#10 Kesal

631 16 0
                                    

Waktu pun berlalu begitu cepat, ketika aku baru beristirahat selama 10 menit, adzan magrib pun berkumandang itu tandanya aku boleh berbuka puasa. Bagiku hari ini sangat melelahkan sekali tapi aku senang bisa membantu mamah mengurusi pekerjaan rumah.

'Lia buka puasa dulu' sahut mamah dari dapur.

Aku segera bergegas menuju meja makan untuk berbuka puasa 'Iya mah' sahutku.

Saat aku akan ke meja makan, terlihat ada Dilla dan ade Dara sedang asyik menonton tv. Tapi aku menghiraukan mereka karena aku sudah tak tahan dengan perut keronconganku ini.

Setelah aku selesai berbuka dan sholat magrib, aku mememasuki kamar lagi untuk rebahan. Sembari aku rebahan, dan memainkan handpone tiba-tiba ingat kepada seseorang saat siang tadi, langsung saja aku mengirim pesan melalui whatsapp.

Mia...

Kebetulan Mia sedang online, langsung saja dia membalas chat ku.

Iya ada apa Dea?

Aku mau ngomong sama kamu.

Iya boleh, silahkan.

Mia mengapa kamu memberi nomer whatsapp ku kepada orang yang tidak ku kenal dan aku tidak mengetahuinya sama sekali.

Memangnya siapa gitu?

Masa kamu lupa sih Mia, laki-laki itu pernah ngobrol sama kamu pas di kantin sekolah.

Aku greget karena Mia masih saja tanya siapa orangnya.

Ka Adryan?

Emangnya dia kaka kelas kita?

Iya, dia anak kelas 3 IPA 2.

Seketika aku kaget, ternyata si kaos Polo itu kaka kelasku, aku kira dia satu angkatan denganku.

Dia yang minta Dea.

Terus mengapa kamu kasih, padahal aku belum menyetujuinya.

Tadinya aku ga kasih nomer whatsapp mu Dea, tapi dia terus saja meminta dengan teman-temannya. Dan aku juga takut kepada mereka karena mereka semua kaka kelas kita.

Aku kecewa kepadamu Mia.

Tapi memang benar juga sih, mau segimana pun Mia menolak, kalau kaka kelas yang minta bisa apa, apalagi mereka itu laki-laki semua.

Maafkan aku yah Dea, karena aku tidak meminta persetujuan darimu.

Aku tidak membalas chat dari Mia, sengaja aku read dan tidak merespon apa-apa. Mia terus menerus mengirim aku pesan whatsapp, aku agak tak suka kepada Mia karena Mia memberi nomer whatsapp ku ke sembarang orang.

Setelah ada 5 pesan yang masuk yang isinya sama semua 'Dea maafin aku yah'.

Aku tetap saja tidak membalas pesan tersebut, tidak lama dari situ Mia menelepon ku, dan aku pun tidak mengangkat teleponnya. Bukannya aku egois atau apa. Aku tidak suka saja ada laki-laki yang berusaha mendekatiku, sebab aku trauma dengan mantanku, jadi sampai sekarang pintu hatiku tertutup rapat-rapat untuk para lelaki di luar sana.

15 menit pun berlalu, ada panggilan masuk dari Mia sebanyak 20x sengaja memang aku tak mengangkatnya. Ntah mengapa aku sangat kecewa kepada Mia.


Mungkin aku yang terlalu peka atau mungkin aku yang terlalu kepedean, tapi aku tahu gelagat laki-laki yang berusaha mengambil hati perempuan itu seperti apa soalnya aku belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Gara-gara si kaos Polo itu, aku sedikit tak suak dengan sahabatku sekaligus teman sebangku ku, tambah saja aku membenci kaos Polo tersebut. Tapi aku sangat kasihan kepada Mia gara-gara si kaos Polo Mia malah terkena imbasnya.


Akhirnya aku membalas pesan Mia, lebih baik aku membalas pesannya daripada aku mengangkat telepon dari Mia. Karena aku tidak mau menegurnya Mia secara langsung lebih baik menegurnya melalui pesan whatsapp saja.


Iya, tapi jangan sampai keulang lagi.

Makasih banyak Dea, aku janji ga akan ngulang lagi kejadian seperti ini.

Iya.

Aku menjawabnya dengan sesingkat mungkin. Lama kelamaan mataku sudah 5 watt, tapi aku ingat belum sholat isya.

Akhirnya aku menunggu adzan isya. Setelah aku selesai sholat isya, seketika mataku tambah ngantuk dan menjadi 3 watt. Dan aku terlelap, tidur di kasur empukku itu.

~~~~~

Tak terasa sudah satu bulan aku sekolah di SMA ini, banyak kejadian yang aku alami, mulai dari sedikit tak suka dengan sahabatku, kaka kelas yang terus-menerus mengejarku dan masih banyak lagi.

Ternyata setelah satu bulan berlalu akhirnya aku mengetahui orang yang selalu menaruh coklat di kolong mejaku. Dia adalah si kaos Polo itu, karena pada saat dia menaruh coklat di kolong mejaku, aku sudah berada di depan pintu kelas dan akupun menangkap basah si kaos Polo tersebut.

'Hey, lagi ngapain pagi-pagi begini?' sahutku dengan memasang muka jutekku.

'Hmmm hmmmm, tidak ko' jawab si kaos Polo dengan terbata-bata.

'Oh ternyata selama ini, kamu yang menaruh coklat itu di kolong mejaku?' tanyaku kepada kaos Polo itu, entah mengapa aku tak suka memanggil namanya atau menganggil dia dengan sebutan kaka.

Dengan muka polosnya dia hanya menjawab 'Hehehe....'.

'Ada yang lucu? Kenapa kamu ketawa?' mukaku makin menakutkan.

'Engga, jangan marah dong kalau marah mukamu tambah lucu deh' ntah mengapa dia berusaha mencairkan suasana.

Tetapi aku tetap saja diam dengan muka jutekku ini.

'Kamu tidak bosen apa, mengirimku coklat setiap hari? Yang ada gigi ku rusak gara-gara memakan coklat terus. Terpaksa aku buang saja coklat itu ke dalam tong sampah' aku berbicara seenaknya saja kepada si kaos Polo itu, agar dia tidak mengirimku coklat kembali.

'Aku tau kamu akan membuangnya kembali, karena waktu itu aku pernah lewat depan kelasmu dan kamu membuang coklat itu kedalam tong sampah , selain itu kamu juga tak pernah memakannya malah teman-temanmu yang memakan coklat pemberianku itu' jawabnya dengan santai.

'Setelah kamu mengetahui semuanya, lalu mengapa kamu masih saja memberikanku coklat setiap hari? Lebih baik dipakai yang bermanfaat daripada memberiku coklat yang ujung-ujungnya bakal kubuang ke dalam tong sampah' sahutku kembali.

'Aku hanya suka saja memberikanmu coklat. Mau coklat itu dibuang, diberi kepada teman mu itu terserahmu karena coklat itu telah menjadi milikmu' lagi-lagi si kaos Polo menjawabnya dengan tenang tidak marah kepadaku sama sekali karena perlakuanku itu.

Aku sudah memasang muka jutek dan muka menakutkanku tapi si kaos Polo masih saja bersikap santai. Setelah tidak ada perbincangan diantara kita, akhirnya si kaos Polo itu meninggalkan kelasku. Hanya terlihat punggung yang perlahan mulai menjauh dan hilang


Bersambung....

Maaf jika ceritanya agak lama karena aku sibuk dengan kuliah

Jangan lupa vote+share and comment yah

Salam
Author 💖

Wanita KuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang