Aku Pergi....

815 75 7
                                    

James pulang kerumah setelah dengan susah payah Lauren membujuknya. Matanya masih sembap dan terlihat memerah setelah peristiwa yang baru saja terjadi di casa lustre. penampilannya terllihat kusut dan berantakan begitu pula dengan suasana hatinya. Nadine menolak pulang bersamanya dan tetap pada pendiriannya, berpisah dengan James tanpa mau mendengar penjelasan James terlebih dahulu.

**********

"Aku mohon semuanya keluar dari kamarku. Aku butuh sendiri," pinta Nadine setelah meminta sang ayah untuk menyiapkan perceraiannya dengan James. Keputusan yang terlalu terburu-buru diambil oleh Nadine tanpa mau mendengar penjelasan James terlebih dahulu.

"Sayang, aku mohon dengarkan aku dulu. Aku memang pergi dengan Angela. Tapi aku punya alasan untuk pergi dengannya," jelas James memohon agar Nadine mendengar penjelasannya.

"Ya! alasan utamanya adalah, karena kau lebih memilih Angela daripada putriku, bukan? kau senang melihatnya hancur seperti ini, kan? dasar pria kurang ajar, kau!!!!"

"Papa, sudah!!!" Myraquel berteriak dan berusaha menghalangi Ulysess yang hendak melayangkan bogem mentahnya ke wajah James.

"Papa, kumohon dengarkan penjelasanku dulu. Ini semua kulakukan demi kalian. Bukan seperti yang kalian pikirkan," ucap James membela diri.

"Apa? demi kami kau bilang? Alasan bodoh macam apa lagi ini? Kau sudah merusak masa depan anakku, itu artinya kau memang bukan pria baik-baik. Bagaimana bisa kau bilang jika kau melakukan ini demi kami? benar-benar tidak masuk akal!! Sepertinya kau memang harus diberi pelajaran!!!"

"Papa, cukup!! Nadine mohon jangan pukul James. Nadine mohon," cegah Nadine menarik lengan sang ayah.

"Apa-apaan kau ini Nadz? jelas-jelas pria ini sudah mengkhianatimu. Membohongimu. Bisa-bisanya kau masih membelanya?" Nadine menggeleng keras ditengah derai airmatanya. Melihat keadaaan Nadine yang terllihat rapuh, airmata James pun akhirnya tak dapat terbendung. Ingin rasanya ia meraih Nadine dalam dekapannya dan meminta maaf padanya, menjelaskan hal yang sebenarnya, namun Nadine tak memberinya kesempatan untuk mendekatinya. 

"Nadine mohon, pa. Nadine tidak mau ada keributan di rumah ini. Cukup malam ini biar Nadine saja yang merasakan kesedihan ini. Nadine mohon kalian semua keluar dari kamar ini. Dan James, aku minta lebih baik kau pulang. Aku butuh waktu untuk sendirian saat ini," ucap Nadine namun James menggelengkan kepalanya menolak permintaan Nadine.

"Kita pulang bersama-sama, Nadz. Pulang kerumah kita. Aku akan jelaskan semuanya. Aku tidak mau bercerai, sampai kapanpun," ucap James berganti Nadine yang menggelengkan kepalanya dengan keras.

"Aku mohon," Nadine mengatupkan kedua tangannya dan James pun akhirnya menyerah. Setelah Lauren menarik lengannya dan berkali-kali meyakinkannya jika esok akan baik-baik saja, akhirnya James bersedia untuk pergi meninggalkan casa lustre. Tanpa ia sadari, jika malam itu, adalah malam terakhirnya menginjakkan kaki di casa lustre.

*********

James meluruhkan tubuhnya di atas lantai. Terduduk bersandar di samping tempat tidurnya. Kepalanya menunduk dan bahunya berguncang. Ia menangis pelan, tangis pertamanya untuk seorang wanita yang sangat dicintainya. Wanita yang bahkan belum sempat ia katakan di hadapannya jika ia begitu sangat mencintainya dan ingin hidup bersamanya selamanya. 

"Nadz..... maafkan aku........."

****************************************

Casa Lustre

Nadine terus saja menangis dalam dilema. Ada sekelebat perasaaan percaya yang ia tujukan untuk James. Namun logikanya mengalahkan rasa itu. Setiap kali ia mellihat foto James dan Angela, setiap kali itu pula hatinya merasa teriris. James yang ia bela mati-matian setiap kali sang ayah mengutarakan pendapat buruknya tentang James, kini pria itu sendiri yang telah memberinya kebohongan yang tak termaafkan olehnya. Ingatannya kembali melayang pada hari-hari sebelumnya yang ia jalani bersama James. Disaat James mengajaknya tinggal bersama di kediamannya, tidur bersama untuk pertama kali di kamar James dan berganti status menjadi nyonya besar di rumah itu. Tak terpikir olehnya jika James benar-benar akan membohonginya setelah hari-hari yang mereka lalui. Setelah Nadine memberikan seluruh hatinya pada James dan setelah Nadine bersiap mengatakan "YA" saat nanti James akan mengatakan cinta padanya.

Once But ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang