All Of Me

872 68 5
                                    

Casa Lustre

Nadine dan James duduk di ruang tamu sambil menatap sebuah karangan bunga besar yang terletak di hadapan mereka. Tito Dong kini sedang berdiri di samping karangan bunga tersebut sambil bersendekap dan balik menatap kearah mereka berdua.

James mengalihkan pandangan matanya ke arah meja. Melihat sekali lagi tulisan yang tertera pada kartu ucapan tersebut.

"Angela. Jadi dia tahu jika aku sudah menikah."

"Bisa kau jelaskan maksud dari karangan bunga dan kartu ucapan itu, menantuku, Mr.Reid?" tanya Tito Dong terdengar sarkas.

James hanya tersenyum tipis kemudian langsung menggenggam tangan Nadine dan menarik nafas sebentar. Ia bersiap untuk menjelaskan semuanya.

"Angela..... Dia teman wanitaku, pa. Hanya teman, tidak lebih. Oke, kami memang dekat. Tapi dia bukan kekasihku. Bukankah aku tidak bisa mengatur perasaan seseorang terhadapku? Tapi bisa kupastikan, perasaanku padanya hanya sebatas teman. Tidak lebih," jelas James pada Tito Dong.

"Oke, James. Katakan saja memang benar pernikahan kalian terjadi begitu mendadak. Pernikahan kalian terjadi karena kecerobohan kalian sendiri. Dan tentu saja, kau ataupun Nadine, tidak saling mengetahui tentang kehidupan pribadi kalian satu sama lain karena sebelumnya kalian bukan teman dekat. Tapi bisakah kau memberi jaminan padaku jika hal ini tidak akan terulang lagi? Aku begitu menjaga nama baik keluargaku dan aku tidak ingin mereka tahu bagaimana pernikahan kalian bisa terjadi," ucap Tito Dong dengan penuh ketegasan. James pun menyikapi ucapan sang mertua dengan menganggukkan kepalanya.

"Aku pastikan, itu tidak akan terjadi lagi, pa. Aku akan bicara pada Angela. Dan perlu papa ketahui, ketika aku memutuskan menikahi Nadine, maka akupun memutuskan untuk memberikan diriku seutuhnya untuknya dan seluruh cerita yang ada dibalik kehidupanku sebelum memutuskan menikah dengannya, sudah selesai sampai disitu saja," jelas James sambil menatap Nadine yang kini juga balas menatapnya sambil tertegun. James pun menyunggingkan senyum dan mengecup punggung tangan Nadine. James tahu jika diam-nya Nadine sejak tadi dikarenakan bahwa Nadine juga menyimpan keraguan untuk dirinya.

"Bagus. Aku pegang kata-katamu itu, nak. Jangan kecewakan Nadine terkecuali kalian memang berniat mengakhiri semuanya setelah 3 bulan usia pernikahan kalian," ucap Tito Dong kemudian pergi meninggalkan Nadine dan James yang masih duduk di ruang tamu.

"Hey, are you okay?" tanya James membuyarkan ketertegunan Nadine.

"I... Iya. Aku baik-baik saja," jawab Nadine melepaskan genggaman tangan James. Ia benar-benar memikirkan ucapan sang ayah barusan. Mereka tidak mengetahui kehidupan pribadi satu sama lain sebelumnya. Dan tiba-tiba saja mereka menikah. Bagaimana jika memang James memiliki pacar sebelumnya? Bagaimana jika karena harus menikahi Nadine, James harus putus dengan pacarnya? Apakah benar yang dikatakan James jika Angela bukan kekasih James? Nadine tidak ingin menjadi penyebab putusnya hubungan kasih diantara kedua orang yang sedang menjalin cinta. Dan jika memang itu terjadi, Nadine tentu akan merasa sangat bersalah.

"Oke, my pumpkin. Sebaiknya aku membuang karangan bunga dan menyobek kartu ucapan yang menjadi penyebab bulan madu kita menjadi berdurasi sangat singkat. Aku akan menelepon Angela," ucap James bangkit sambil menyambar kartu ucapan yang terletak di atas meja dan berjalan menuju letak karangan bunga tersebut.

"Ehm, James. Aku mau naik ke kamar dulu," ucap Nadine dan James hanya menatapnya sambil tersenyum. Satu lagi tugas berat yang harus James lakukan, meyakinkan Nadine.

Setelah membuang karangan bunga beserta kartu ucapannya, James bergegas menyusul Nadine ke kamarnya. Berkat bantuan Naomi, James pun menemukan kamar Nadine yang tadinya James sendiri tak tahu dimana letaknya.

Once But ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang