••• [STOP THE RAIN] •••
Sentuhan lembut di pundaknya, menarik atensi Sohyun yang lekas melepas kedua earphone-nya. Kepalanya menengadah, mendapati sosok paruh baya berwajah teduh itu tersenyum padanya."Masih banyak tugasnya?"
Sohyun spontan mengangguk, lalu tersenyum kecut. Mendapati meja belajarnya agak berantakan. Ini salahnya juga. Suka menunda pekerjaan rumah, ya, beginilah jadinya. Mendekati deadline, ia jadi kelabakan sendiri.
"Kalau begitu, mungkin sepotong kue ini bisa membuatmu lebih bersemangat!" Ibunya menaruh piring kecil yang ada potongan cake red velvet dengan taburan kacang yang di bagian atas.
Warna yang mencolok dan menarik perhatian. Sayangnya, Sohyun bergeming. Padahal ini adalah kue kesukaannya. Namun, entah kenapa hari ini ia tidak tergugah.
Mata sembabnya terlihat lelah. Belum lagi suasana hatinya masih memburuk. Ah, ia juga ingat Seungyoun. Namun untuk hal yang membuatnya malu. Kenapa ia harus menangis di dada pria itu? Bahkan tidak menolak saat Seungyoun mengantarnya pulang.
"Kenapa? Kau tidak mau? Padahal Jungkook yang membawakannya."
Dahi Sohyun mengernyit. "Jungkook?"
"Iya. Tadi Jungkook mampir. Sepuluh menit lalu. Dia cuma menitipkan ini, lalu berpamitan. Padahal ibu sudah menawarkannya mampir. Kenapa? Apa kalian bertengkar?"
Sohyun tidak lagi mendengar kata ibunya. Tatapannya teralihkan pada kue yang semakin membuat perasaannya terpuruk.
Suka tidak berarti ia akan selalu bisa menikmatinya. Memakan manis terlalu banyak pun bukannya tidak baik?
Kurang lebih sama seperti perasaannya. Ia mungkin masih menyukai Jungkook, tapi terlalu banyak terluka juga tidak baik. Mungkin sudah saatnya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOP THE RAIN ☑️
Fanfiction[Fabulous cover by Arqha_ ] Sepenggal kisah cinta 4 insan yang saling jatuh cinta. Bisa jadi cinta itu berbalas. Bisa jadi tidak. Bisa saja rasa itu benar cinta. Namun, tidak menutup kemungkinan itu sekadar kagum. Cinta itu menyenangkan. Tidak jaran...