스물셋

1.7K 114 18
                                    

Dari kejauhan, terlihat Wendy yang sedang berjalan menuju ke arah dimana seorang wanita nampak terduduk yang Wendy yakini itu adalah Irene. Karena tadi, saat Wendy memasuki ruang rawat Irene gadis Son itu tidak menemukan Irene dimanapun.

Ia kemudian segera berlari keluar dan meyakini jika sahabatnya itu pasti pergi ke ruang rawat Sehun. Dan benar saja. Irene ada di sana. Terduduk tidak jauh dari ruangan rawat Sehun.

Segera saja Wendy menghampiri Irene. Dan ia terkejut saat mendapati gadis itu menangis.

"Hei, kenapa kau menangis, Rene?" Mendengar suara dari sosok disampingnya, Irene lantas menoleh kemudian berhambur memeluk Wendy.

"Wendy-ah," lirih Irene dengan nafas tersengal. Wendy pun membantu Irene untuk duduk di kursi tunggu depan ruang rawat Sehun. Tanpa henti tangannya mengelus lembut bahu Irene untuk memberikan ketenangan kepada gadis Bae itu.

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah dimana kedua gadis itu sedang duduk. Dan pemilik suara langkah kaki itu adalah Chanyeol, Kai dan Seulgi.

Melihat Irene tengah dipeluk oleh Wendy, lantas Seulgi pun ikut mendudukkan diri di sebelah kiri Irene. Gadis Kang itu juga ikut memeluk Irene.

Tentu, mereka tahu jika Irene sudah mengetahui hal yang sedang mereka tutupi dari gadis itu.

Beberapa menit terlewati, barulah Irene sedikit tenang. Walaupun gadis itu masih sedikit sesenggukan. Namun, Irene berusaha untuk tenang dan menanyakan tentang apa yang ia dengar dari percakapan dokter dan perawat yang tadi keluar dari ruang rawat Sehun.

"Aku ingin bertanya." Irene pun akhirnya mengeluarkan suaranya. Meskipun masih terdengar lirih di telinga para sahabatnya. Dan mereka tentu sudah siap untuk menjawab pertanyaan Irene.

Sebelum mengucapkan pertanyaannya, nampak Irene menghembuskan nafas perlahan. "Kenapa kalian tidak memberitahuku tentang kondisi Sehun?" Mata gadis Bae itu bergulir menatap para sahabatnya satu per satu.

Awalnya mereka diam sejenak. Namun, Kai mengeluarkan suara. "Kami tidak ingin kondisimu semakin parah jika memberitahu kondisi Sehun saat kau baru saja bernafas lega karena terbebas dari Sua." Jelas Kai yang membuat Irene pun memejamkan matanya.

"Maafkan kami, Rene." Kali ini Seulgi yang berucap.

"Iya, kami semua minta maaf." Chanyeol dan Wendy pun ikut menambahkan.

Ya, mau bagaimanapun juga Irene tidak bisa menyalahkan sahabatnya dalam hal ini. Karena mereka tentu berniat baik. Bukan semata-mata ingin menyembunyikannya dari Irene.

"Arraseo," Irene memberi jeda di ucapannya, "Kalau begitu bisakah aku menjenguk Sehun?" Pertanyaan Irene membuat keempatnya terdiam. Mereka sebenarnya masih tidak yakin untuk mempertemukan Irene dengan Sehun. Mereka takut jika Irene akan kdmbali menangis setelah melihat langsung kondisi Sehun.

Melihat keempat sahabatnya terdiam membuat Irene kembali bersuara, "Aku akan baik-baik saja. Tidak perlu mengkhawatirkanku."

Setelah itu, mereka pun membawa Irene kedepan pintu ruang rawat Sehun. "Berjanji kepada kami, kau akan kuat, oke?" Wendy berujar yang ditanggapi oleh senyum manis seorang Bae Irene.

"Janji,"

Dan setelah itu, Irene masuk ke dalam ruang rawat Sehun. Sementara keempat sahabatnya menunggu di luar karena mereka ingin memberi waktu untuk Irene dan Sehun.

Disinilah Irene berada. Di dalam ruangan dimana Sehun tengah terbaring dengan banyak peralatan medis di sekelilingnya. Lelaki Oh itu nampak pulas dalam tidurnya. Entah mengapa rasanya Irene ingin menangis karena telah membuat kekasihnya harus terbaring lemah di atas brankar rumah sakit.

Cold Boss [HUNRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang