Irene berlari sekencang mungkin setelah keluar dari lift yang membawanya ke lantai paling bawah kantor Sehun. Hatinya benar-benar sakit melihat kejadian barusan.
Irene menghentikan langkahnya saat ia berada di pintu keluar kantor Sehun. Ia menoleh ke belakang sebentar sembari menyeka air mata yang terus keluar dari hazel mata indah miliknya.
Bahkan Sehun tak mengejarnya!
Masa bodoh! Irene sudah tidak perduli lagi. Ia kemudian segera menuju ke tempat dimana mobilnya terparkir. Setelah duduk di kursi kemudi, ia melajukan mobil dengan kecepatan maksimum.
Mobil Irene berhenti di sebuah taman dimana bunga-bunga bermekaran. Suasana taman tersebut berbanding terbalik dengan suasana hati seorang wanita yang tengah duduk dibawah pohon sakura yang besar sembari menunduk dalam.
"Kenapa dia jahat sekali?" Irene bicara pada udara kosong. Ia tidak perduli jika orang-orang yang berlalu lalang seperti iba melihat keadaan gadis bermarga Bae tersebut.
Hampir setengah jam Irene berada di taman itu. Walaupun hatinya belum merasa lega sama sekali setidaknya ia merasa sedikit tenang karena pemandangan pohon-pohon rindang dengan bunga-bunga.
Irene mengecek ponsel yang sedari tadi ia letakkan di dalam sling bag miliknya. Irene kaget karena ia melihat ada sekitar 20 panggilan tak terjawab dan itu semua dari Oh Sehun. Jangan lupakan ada hampir 35 pesan beruntun dari Sehun.
"Bae, kau dimana?"
"Bae, aku sungguh tak melakukan apapun dengan Nancy"
"Sayang, jawab telponku"
"Rene, jebal..."
Dan masih banyak pesan yang Sehun kirim kepadanya. Untuk menjelaskan, menanyakan ia dimana, dan masih banyak lagi yang lain.
Irene pun tidak berniat membalas pesan tersebut. Ia hanya membaca semuanya. Kemudian, saat ia akan memasukkan ponselnya kedalam sling bag nya lagi Irene mendapat bunyi notifikasi chat yang masuk.
Sehunnie 🐥
"Irene-ah, aku ingin bertemu denganmu. Tolong jangan mengabaikanku,"
Lagi, Irene hanya membaca pesan itu. Tanpa sedikitpun berniat untuk membalas barang sepatah kata ataupun tanda. Raganya terlalu lemas dan hatinya terlalu sakit akibat Oh Sehun.
Setelah memasukkan lagi ponselnya kedalam sling bag nya, Irene kemudian merapikan penampilannya. Dengan perlahan, ia berjalan menjauh dari bangku taman yang ia duduki barusan.
Baru berjalan sedikit dari bangku tersebut, langkah Irene terhenti saat sebuah tangan kekar memeluk pinggang rampingnya dengan erat.
"Bae," suara baritone itu, ya itu adalah suara Sehun. Irene pun menghela nafas pelan kemudian berusaha melepaskan jeratan tangan Sehun pada pinggang Irene.
"Lepas Sehun!" Pintanya sembari terus berusaha melepaskan tangan Sehun. Oke, Irene lebih baik tidak berusaha lagi karena percuma saja, sudah takdir alam kalau kekuatan Sehun berkali-kali lipat lebih kuat daripada kekuatan Irene.
"Rene dengarkan aku dulu," Sehun memutar perlahan tubuh Irene. Ia bisa melihat raut wajah Irene yang hanya bisa menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boss [HUNRENE] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Kisah seorang Oh Sehun yang cenderung tertutup dan juga dingin kepada wanita harus dipertemukan dengan orang seceria Bae Irene. Sehun sebenarnya memiliki seorang wanita yang selalu mengisi relung hatinya. Akan tetapi, ia takut untuk memb...