chapter 17

324 12 1
                                    

Chapter 17
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
Setelah pertengkaran itu Lee Na pergi ke kantor momynya.
"Mommy hikss.. hikss.. " Lee Na berlari  menghampiri dan memeluk momynya yg sedang sibuk dengan laptopnya. Sontak momy lee na kaget dengan kedatangan anaknya yg sedang menangis.

"Kamu kenapa sayang" Lee Na merenggangkan pelukannya.

"Mommy hikkss.. hikss.." Lee Na sudah tidak bisa menahan air matanya.

"Sini duduk dulu disini" ajak momy menuju sofa di ruang kerjanya. Lee Na duduk di samping mommynya.

"Coba ceritakan kamu kenapa bisa nangis begini hm ?? "

"Sakittt mommy sakitt. Lee Na gk kuat mommy" Lee Na memukuli dadanya yg begitu sesak di dalam sana.

"Hey gk baik nyakitin diri sendiri" mommy mencegah Lee Na supaya tidak memukuli dadanya lagi.

"Hikss.. hikss.. hikss.." tangis Lee Na semakin menjadi jadi.

"Coba kamu ceritakan kenapa kamu sampai nangis begini"

"Baek mom baek hikss.. hikss.."

"Baek kenapa ?"

"Aku hikss.. mau ceraikan dia mom hikss hiks.."

"Kenapa sayang. Ada masalah ?? Coba ceritakan sama momy dan inget jangan ngambil keputusan gegabah kalo cuma masalah sepele" mommy Lee Na mencoba menenangkan anaknya dan mengelus ngelus rambutnya.

"Baek Hikss.. Hiks.. diaa hikss.. Selingkuh mom hikss.. hikss... hikss.."

"Astaga! Apa yg dia lakukan kepada anak momy!"

"Mom sakitt hati Lee Na sakitt"

"Yang sabar yaa sayang" momy Lee Na memeluk Lee Na kembali.

"Lee Na mau cerai mom hikss.. Lee Na udah gk kuat hikss.."

"Iya iya sayang" Lee Na masih berada di pelukan momynya.

Berjam jam Lee Na menangis di pelukan momynya sampai dia tertidur di sofa ruang kerja momynya.

Sementara Baek dia mencari cari Lee Na. Semua tempat favorite Lee Na ia temui namun tetap tidak ada. Dia begitu frustasi mencari Lee Na. Dan yaa! Baek baru tersadar bahwa dia belum mengunjungi satu tempat yaitu kantor momynya.

Segera Baek menuju kantor momynya. Tidak butuh waktu lama ia sudah sampai dan segera menuju ruangan momynya.

Toktoktok

"Masuk" ucap seseorang dari dalam sana.

"Mom" ucap lesu Baek dan pandangan Baek langsung tertuju pada Lee Na yg sedang tertidur di sofa. Dia begitu lega melihat wanita yang di cari carinya sudah ada di depan mata terlebih wanita itu sedang damai dengan mimpinya.

"Mau apa kamu kesini ?? Tak cukup kamu membuat anak saya menangis dan sakit hati ??" ucapan momy Lee Na begitu dingin kepada Baek.

"Mom maafin Baek mom." Baek menundukkan kepalanya.

"Gk ada alasan kamu harus minta maaf sama momy dan besok atau lusa tunggu surat cerai dari Lee Na"

"Mom Baek mohon Baek gk mau cerai ama Lee Na mom Baek cinta ama Lee Na" Baek berlutut di depan momy Lee Na.

"Cinta ?? Lalu apa yg namanya cinta bila selingkuh ??"

"Baek minta maaf mom Baek khilaf" air mata mulai turun dari sudut mata Baek.

"Ini sudah keputusan Lee Na momy gk bisa melarang keputusan Lee Na"

"Mom Baek gk mau cerai mom hikss.. hikss.. hikkss" air mata kini mengalir semakin banyak di sudut mata Baek.

"Hanya kau yg bisa merubahnya, momy gk bisa memaksa Lee Na dan momy sejujurnya tidak ingin kalian cerai bagaimana pun seorang ibu tidak mau melihat rumah tangga anaknya hancur terlebih momy memikirkan bagaimana cucu momy kedepannya, tapi sepertinya kau membuat kesalahan yang fatal" ucap momy dengan sedikit meninggikan suaranya pada kalimat terakhir.

"Jadi momy masih merestui Baekhyun?" tanya baek
"Maaf jika Baekhyun mengecewakan momy hikss.."

