Battle of heart

902 177 43
                                    

Keeping secrets safeEvery move we makeSeems like no one's letting goAnd it's such a shameCause if you feel the sameHow am I supposed to know

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Keeping secrets safe
Every move we make
Seems like no one's letting go
And it's such a shame
Cause if you feel the same
How am I supposed to know

••• [STOP THE RAIN] •••

🎵🎵 Ost : Pretending 🎵🎵


Nyatanya, ia memang sudah terjebak. Seperti kata Seungyoun, antara ia yang memang tidak tahu ingin bergerak maju atau mundur, langkahnya tertahan di titik yang sama. Selalu saja tentang Jungkook. Perasaan bertepuk sebelah tangan yang tidak menyenangkan dan menghadirkan sembilu, tapi bodohnya ia masih bertahan. Menghabiskan beberapa jam dari 24 jam yang dimilikinya untuk menatap luka yang selalu menganga.



Kakinya melangkah gontai menuju apartemen. Pikirnya tidur mungkin bisa membuat otaknya membeku sementara. Tidak harus tersiksa dengan banyaknya pertanyaan yang menggeroti akalnya sejak tadi. Ditambah rentetan tugas dan kehadiran Seungyoun yang tidak bisa diabaikannya, Sohyun merasa kepalanya mau pecah.



Lehernya yang pegal kembali menegak saat langkahnya kian mendekat ke pintu lift yang ada di lantai bawah.


Namun, alih-alih berharap bisa tiba lebih cepat, Sohyun tidak menyangka akan bertemu dengan Jungkook. Apa ini sejenis permainan waktu yang ikut mempermainkan perasaannya? Kenapa untuk tidur saja harus sesulit ini.



Pria Jeon itu agaknya sudah menunggu sejak tadi. Layaknya Sohyun yang tidak menyangka kebetulan ini, sekilas Jungkook terlihat sama. Untuk beberapa detik yang berlangsung kilat, kedua matanya sempat membesar. Tidak berlangsung lama karena setelah itu rautnya terlihat sendu.



Dan ... kenapa cuma ada mereka berdua di sini? Ke mana ratusan penghuni lainnya yang tinggal di bangunan ini? Sepi sekali.


"Hai ...."



Sohyun menyapa lebih dulu. Aneh. Padahal menurutnya seharusnya Jungkook-lah yang mengambil inisiatif. 'Kan kemarin dia yang dibuat kesal? Akan tetapi, kenapa Jungkook yang terlihat seolah lebih tersakiti. Air muka yang lelah, tidak bersemangat, dan tidak pula terkesan akrab.



Jungkook tidak menjawab. Ia hanya mengangkat tangannya sebagai bentuk balasan sapa Sohyun.


Untungnya tidak berapa lama lift pun terbuka. Lagi-lagi, cuma ada mereka berdua yang terjebak di kotak besi itu. Tanpa kata atau obrolan yang memecah kebekuan. Hanya membiarkan lift melesat cepat hingga tiba di lantai 5, tempat tinggal Sohyun.



"Aku duluan," bilangnya yang lagi-lagi tidak mendapat respon.


Pintu hampir tertutup dan Jungkook malah memalingkan wajahnya. Sama sekali tidak menggubris. Hingga pintu benar-benar tertutup, mulutnya tetap terkatup.



STOP THE RAIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang