Anxiety

905 183 48
                                    

Seperti biasa, kampus pun terlihat ramai hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Seperti biasa, kampus pun terlihat ramai hari ini. Tidak peduli meski masih musim panas. Nyatanya udara panas tidak berpengaruh pada tugas kuliah yang tidak berkurang, justru bertambah.



Seperti Sohyun. Tugas kemarin berhasil dikumpulkan, tapi hari ini dosen lain memberikan tugas baru yang membuatnya memijit pelipis kanannya.



"Memangnya kalau menghela napas panjang, tugas dari dosen tadi selesai?" Seungyoun menyenggol bahu Sohyun.




Gadis itu terlihat murung. Ucapan Seungyoun pun tidak membantu.



Sungguh, setidaknya ia kira minggu ini bakalan 'bebas.' Ada segelintir hal yang ingin dilakukannya dan itu sudah terancang apik di benak. Menonton drama sampai dini hari, mendatangi fansign grup kesukaan, hingga hibernasi di kamar ibunya yang dipasang AC—berhubung AC di ruang tidurnya masih belum diperbaiki. Tadinya ia ingin melakukan semua itu.



"Aku bosan. Kenapa di dunia ini hanya ada tugas dan tugas." Sohyun merentangkan kedua tangannya. Seolah cara itu ampuh membuat lelahnya berkurang. Hasilnya, ternyata sama saja. Tugas tetap ada dan sakit kepalanya tidak berkurang.



"Tapi aku tidak," sahut Seungyoun yang jalan berdampilan dengan gadis yang sengaja mengikat rambutnya hari ini. "Aku suka tugas. Tapi yang paling kusukai adalah karena tugas aku bisa lebih sering bertemu denganmu," katanya sambil menggerak-gerakkan alis.



Memang, sih. Tugas kali ini untungnya bukan tugas individu. Melainkan, tugas kelompok yang terdiri minimal dua orang. Maksimal tiga orang. Seungyoun orang pertama yang melabeli Sohyun sebagai partner-nya. Tentu saja Sohyun senang, mengingat pemuda itu bisa diandalkan.




Kendati demikian, tidak lantas membuatnya serta merta lepas tanggung jawab. Setidaknya Sohyun masih harus menemani Seungyoun untuk mencari materi ataupun mengetik. Dua minggu bisa menjadi waktu yang pendek kalau pikirannya lebih tertarik pada drama yang sudah dua minggu dilewatinya.



"Jungkook?" Atensi Sohyun tidak sengaja melihat Jungkook yang berjalan di lapangan berseberangan dengan tempat ia berdiri sekarang. Mengenakan ransel hitam. Juga ada beberapa buku tebal yang diselipkan di sisi tubuh kirinya.



"Seungyoun-ah, aku harus pergi! Sampai ketemu nanti!"



Tanpa menunggu Seungyoun mengiyakan, Sohyun langsung berlari. Bisa ditebak 'kan ia ke mana. Ia mengejar derap Jungkook yang berjalan cepat. Seperti terburu-buru.



"Kook-ah!" Merasa jarak mereka kian lebar, mau tidak mau Sohyun berteriak untuk membuat pemuda Jeon itu menyadari presensinya.



Berhasil. Jungkook berhenti. Ia menoleh ke arah Sohyun yang masih berlari.




"Kau mau ke mana?" Sohyun menyeka peluhnya yang mulai bermunculan. Bukan karena lelah, tapi karena cuaca terlalu panas.




Jungkook mengangkat bukunya. "Aku mau mengembalikan ini!"



STOP THE RAIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang