18. Euforia Diantara Disforia

235 42 7
                                    

🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈

Perkelahian antara Kai dan Suga telah berakhir dengan tidak damai. Dan akhirnya, kami berkesempatan untuk mengetahui isi dari buku diary milik Jungkook. Walaupun sebelumnya harus terjadi sebuah drama yang tidak 'mengenakkan'.

Hal tersebut terjadi saat pulang sekolah, tiba-tiba saja Suga datang ke kelas kami. Tanpa berkata apapun dia langsung mengambil tangan Wendy dan membawanya pergi keluar kelas. Tentu saja tindakannya menimbulkan keterkejutan dan kehebohan di dalam kelas walaupun beberapa sudah ada yang pulang. Beberapa detik kemudian, aku menyadari jika Sehun sudah tidak ada di dalam kelas. Kemana perginya dia? Jangan-jangan....

Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung berlari keluar kelas. Bisa kudengar suara Chanyeol yang memanggilku. Tapi kuabaikan begitu saja. Entah mengapa aku mempunyai firasat buruk tentang apa yang akan terjadi berikutnya. Dan ternyata, dugaanku benar.

Aku berhenti berlari setelah aku bisa melihat tiga orang yang berada tak jauh dari posisiku saat ini. Sehun berusaha menahan tangan Wendy, sedangkan yang satunya masih berada di pegangan Suga.

"Lepaskan dia!", ucap Sehun dingin.

"Bukan urusanmu.", balas Suga tak kalah dinginnya.

"Tapi kau menyakitinya.", ucap Sehun tak terima.

Posisi mereka bertiga masih tetap sama. Mengapa aku jadi seperti melihat adegan yang seperti di drama? Dan Sehun, tidak kusangka dia akan senekat dan seberani ini. Oh iya, aku baru ingat kalau kami sedang berada di lingkungan sekolah. Kalau ada yang melihat adegan ini, bisa menyusahkan nantinya. Aku harus mencari cara untuk mengakhirinya.

Akhirnya, aku nekat untuk memisahkan mereka bertiga. Sudah tidak ada waktu lagi, karena bisa kudengar samar-samar suara Chanyeol yang semakin mendekat.

"Apa yang kalian lakukan?", kataku sembari mendorong tubuh Sehun dan Suga menjauhi Wendy dengan kedua tanganku secara bersamaan. Kulakukan aksi itu dengan sekuat tenaga, walaupun aku ini kurus, tapi masih cukup kuat untuk melakukannya.

Wendy terlihat lega setelah terlepas dari Sehun dan Suga. Bisa kulihat salah satu pergelangan tangannya sedikit memerah. Pasti itu karena ulah Suga. Dia pasti tanpa sadar mencengkeramnya dengan kuat saat membawa Wendy keluar kelas. Aku jadi kasihan pada Wendy. Apapun alasan Suga, sungguh perbuatannya tadi itu tidak bisa dibenarkan dan tidak sopan. Apalagi kepada seorang perempuan.

"Ini tidak ada hubungannya dengan kalian. Aku hanya butuh Wendy untuk ikut denganku sekarang ke rumah sakit tempat Jungkook dirawat. Kalian berdua jangan menghalangi!", ucap Suga dengan sedikit membentak.

"Hei, apa-apaan ini? Wendy kami mau dibawa kemana?", Chanyeol tiba-tiba saja sudah berada di sebelahku. Sepertinya dia sempat mendengar perkataan Suga sebelumnya.

"Kalau itu, kau tidak usah khawatir Suga. Sebenarnya kami memang berencana kesana sepulang sekolah. Jadi tidak perlu dengan paksaan seperti ini. Jika ada masalah, sebaiknya kita selesaikan dengan cara yang lebih baik.", aku berusaha menengahi masalah ini. Kenapa aku? Karena Wendy dan Sehun entah mengapa mereka hanya diam saja. Dan Chanyeol, dia baru saja datang, jadi dia tidak dihitung disini.

Suga terlihat tidak melakukan penolakan. Dia langsung pergi begitu saja meninggalkan kami. Kepergian Suga diikuti dengan suara beberapa teman kelas kami yang rupanya juga ikut menyusul kesini. Aku setidaknya bisa menghelas napas lega karena adegan 'drama' tadi hanya aku yang melihatnya.

🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈

Setelah mengetahui semua isi dari buku diary milik Jungkook, aku bisa merasakan semua tekanan dan kegelisahan yang dialami Jungkook hingga akhirnya dia berusaha melakukan balas dendam. Sangat disayangkan semua itu bermula dari kesalahpahaman dan berakhir tanpa penyelesaian. Semuanya sudah terlambat karena aksi Jungkook yang tidak terduga pada akhirnya.

Tapi yang juga menjadi perhatian kami saat ini adalah bagaimana Jungkook bisa mengenal Wendy.

Hari-hari yang kulalui selalu terasa sama. Aku tertekan dan merasa tidak tenang sama sekali. Tapi dendam yang terlalu membuncah membuatku tetap bertekad melanjutkan semua rencanaku. Hingga suatu ketika, aku bertemu dengannya. Dia seperti oasis di tengah gurun yang sedang kulalui. Untuk pertama kalinya, aku merasakan 'euforia' selama hidupku. Untuk pertama kalinya, aku merasakan sebuah harapan.

Dengan gerakan yang tiba-tiba, Wendy langsung mengambil buku diary milik Jungkook dan dengan mata terbelalak dia mengamati sampulnya.

"Oh Tuhan. Aku mengingatnya. Sampul buku itu. Pantas saja, aku seperti pernah melihatnya."

"Aku pernah mengembalikan buku ini pada Jungkook. Dia tidak sengaja meninggalkannya di perpustakaan. Kebetulan aku yang melihatnya. Saat kukembalikan dia sangat merasa berterimakasih. Jadi, aku pikir itu adalah sesuatu yang penting baginya."

"Setelah itu, aku sering melihatnya di perpustakaan. Dia selalu terlihat seperti sedang kelelahan. Saat itu aku tidak terlalu memikirkannya. Tapi suatu ketika aku melihatnya berjalan keluar perpustakaan dan hampir menabrak rak buku. Karena khawatir, aku menghampirinya. Aku selalu membawa berbagai macam jus buah untuk alasan kesehatan. Aku memberikan satu untuk Jungkook dan tak lupa memberitahunya untuk menjaga kesehatan. Aku bahkan tidak tahu namanya saat itu."

Wendy terlihat murung sekarang. Entah apa alasannya. Tapi aku pikir ini ada kaitannya dengan 'masa lalunya' dengan Jungkook. Dia terlihat seperti sedang menyesal.

"Jadi benar, sepertinya gadis yang sering Jungkook ceritakan itu adalah Wendy. Itulah alasanku mengajakmu kemari. Aku pikir setidaknya mungkin dia bisa mengingatmu walaupun sedikit."

Ucapan Suga mungkin ada benarnya. Aku pernah mendengar jika seseorang yang mengalami amnesia bisa saja mengingat sebagian memori yang dianggap 'menyenangkan'. Itu kejadian yang langka. Tapi, tidak salahnya kan kalau kami mencoba? Setidaknya, kami masih memiliki harapan.

Ironisnya, kenyataan yang kami hadapi sekarang membuat harapan itu sirna. Jungkook sama sekali tidak mengingat apapun, termasuk Wendy.

"Wendy? Maaf ya, aku tidak bisa mengingatnya.",ucap Jungkook pelan saat Suga menanyainya tentang Wendy.

Jungkook saat ini yang kami lihat benar-benar terlihat seperti orang asing bagi kami. Suga terdiam dan terlihat frustasi.

"Maaf, aku permisi terlebih dahulu ya.", ucap Wendy seraya menundukkan badannya dan langsung keluar dari kamar tempat Jungkook dirawat.

Aku merasakan ada sesuatu yang aneh pada Wendy. Kuputuskan untuk menyusulnya bersama Sehun.

"Maafkan aku."

Setelah mengatakan itu, Wendy menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Untuk kedua kalinya, aku dan Sehun melihat Wendy menangis.

🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈

"Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca, supaya author senang (hehe). Selamat membaca 😊"

The Fifth SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang