[Fabulous cover by Arqha_ ]
Sepenggal kisah cinta 4 insan yang saling jatuh cinta.
Bisa jadi cinta itu berbalas. Bisa jadi tidak.
Bisa saja rasa itu benar cinta. Namun, tidak menutup kemungkinan itu sekadar kagum.
Cinta itu menyenangkan. Tidak jaran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—Leave your traces; either it is vote or comment— Ditunggu, ya 😊
••• [STOP THE RAIN] •••
"Kook-ah?"
Gadis yang tadinya baru berpamitan akan ke kampus, terlihat melonjak sesaat mendapati sang sahabat, Jungkook, berdiri di depan pintu rumahnya.
"Sedang apa?" lanjutnya bingung. Setahunya mereka tidak janjian untuk pergi bersama. Tidak pula Jungkook mengabari akan mampir ke rumah.
Jungkook tersenyum simpul. "Kebetulan saja. Apa tidak boleh?"
Oke. Sohyun mulai tidak mengerti jalan pikiran temannya ini. Dilihat dari probabilitasnya pun, mana mungkin ini kebetulan. Bisa dianggap kebetulan kalau tadi mereka bertemu di depan lift. Katakan Jungkook berada di dalam lift sementara ia sedang menunggu lift tiba. Itu yang dinamakan kebetulan.
"Buku-buku itu berat? Aku bisa membawakannya."
Keanehan kedua. Alis Sohyun meninggi. Sejak kapan Jungkook bersikap manis? Biasanya ia hanya akan membantu kalau Sohyun sudah merengek, mengiba atau cara yang terakhir mengancamnya—percayalah, tidak terlalu ekstrem, kok. Lalu, ini apa? Jungkook kerasukan hantu baik apa, sih?
Menelengkan kepalanya, Sohyun bertanya pelan, "Kau sedang ada masalah, Kook?"
Yang ditanya mengerjap polos. Detik berikutnya dia menggeleng. "Tidak. Aku baik-baik saja," jawabnya lalu mengambil dua buku tebal yang sempat ditenteng Sohyun, "sini aku bawakan!"
Jungkook berderap lebih dulu. Sementara Sohyun masih tercengang. Jujur, dia belum terbiasa dengan perubahan seperti ini. Atau jangan-jangan nanti Jungkook akan menuntut banyak hal padanya. Misalnya, minta dibelikan tiket nonton, es americano, atau ... ada kaitannya dengan Ji Eun?
"Kau sedang apa? Kenapa hanya berdiri? Kau mau terlambat?"
Suara Jungkook menyentak lamunannya. Sebelum ia akhirnya mengikuti langkah Jungkook. Berpikir sekarang juga bakal percuma. Mari kita anggap Jungkook baru mendapatkan hidayah bahwa yang namanya berbuat baik itu adalah tindakan terpuji. Sering-sering juga tidak masalah.
Ya, kesimpulan seperti itu tidak terlalu buruk.
••• [STOP THE RAIN] •••
Tin! Tin!
Dua kali bunyi klakson mobil itu menarik atensi Jungkook dan Sohyun yang berjalan berdampilan hendak ke kampus. Masih belum terlalu jauh dari komplek apartemen mereka.
Langkah keduanya berhenti tatkala sedan bewarna biru mendekati dan berhenti tepat di samping mereka yang berjalan di bahu jalan—khusus pejalan kaki.