"Tidak sepenuhnya" ucap momy dan langsung ke luar dari ruangannya itu. Momy mengerti dengan situasi ini, dia membiarkan Baek untuk bicara pada anaknya dengan baik baik.

Baek mendekati Lee Na yg sedang tidur di sofa.

"Kasian kamu tidur di sofa" Baek mengelus rambut Lee Na dan kemudian mencium dahinya. Dia tidak bisa membayangkan jika pada akhirnya dia harus bercerai dengan wanita yang sangat ia cintai.

"Eungh" Lee Na terganggu oleh ciuman Baek dan dia mengerjapkan matanya.

"Sayang udah bangun" ucap Baek lembut. Lee Na bangun dari tidurnya kemudian merubah posisinya menjadi duduk.

"Ngapain kamu kesini ??" Lee Na memalingkan pandangannya saat dia melihat orang yg di depannya adalah Baekhyun.

"Aku mau minta maaf, maafin aku sungguh aku mita maaf" Baek kembali lagi menangis namun dalam diam dan sambil menunduk.

Jadi dalam diam itu kagak ada suaranya gitu kek di pendem dan gk mau orang lain tahu -author
Itu sii menurut author yaa.

"Tolong pergilah, sudah cukup aku merasakan sakit yang sebelumnya aku tidak pernah merasakannya" air mata yg ia tahan dari tadi lolos dari pertahanannya.

"Aku gk mauu hikss.. Kumohon jangan ceraikan akuu hikss.. hikss.."

"Pergilah aku sudah tidak mau melihatmu lagi hikss.. hiks.." dalam hati kecil, Lee Na ingin sekali memeluk Baek, ia sangat memelurkan pelukan yang hangat dan nyaman.

"Tenangkan dirimu, aku tahu semua yang kamu katakan bukanlah isi hatimu tetapi egomu" Baek memeluk Lee Na. Sepertinya Baek tau apa yang Lee Na rasakan.

"Lepaskan aku" Lee Na berontak dari pelukan Baek.

"Tenanglah" Baek mengelus rambut Lee Na.

"Sakitt hikss.. sakitt hikss.. tepat di dalam sini sakitt yg luar biasa" Lee Na memukul mukul dadanya.

"Berhentilah. Kau bisa melampiaskan rasa sakit mu kepadaku. Kau bisa pukul aku sesuka mu, jangan seperti ini, jangan melukai dirimu sendiri" Baek menahan Lee Na yang memukul mukul dirinya sendiri.

"Pukul aku" Baek mengarahkan tangan Lee Na tepat pada dada bidangnya.

"Hikss.. hikss.. kenapa kau tega melakukan ini padaku hikss.. hikss.. Sungguh aku sudah tidak kuat hikss.. hikss.. Lebih baik aku mati saja hikss.. hikss.." Lee Na memukul mukul dada bidang Baekhyun. Sakit itulah yang dirasakan Baek saat Lee Na memukulnya, namun rasa sakit Baek tak sebanding dengan rasa sakit yang Lee Na rasakan.

"Hey jaga ucapanmu. Kau lupa kita masih punya baby" Lee Na berhenti memukul Baek. Kemudian Baek kembali memeluk Lee Na.

"Maaf kalau udah membuat mu sakit"

"Hikss.. hikss.. hikss.. Sakit hikss.." Lee Na nangis di pelukan Baekhyun.

"Keluarkanlah isi hatimu sekarang. Aku siap menanggungnya. Berteriaklah sesukamu. Pukul aku sesukamu"

"Huaaaaaaaaaa hikss.. hikss.. Sakitt.. hikss.. hikss.." Lee Na berteriak sekencang kencangnya dan memukul Baek keras, sesekali Baek batuk dan untungnya ruangan ini kedap suara.

Di sisi lain ada seseorang yang sedang mengintip dari celah pintu.

"Semoga kau selalu bahagia" ucap seseorang itu











































Haii
Ini pengganti hari kamis yaa gaess:))
Jadi saya sudah tidak punya hutang lagi pada kalian:))
Ingat!! H bukan K :v


Gimana gaess ?? Mon maaf yaa kalo kurang greget, bikos ini pengalaman pertama saya dalam menulis cerita apalagi kalo sedih sedihan:))

Mohon di ma'lum juga ama kata kata yang kurang tepat, kalo bisa di kritik supaya saya bisa memperbaikinya lagi:))








Jangan lupa vote!!

Arti PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang