan Seulgi berada pada tim yang sama. Ketika kutanyakan pada Wendy, mengapa dia melakukannya, jawabannya karena dia sedang lelah dan bosan. Inilah yang membuatku tidak bisa menebak-nebak apa yang sebenarnya ada dalam pikiran seorang Wendy. Tidak pernah terduga. Tapi karena dia yang seperti itulah yang membuatnya bisa sangat dekat dengan Seulgi, bahkan dengan Yeri yang sering kena marah olehnya sekalipun.

Selain usil dan suka bercanda, Seulgi mempunyai manajemen mood yang sangat buruk. Ketika dia berada dalam mood yang buruk, terutama ketika sedang datang bulan, semua warga kelas akan kena imbasnya. Bahkan Wendy sebagai ketua kelas akan memilih menyerah dan membiarkannya sampai moodnya kembali membaik. Wendy berkata dengan sangat cool (menurutku), "Biarlah, badai pasti akan berlalu". Dan benar adanya, dalam waktu yang tidak lama serangan 'badai' yang bernama Seulgi sungguh berlalu dengan sendirinya.

🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁

Aku bukan tipe orang yang suka aktif di sosial media dengan mengunggah segala hal aktivitas yang telah dilakukan untuk dijadikan story atau feed di akun sosial media yang dipunya. Walau mungkin sesekali kulakukan, tujuannya untuk mengusir kebosanan. Aku lebih seringnya membuka sosial media hanya untuk mendapatkan informasi atau hiburan.

Di kelasku, ada seorang siswi yang dikenal sebagai 'Ratu Sosialita', mungkin karena dia terlalu sering mengunggah semua kegiatan hariannya. Aku tidak melebih-lebihkan, tapi dia benar-benar mengunggah semua aktivitasnya di sosial media mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur. Dan itu menjadikan spam pada timeline di akun sosial mediaku. Aku merasa kesal, tentu saja. Coba bayangkan ketika kita pertama kali membuka akun sosial media kita, tapi apa yang kita temukan adalah postingan-postingan dari orang yang sama, dan itu bejibun. Sungguh menyebalkan bukan? Sampai pernah suatu ketika ingin kublokir saja akunnya, tapi aku tidak sampai hati untuk melakukannya karena dia adalah salah satu teman yang cukup dekat denganku. Sebut saja namanya Joy.

Joy mempunyai kepribadian yang ramah dan mudah berbagi informasi. Makanya aku senang berteman dengannya, karena jika aku membutuhkan informasi tertentu mengenai berita terkini terkait apa yang terjadi di sekolah atau bahkan di luar sekolah dia selalu tahu. Mungkin karena kekuatan seorang 'Ratu Sosialita'. Terutama yang berbau gosip dan semacamnya, Joy sangat menyukainya. Sama seperti Seulgi, Joy mempunyai jalinan pertemanan yang luas, mungkin karena mereka sama-sama mudah bergaul dengan orang lain. Walaupun begitu, mereka beberapa kali sering terlihat tidak akur. Tidak tahu pasti alasannya apa, tapi kupikir ini masalah perbedaan ketertarikan.

Seulgi sama sekali tidak mempedulikan sosial media, dia hanya menggunakannya untuk berkomunikasi, itu saja tidak yang lain. Sedangkan Joy, tentu saja kebalikan dari Seulgi. Karena perbedaan inilah, mungkin yang menyebabkan mereka sering tidak akur. Seingatku dulu Seulgi pernah mengatakan sesuatu padaku.

"Ada apa sih dengan si Joy? Memangnya apa faedahnya mengunggah semua aktivitas hidupnya hingga menjadi spam begitu?". Saat itu Seulgi secara tidak sengaja melihat aku yang sedang memainkan HPku, dan sampailah secara tidak langsung postingan bejibun milik Joy di penglihatannya. Seulgi terlihat kesal. Aku hanya bisa mengedikkan bahu dan mencoba tersenyum. Kemudian Seulgi tidak puas sampai disitu untuk berkata-kata.

"Kau kesal tidak sih mendapat spam postingan secara tidak langsung begitu? Kalau aku sih jelas iya."

Baru saja aku mau mengeluarkan suara untuk membalas pertanyaan Seulgi, Joy datang menyela tanpa aba-aba. Aku yakin ini akan menjadi adu mulut yang panjang dan cukup intens.

"Berhentilah berkicau yang tidak perlu, atau aku akan membungkam mulut manismu itu dengan selotip ini, Seulgi." Dan entah bagaimana, memang di tangan Joy terdapat selotip hitam besar. Aku sempat terkejut dengan kebetulan itu, bagaimana bisa tepat sekali momennya. Perang mulut diantara merekapum dimulai, dan aku lebih memilih untuk undur diri daripada terlibat lebih jauh, karena pasti akan sangat merepotkan. Biasanya nanti yang akan memisahkan mereka itu, kalau bukan Chanyeol ya Wendy. Entah bagaimana caranya mereka berdua selalu bisa memisahkan pertikaian antara Seulgi dan Joy. Tentu saja dengan teknik yang berbeda. Chanyeol menggunakan kekuatannya sebagai seorang lelaki, sedangkan Wendy dengan gelar ketua kelasnya. Dan pertikaian akan berakhir dengan baik, meskipun Seulgi maupun Joy tetap menyimpan kekesalannya masing-masing.

🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁 🍁

The Fifth SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang