Apakah denganmu tak lagi ada hari yang begitu puisi? Dengan percakapan-percakapan rindu yang diterbangkan melalui semilir angin malam. Dari tempatmu menetap dan dari tempatku tinggal.
Apakah hari denganmu tak lagi menemui kekonyolan? Seperti saat kutitipkan surat kepada kecoa. Dan kau menitipkan salam melalui semut.
Apakah hari denganmu telah sampai pada kata cemas? Senandung-senandung mengerikan seringkali hadir dan terdengar di tengah malam. Bahkan sanggup meluapkan air mata keegoisan.
Di antara kita, tak semestinya dipersalahkan. Sebab kita telah sama-sama dipertemukan. Aku membuka diri untukmu dan kau menerima aku masuk ke hidupmu.
Lantas jika tetap tampak salah, barangkali kita hanyalah sepasang salah yang menolak disalahkan. Atau sepasang kisah yang memilih untuk pasrah--pada kata orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER (Prosa)
RomanceSebab waktu di sepanjang November yang basah, menggeliatkan rindu yang resah. Dan hujan adalah lorong waktu bagi para penjelajah amygdala.