#3 Kaget

1.3K 34 4
                                    

Suapan yang kelima terhenti ketika handphone ku berbunyi. Sesegera mungkin aku melihat layar handphone. Ada panggilan masuk melalui Whatsapp. Mataku tertuju pada nama kontak yang meneleponku.

Aku sempat berdiam selama 5 detik karena kaget setelah beberapa bulan tidak komunikasi dengan kontak tersebut. Aku berbicara pelan, ternyata yang meneleponku adalah ibunya Adryan.

Adryan adalah laki-laki yang selalu ku sebut dalam do'a ku. Entah mengapa laki-laki ini yang selalu terngiang-ngiang dalam benakku. Laki-laki ini yang membuat aku berubah 180 derajat. Laki-laki ini yang meyakinkanku bahwa tidak semua laki-laki itu sama. Kalo tidak mengenal dia aku tidak mungkin seperti sekarang

'Hah ibunya iyan? Tumben neleponku?' tepatnya sih video call.

Setelah aku menggeser tombol keatas akhirnya video call pun tersambung.

'Assalamu'alaikum....  Lia ini ibu, Lia gimana kabarnya?'.

Sesegera mungkin aku mencari headset agar pembicaraanku dengan ibunya Adryan tidak terdengar oleh teman-temanku. Segera menatap semua teman-temanku dan telunjukku mengarah ke mulutku, menandakan jangan terlalu berisik. Aku langsung melihat layar handphone dan menjawabnya.

'Wa'alaikumsalam ibu, Alhamdulillah Lia baik bu. Ibu sendiri gimana kabarnya?'.

'Alhamdulillh nak ibu juga baik-baik aja ko...'

Pembicaraan ibu terhenti karena ada seseorang disamping ibu yang langsung memotongtong pembicaraannya.

'Haiiii' Iyan menyapaku dengan canggung.

Hatiku langsung dag dig dug. Aku kaget setelah sekian lama tak mendengar suara laki-laki itu akhirnya aku mendengar lagi

Aku menjawab dengan terbata-bata 'H--haii juga'.

'Gimana kabarmu di sana?' jawab Adryan dengan cepat.

Sinyal video call mulai melambat karena sinyal tidak mendukungku untuk sekedar video call dengan Adryan. Gambar di ponselku juga tidak terlalu jelas, yang jelas adalah Adryan memakai seragam loreng serta topinya.

Tapi tak lama setelah itu Adryan membuka topinya, aku kaget karena melihat kepala Adryan sekarang botak tak ada satu helai rambut yang tumbuh di sana.

'Alhamdulillah baik ko' aku menjawabnya dengan senyuman canggung.

'Lia lg di mana sekarang?' masih menjadi kebiaasaan Adryan setelah menanyakan kabar kata selanjutnya yang dia ucapkan adalah lagi di mana?.

'Lia lg kumpul sama sahabat SMA' jawabku.

'Hah kumpul?' ntah mengapa Adryan kaget.

'Iya iyan' aku langsung memutar kamera agar menghadap kebelakang ke arah teman-temanku yang sedang asyik berbincang-bincang.

Lalu aku segera memutar kembali kameranya agar menghadap ke arahku.

Terlihat bahwan Adryan percaya kepada ku dan hanya manggut-manggut 'Oh iya Lia, Adryan mau ngomong sama Lia boleh?'

Jantungku rasanya mau copot karena semakin lama detak jantungku semakin kencang.

'Iya iyan silahkan'.

'Iyan ada satu permintaan, Lia bisa kabulin ga?' terlihat bahwa Adryan sangat berharap banyak kepadaku.

Bersambung....
Penasaran apa yang diminta Andryan kepada Lia, ikuti cerita selanjutnya

Jangan lupa vote,+share and comment yah

Salam
Author 💖

Wanita KuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang