Heart's Pounding

862 185 75
                                    

— Please leave your traces, either it is vote or comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Please leave your traces, either it is vote or comment. Tidak sulit 'kan untuk menghargai jerih payah seseorang? 😊—

••• [STOP THE RAIN] •••


"Memang, sih. Pasti sulit bagimu untuk tidak memikirkan gadis secantikku!" Sohyun menyibak rambut panjangnya. Alih-alih terdengar percaya diri, ucapannya malah membuat Jungkook tergelak.



Mengurungkan niat kembali ke rumah masing-masing, keduanya malah kembali berputar. Memilih duduk di depan mini market sambil ditemani sapuan angin malam dan langit gelap yang pekat.



Dulu, mereka sering begini. Saat terlalu lelah mengerjakan kegiatan kampus atau sekadar mencari udara segar ketimbang mendengar celotehan orang tua gara-gara baju yang tidak ditempatkan di mesin cuci, atau piring makan yang terlalu malas dibersihkan saat itu juga, ya ... mini market menjadi salah satu tempat pelarian keduanya.



Kembali ke sana mau tidak mau membangkitkan memoar menyenangkan itu. Sesekali tawa keduanya pecah sambil mengulas hal-hal konyol yang pernah mereka lakukan. Sebuah nostalgia meski umur keduanya masih terbilang muda, tapi mereka bersikap layaknya kawan lama yang tidak berjumpa dua puluh tahun.


"Apa kuliahmu lancar?"


Sohyun memicingkan matanya sambil menatap Jungkook. "Yang barusan apa sejenis pertanyaan atau cuma basa-basi saja? Ayolah, Kook. Aku tahu kita sudah lama tidak berbicara seperti ini, tapi mendengarmu begitu kaku juga tidak membuatku nyaman."



Menggaruk sisi samping kanan kepalanya, Jungkook  tertunduk malu.



Sohyun menengadah sebentar. Melepas atensinya sebentar sambil mengamati terang bulan yang terlihat kesepian tanpa bintang. Seturu ia sedang mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara lebih serius. Tentang perasaannya.



"Beberapa hari ini aku berpikir untuk menjauh darimu, Kook. Sungguh, aku berniat seperti itu."



Jungkook menoleh diikuti alisnya yang bertaut. Rupanya dia bisa terkejut juga.



Sohyun memainkan kakinya—menendang hampa. "Apa kau sadar kita tidak bisa terus begini. Maksudku, kau menyukai Ji Eun Sunbae. Dan kadang aku merasa tidak nyaman untuk berada di antara kalian berdua. Seperti dirimu, belakangan hari ini pun kepalaku terus memikirkanmu. Tapi, mungkin yang kupikirkan tidak sama seperti bayanganmu."



Baiklah. Untuk hal terakhir yang dibilang gadis Kim itu, Jungkook sedikit tidak tanggap. Memangnya seperti apa pikirannya?



"Kalau begitu aku juga sama," sahut Jungkook membuat pandangan Sohyun kembali terfokus padanya, "setiap melihatmu bersama Seungyoun, aku gelisah. Aku sering berpikir, 'apa mungkin aku iri padanya karena sudah mengambil perhatian orang terdekatku selama ini?' Tapi kadang-kadang aku juga berpikir kalau kalian terlihat serasi. Aku tidak mungkin menghalangimu untuk terus bersamanya. Aku tidak punya alasan untuk meminta hak itu."



STOP THE RAIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang