2.5 Sehun Dan Bekal Makanan Misterius (Bagian Kelima-End Part)

208 42 12
                                    

🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱

Sudah lama sekali aku tidak mengalami gejolak membara seperti ini. Terakhir kali kurasakan saat aku masih menginjak bangku sekolah dasar. Tapi untuk saat ini dengan alasan yang berbeda. Dan alasan itu adalah misteri 'bekal makanan untuk Sehun' yang sangat ingin kupecahkan sesegera mungkin.

Mungkin benar jika ada yang mengatakan bahwa rasa penasaran akan membuat kita menjadi lebih semangat. Dan saat ini aku merasakannya. Entah rasa penasaran itu akan membawa kita mengetahui kebenaran atau malah sebaliknya, kita mengalami kebuntuan.

Bekal makanan misterius itu terus saja rutin datang, tanpa buah. Menunya berbeda untuk tiap harinya. Awalnya hanya semacam menu yang mudah dibuat, seperti sandwich daging, pancake, dan omelette. Tapi kemudian hari-hari berikutnya mengalami peningkatan menjadi casserole, simple meal box dan menu lain yang tidak kuingat apa namanya. Cukup variatif dan kreatif. Sepertinya pengirim bekal makanan itu memahami karakter Sehun yang cepat bosan terhadap sesuatu.

Sehun tetap menerimanya, tapi tidak memakannya, melainkan memberikannya kepada Kai. Akhir-akhir ini aku tidak membawa bekal, karena Bibiku menginap di rumah mertuanya yang sedang sakit. Jadi Kai tidak bisa mendapatkan bekal makananku, tapi dari Sehun. Awalnya Kai menolak, tapi akhirnya menerimanya, dan Kai tidak memakannya di atap sekolah seperti biasanya, dia memakannya di kantin bersama denganku dan yang lain.

Sehun tidak memakan bekal makanan itu ternyata merupakan bentuk protesnya terhadap pengirimnya, dengan kata lain dia menolaknya dan tidak membutuhkannya. Tapi kenyataannya si pengirim bekal makanan itu tetap gigih. Bekal makanan itu terus saja datang tanpa absen sekalipun. Sehun terlihat jengah. Aku pun akhirnya memutuskan untuk segera mengakhiri itu semua.

Saat kami makan bersama di kantin, aku mencoba mendiskusikan lagi masalah bekal makanan misterius itu. Entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang kulewatkan, dan itu cukup mengganggu. Aku menjelaskan semua petunjuk yang selama ini kukumpulkan dan bagaimana bisa berakhir pada kesimpulan bahwa tersangkanya diantara tiga orang yaitu Seulgi, Yeri dan Joy. Aku sebenarnya tidak yakin juga, tapi saat ini aku butuh pendapat dari orang lain.

"Kau yakin pelakunya diantara mereka bertiga? Aku benar-benar tidak menyangkanya. Coba deh kita periksa dulu alibi mereka, siapa tahu ada petunjuk yang bisa didapatkan." Chanyeol entah mengapa menjadi ikut tertarik dengan kasus ini. Padahal awalnya dia seperti tidak peduli, karena ini berhubungan dengan Sehun. Tapi mungkin setelah mendengar kemungkinan pelakunya adalah teman sekelas sendiri dan yang cukup dekat dengan kami, dia berubah pikiran.

Kemudian aku teringat sesuatu, dulu Yeri pernah mengatakan padaku bahwa dia sempat menyukai Sehun. Tapi sepertinya itu tidak bertahan lama, karena setahuku Yeri sedang dekat dengan anak kelas sebelah. Dia bilang sering keluar bersama sepulang sekolah. Tapi siapa tahu kalau Yeri ternyata masih memendam perasaan terhadap Sehun hingga saat ini?

"Kalian semua tahu kan kalau aku dan Yeri selalu masuk kelas terakhir. Kita selalu datang terlambat dan bahkan pernah tidak boleh masuk kelas. Jadi sepertinya bukan Yeri pelakunya." Kai mengatakan ini seolah dia bisa membaca pikiranku. Ah ya Kai benar, saat bekal makanan itu datang setiap harinya, Kai dan Yeri tetap terlambat seperti biasanya.

"Kai sepertinya sangat dekat ya dengan Yeri? Sampai berangkat sekolah selalu bersama." Chanyeol selalu saja berbicara yang tidak perlu.

"Itu karena rumah kami searah. Dia lebih suka naik motor daripada diantar supirnya naik mobil. Lagipula tidak ada alasan lain kami menjadi dekat, toh dia sudah dekat yang lain." Kai terlihat lebih tenang daripada sebelumnya, biasanya kalau dipancing begini dia langsung emosi.

Penjelasan Kai memang ada benarnya. Sepertinya bukan Yeri. Kemudian bagaimana dengan alibi Seulgi dan Joy?

"Seulgi bukannya kurang suka ya sama Sehun? Sama Chanyeol juga? Apa mungkin itu hanya didepan kita saja dia begitu? Tapi aslinya dia tidak begitu? Bagaimana kalau itu hanya kedoknya saja?", kata Dio tiba-tiba. Aku tahu Dio kurang suka dengan Seulgi karena dia sering dijahili. Tapi ini namanya sudah menuduh Seulgi tanpa bukti, hanya karena alasan pribadi kurasa. Walaupun memang ada kemungkinannya. Memangnya ini kisah cinta antara Helga dan Arnold dari series 'Hey Arnold' dimana tokoh utama laki-lakinya disukai teman perempuannya yang didepannya berpura-pura membencinya? Sungguh kekanak-kanakan kalau memang itu yang terjadi.

The Fifth SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang