Hal apa yang paling menyakitkan saat menyukai seseorang?Apakah saat dia tidak melihatmu? Saat kau sadari bahwa bukan dirimu yang terpancar di kedua bola matanya. Atau saat matanya berbinar dan itu bukan karena dirimu, melainkan orang lain. Yang mana lebih menyakitkan?
Mungkin itu yang sedang dirasakan Kim Sohyun. Kedua pilihan itu sudah pernah dan masih dikecapinya. Dua tahun untuk perasaan yang terus bersemayam di hatinya sendiri. Tidak berani diungkapkan. Menjadi perasaan bertepuk sebelah tangan pada sahabatnya sendiri, Jeon Jungkook.
Menyedihkan memang. Walau dia kerap berada di samping pria Jeon itu saat ia melamun, bersedih, ataupun saat pemuda itu marah, tapi nyatanya bukan dia yang menjadi alasan pria itu tertawa dan bahagia. Melainkan orang lain.
Sahabat, sebuah kedok yang dirasa paling benar. Kesannya licik, tapi tidak apa-apa. Hanya dengan begitu ia bisa terus menetapkan kehadirannya di sisi Jungkook. Keserakahan sebagai manusia yang tidak luput dari dirinya, diikuti harapan bahwa suatu hari nanti pemuda Jeon itu bisa menyadari perasaannya.
Kendati demikian, di satu sisi ia juga sadar bahwa hal itu tidak mudah. Atensi Jungkook sepenuhnya diberikan untuk satu gadis. Sayangnya, itu bukan dia—Sohyun. Namun, untuk Lee Ji Eun.
"Hyun!"
Lamunan gadis berponi yang tengah menggigiti ujung sumpitnya itu buyar saat menyadari lambaian tangan di depan matanya.
"Kau tadi bilang apa? Maaf, aku—"
Jungkook mendengkus sinis, "Sia-sia saja berbicara panjang lebar denganmu! Ternyata kau sama sekali tidak mendengarkanku, bukan?"
Sohyun meletakkan sumpitnya, lalu mendesah panjang. Ia bukan tidak ingin mendengar perkataan Jungkook, tapi jujur saja, ia malas. Terlebih lagi bahasan Jungkook hanya berkutat seputaran Lee Ji Eun, primadona kampus yang sebentar lagi akan lulus.
Kekuatan jatuh cinta yang luar biasa. Tidak sehari pun Jungkook bosan membahas nama itu. Bukan hanya membuatnya iri, tapi secara tidak langsung Jungkook benar-benar merusak suasana hatinya.
"Aku harus pergi." Sohyun berdiri. Ia masih ada jam kuliah—satu jam lagi.
"Mau ke mana?" Jungkook mencekal tangan Sohyun. Seolah tidak mengizinkan gadis itu untuk meninggalkannya sendiri.
"Kookie-ya!"
Keduanya—Jungkook dan Sohyun— serentak mengalihkan pandangan ke sumber suara. Diikuti lambaian tangan ramping yang terkesan ramah. Secepat itu pula Jungkook melepaskan tangannya dengan mudah. Ia bergegas berlari menghampiri gadis berambut sebahu yang mengumbar senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOP THE RAIN ☑️
Fanfiction[Fabulous cover by Arqha_ ] Sepenggal kisah cinta 4 insan yang saling jatuh cinta. Bisa jadi cinta itu berbalas. Bisa jadi tidak. Bisa saja rasa itu benar cinta. Namun, tidak menutup kemungkinan itu sekadar kagum. Cinta itu menyenangkan. Tidak jaran...