Di pagi yang sangat cerah ini Minseok sudah bersiap akan pergi ke suatu tempat.
"Eoh? Anak eomma yang manis ini mau kemana pagi-pagi begini sudah cantik" kata ny.kim saat melihat anaknya itu menuruni tangga sudah berpakaian rapi.
"Ah eomma. Berhenti memanggilku manis ataupun cantik" Minseok mempoutkan bibirnya.
"Baiklah.baiklah tampan,kau mau kemana emm? Kau mau menemui lelakimu itu ya" goda Ny.kim.
"Mm...iya eomma, kami berencana akan jalan-jalan hari ini. Dan sudah lama juga aku tidak menikmati udara Korea ini" jawab Minseok.
"Oh begitu. Yasudah kajja kita sarapan terlebih dahulu" ajak ny.kim
"Ne kajja eomma"_Minseok
. . . . . . .
Selesai dari sarapannya tadi, Minseok langsung saja pergi. Dan disinilah dia sekarang, ditaman bermain yang saat ini sedang ramai-ramainya. Berhubung ini hari minggu pantas saja kalau tempat ini ramai oleh pengunjung.
Pandangan Minseok terkunci pada seorang anak perempuan kecil yang saat ini kelihatan sedang kebingungan ditengah-tengah keramaian itu. Minseok yang merasa kasihanpun langsung saja menghampiri anak tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hai...anak manis" sapa Minseok dan tersenyum pada anak tersebut. Anak tersebut tak merespon sapaan dari Minseok.
"Euh perkenalkan nama oppa Kim Minseok. Siapa namamu manis?" Minseok memperkenalkan diri agar anak itu tidak takut padanya.
"Kau namja?" Tanya anak perempuan itu.
"Iya, oppa namja. Memangnya kenapa"
"Ani. Hanya saja kenapa wajah oppa cantik" wajah Minseok langsung memerah saat mendengar perkataan tersebut.
"A.ah oppa ini tampan.hhe" kata Minseok kaku.
"Ngomong-ngomong kau sedang apa disini sendirian? Kemana orang tuamu?" Tanya minseok.
"Aku sedang menunggu appaku. Dia katanya pergi ke toilet, tapi dia tidak datang-datang juga. Lama sekali" anak itu memajukan bibirnya, membuat Minseok gemas melihatnya.
"Oh iya siapa namamu? Dan siapa nama appamu itu?"
"Namaku Hyunji dan nama appaku adalah Se_" tiba-tiba ada sebuah suara dari arah belakang minseok yang memotong ucapan Hyunji itu.
"Hyunji"...
"Appa...kenapa appa lama sekali sii" minseok yang mendengar hyunji memanggil appanya langsung menengok kearah belakang.
Minseok mematung saat melihat orang yang berada dibelakangnya adalah Sehun,mantan kekasihnya.
"Se...sehun"
"M.min.minseok?" Sama halnya dengan Minseok, Sehunpun hanya mematung ditempatnya.
"Appa.. appa mengenal Minseok oppa?"tanya hyunji.
"Hyunji bisa kau tunggu di mobil sekarang, appa mau berbicara sebentar dengannya" kata sehun menyuruh hyunji.
"Baiklah. Tapi jangan lama"
Sepeninggalannya Hyunji, Minseok maupun Sehun belum ada yang bisa mengeluarkan suaranya. Mereka hanya terdiam dalam kecanggungan.
"Di.dia anakmu?" Tanya Minseok akhirnya.
"Iya, dia anakku, Minnie"
"Se.sehun_"
"Biarkan aku memanggilmu dengan nama itu, min" potong sehun sebelum ucapan Minseok selesai. Minseok hanya bisa terdiam.
"Selama ini kau kemana saja,Min? Aku sangat merindukanmu. Kau tau, tidak ada seorangpun yang mau memberitahuku kau tinggal dimana selama ini. Dan selama itupun rasanya aku ingin mati jika saja Hyunji tidak hadir dalam hidupku. Sampai saat inipun aku masih mencintaimu, minnie" sehun mulai meneteskan air matanya.
"Tidak Sehun. Kau tidak boleh seperti ini. Bagaimanapun kau sudah memiliki keluargamu sendiri. Kau telah memiliki seorang anak dan sekarangpun kau sudah hidup bersama ibu dari anakmu yaitu istr_"
"Hyunji hidup tanpa seorang ibu,Min. Ibunya telah meninggalkannya saat Hyunji lahir" lirih sehun.