Stop The Cry [1]

747 141 55
                                    

—Don't forget to leave your traces; either it is vote Or comments—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Don't forget to leave your traces; either it is vote Or comments—


••• [STOP THE RAIN] •••

"Sudah bangun?"



Iris Sohyun yang perlahan terbuka, dalam hitungan detik terbelalak. Kaget! Ternyata ia tertidur di bahu Seungyoun yang duduk di bangku belakang bersamanya.




"Nyenyak, ya, Hyun?!" tandas pria itu sambil mengendikkan bahu kanannya yang pegal. Ada kiranya setengah jam—mungkin lebih—Sohyun tertidur.




Gadis Kim itu teledor. Belum ada dua jam perjalanan, ia kalah dengan si kantuk. Parahnya ia tertidur dan bersandar di bahu Seungyoun yang baru beberapa hari lalu patah hati karenanya.



Memukul pelan wajahnya dengan maksud mempercepat pengumpulan kesadarannya, Sohyun kemudian tertunduk. "Maaf, ya, Youn. Soalnya baru bisa tidur dini hari," akunya.



Seungyoun merengut sambil menarik sedikit lengan bajunya. "Tidur, sih, boleh saja. Tapi enggak pakai diilerin, Hyun!"




Basah ternyata. Cuma, sedikit saja. Dikipas-kipasan sebentar juga bakal kering. Lagi pula—menurut Sohyun—dia yang 'kehilangan', kok, Seungyoun yang bersungut-sungut.




Mengeluarkan tisu basah dari tas cokelatnya, Sohyun mengelap jejak memalukan di bahu kanan Seungyoun. Tetap diingat, Sohyun itu bukan manusia sempurna yang selalu tampil elegan. Tidak! Sama kebanyakan seperti orang lain di luar sana, hal-hal begini juga tidak lepas darinya. Makanya tidak aneh kalau ibunya selalu rajin menyuci sprei bantal putihnya. Kalau tidak, ibunya lebih memilih menyarungkan bantal tidurnya dengan kain bewarna hitam. Kata ibu, "Biar hemat deterjen. Kalau warna putih, jejak ilernya kelihatan, kalau hitam, 'kan tersembunyikan dengan apik."



"Kalian berdua pacaran, ya?"



Seungyoun dan Sohyun beralih ke Dosen Bae yang duduk di depan dan tiba-tiba bertanya.



Belum sempat Sohyun menjawab, Seungyoun lantas menyela, "Saya ditolak!"



Membuat Sohyun yang ikut dengar lantas mendelik.



"Oh, ya? Pantasan saya tidak begitu kaget," sahut Dosen Bae yang membuat Sohyun mengikik.



Tadinya mau kasihan sama Seungyoun, tapi salahnya juga kenapa meladeni Dosen Bae yang terbilang ajaib itu tanpa berpikir panjang.



"Sohyun sudah punya pacar?" tanya Dosen Bae lagi.


Sohyun diam beberapa saat. Sempat melirik Seungyoun yang mengalihkan tatapannya ke jendela samping. Daripada bersuara, Sohyun memutuskan mengangguk.




STOP THE RAIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang