Bagian 3

47 9 35
                                    

Happy reading!

My story.

Next >>>

From Abizhar ALDRICH 😊

"Waktu seperti kendaraan antar jemput yang hanya Lewat namun segera kembali"

"🚠🚡✈️🚗🚌"

💦💦💦

Gadis itu berhasil menuruni anak tangga Kemudian dia malah hanya berdiri mematung Mengamati seluruh orang yang duduk di ruang tamu. Dia mirip seperti patung pancoran ditengah perkotaan Saja.

"Gadis itu.."Ucapnya dalam hati sambil spontan langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Ada apa nak Abi." Sahut Haidar yang hampir terkejut karenanya.

"Tidak, Ayah aku hanya terkejut saja, dia begitu cantik sekali!.. "Dia menjawab secara spontan sambil Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Seketika gw inget ucapan rahma.' Tiati lo jodoh'. Astagfirulloh takdir macam apa ini. Please kalo gw tidur bangunin. Demi power rangers yang gaakan ada tambahan personil lagi.cowok kampret sialan ini yang akan jadi suami gw.kesialan apa ini Ya Allah "Ucap ku dalam hati Sambil meliriknya Dengan tatapan tajam.

Afra berjalan menghampiri mereka, sepertinya keluarga mereka baik-baik, berarti aman calon mertua ku pasti baik hati.

"Nak, Afra ayo duduk Sini disebelah Bunda?.."Ujar wanita itu dengan polos.

Afra sempat linglung pikirnya terhenti sebentar,untung saja kak Melda segera mengkodeku dengan tatapannya refleks aku langsung saja menghampiri wanita itu dan duduk disebelahnya.aku memang mengenal Bibi salma dia pernah datang kerumah kami waktu aku masih sma .gw gak lupa dong dia pernah beliin gw bonekah. Barbie mariposa yg bersayap itu dong.jangan2 ini perjodohan awal . astagfirulloh suuzhon aja ni mulut .

Aku bersalaman dulu kepada seluruh keluarga besar dari pria itu, mulai dari Ayahnya sampai Ibunya bahkan Sampai Adiknya.kenapa nggk sekalian juga dia bawa bibinya kakeknya ,tetangganya,tukang sayurnya , tukang kebonnya.haha ya kali, rumahku bakalan penuh dan lagian persediaan gula dirumah terbatas karna hobby ku yang sangat liar membuat beberapa Cup Cake Brownise. dan menghabiskan beberapa gula dapur Ibu.

Kak Melda datang sambil menyajikan minuman kepada mereka,aku sejak tadi hanya diam menganga melihat semua ini bahkan kenyataan yang cukup pahit, harus menikah secara paksa, sepertinya aku akan mulai memerankan sebuah peran baru tapi ibu bilang dia tidak memaksaku tapi situasi yang memaksa kan sama aja aihh.

" Ayah mungkin mereka perlu berkenalan satu sama lain,jadi biarkan mereka ke depan untuk memperkenalkan diri masing-masing?.. "Sahut Attar sambil melirik ke arah Afra dengan tatapan manis.

Sudah kuduga berhubungan dengan tiket itu tidak ada yang beres pasti ini ada udang dibalik sepatu, eh maksudnya batu. Aiss.. Si pembuat masalah itu. pasti ini ada hubungannya dengan perjanjian pergi ke korea itu. Ah..Sial aku dibohongi oleh penipu ulung itu bang Attar awas saja.

Kemudian pria itu dengan lembut meminta izin untuk kepada Ayah.

"Ayah permisi, Aku akan membawa Afra sebentar keluar."ucapnya sambil mengulaskan senyum ke Ayah.

Lalu Ayah mengizinkan kami untuk keluar.

"Abi,Ingat!...kau jangan sampai Menindas Afra?.."sahut Ibunya sambil menunjuki pria itu sambil tersenyum jahil kepadaku.

Aku hanya membalaskan dengan ulasan senyum .

Lalu kami berjalan keluar, kebetulan rumahku ada sebuah taman dan kolam kecil di depan jadi aku mengajaknya kesana saja. Dia hanya mengangguk dan membuntutiku dari belakang.

From Abizhar AldrichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang