Tetaplah menjadi rinduku yang semakin menjadi jadi.
Ketiga sahabatnya itu mulai bertanya tanya.
"Fi,?" Panggil rena.
"Hem"
"Lu ada rasa sama dia?"
"Ngga"
"Boong lu" sambung harum.
"Seriusaan ngga ada."
"Aelllaaaaahhhh boong ya?" Tebak ina.
"Yaallah" pekik fia.
"Udah deh lu yakinin sama hati lu jangan sampe lu nyia nyiain orang yang tulus sama lu" sambung harum.
"Gue udah sehatan..keluar yu" ucap fia mengalihkan pembicaraan.
"Yuk lah cape gue disini udah 3 jam loh kita disini" pekik ina.
"Lu kuat ngga?" Tanya rena.
"Kuat lah kan udah disemangatin sama anu..hahaa" canda harum.
"Up eh up" sambung rena sambil menutupi mulutnya.
"Apaan sih kaliaaan?" Ucap fia dengan pipi blushingnya.
"Ketauan baper nya" tebak rena dengan tawanya.
"Udaahhh ih" sambung fia.
"Ini mau langsung pulang ajah tah?" Tanya harum.
"Kalo gue mah iya". Jawab fia.
"Iyadeh pulang ajah" sambung rena.
"Iya pulang ajah nanti si fia pingsan lagi repot deh..bisa bisa gue ngga bakal balik" oceh ina dengan wajah datar nya itu.
"Hehe..maaf" ucap fia tak enak.
"Kalemin gue ngerti ko lu kecapean kurang istirahat". Sambung harum memaklumkan.
"Iya nih maaf gue udah ngajak kalian ke sini alhasil lu sakit deh fi..maaf ya udah ganggu jam istirahat lu" ucap rena dengan menempelkan tangannya di depan dada.
"Ngga ko..bukan salah kalian jugaaa" respon fia.
"Yaudah ayook pulang gue ngantuk nih..maaf maafan nya nanti ajah" oceh ina sambil menguapkan mulutnya.
"Yang sakit siapa yang cape siapa?!" Respon rena dengan mengusapkan tangannya ke wajah mungil ina.
"Iri ajah lu" oceh ina tak terima.
"Nambah pusing gue deket lu pada..." sambung fia dengan sedikit teriaknya.
"Yaudah lah yuu" ajak harum kepada ketiga sahabatnya.
"Yuu atuh" jawab nya berbarengan.
Setelah pulang dari tempat hafidh itu badan fia terasa sangat lelah dan letih.
Ia langsung membaringkan badannya di kasur nyamannya itu. Ketika ia memejamkan mata semua bayangan akan pria itu terasa jelas di matanya.
"Arrgghhh.kenapa dengan pikiranku ini??kenapa semua tentangnya? Kenapa hati ini merasa sangat bahagia ketika memikirkannya? Kenapa diriku merindukan kehadirannya? Kenapa aku merindukan akan suara lembutnya?kenapa aku merindukan akan perhatiannya?dan kenapa aku sangatt merindukan senyumnya?. Monolog fia dalam hatinya.
Lalu fia mengambil buku berwarna biru itu dan mengulang membacanya. Ia merasa sangat tertarik. Berbeda dengan hari hari yang lalu. Hari ini fia menyukai kata kata yang tercantum di dalam buku itu.
Entah apa yang membuat fia ingin menulis. Ia mengambil pulpen dan menulis di lembaran berikutnya.
Percayalah,semua orang pasti punya kupu-kupu yang dikejar dan kupu-kupu akan selalu membutuhkan bunga untuk membenahi hidupnya.
Biarkan saja,
Bila saat ini kita terpisah jauh sebab jarak yang telah ada,
Mungkin dijalan lainnya ada rencana allah untuk mempertemukan kita dengan cara yang tak diduga-duga.Fia langsung menutup buku itu dan membaringkan kembali tubuhnya. Ia merasa hari ini adalah awal dari segalanya.
Jadikanlah diri kita sebagai orang yang paling bahagia.
Lemahabang,11 November 2018
Lthfkmlyhptr.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Pondok Pesantren
SpiritualSemua kehidupan harus mengalami perjuangan agar lebih menghargai arti hidup.