Untukmu disana, terimakasih.

47 12 0
                                    

Beberapa hari pun berlalu, dan aku sudah mulai membiasakan diri dengan kehadiran Bintang. "Selamat pagi dan selamat tidur" adalah ucapan pembuka dan penutup yang belakangan ini menjadi tranding topic memenuhi pesan diponselku. Kata - kata singkat yang mempunyai arti khusus dalam hidup, yang selalu membuat suatu lengkungan ukiran diwajah setiap kali membacanya.

"Jeeeennnnggg" pesan singkat yang ku terima dari salah satu sahabat sepermainanku, Yulia.

"Iya jeennnggg, kenapa?"

"Malem minggu mau kemana jeenggsss???" dengan antusias Yulia bertanya dan ini salah satu karakter Yulia dari awal aku mengenalnya, mungkin bisa dibilang sebelas - dua belas dengan karakter Fitra yang segala macam dibikin heboh dan rempong lol.

"Belum ada acara nih, pasti mau ngajak main khaaann saayy? hahahahha......"

"Iiiiihhhhh, kok yey tau sih jeng qiqiqiqiqi......." disini aku sudah bisa membayangkan bagaimana ekspresi dan mimik wajah dari setiap kehebohan yang dibuat Yulia.

"Yaudah cuuss mau kemana kita jeng?"

"Ke Serang aja yuk jeng, kita cari makan diluar sembari nongki - nongki syantiiikk"

"Teh Lina sama Bang Ajif udah diajak?"

"Hemmeeemmmhh... udah pasti dong, bereeeesss itu mah"

"Okay, janjian di tempat biasa ya. Oya tapi gue boleh bawa orang satu lagi jeng?"

"Siaposeehh jeng? bawa aja nggak apa - apa. Yaudah eke tunggu jam 4 ya, okay? bye - bye.."

"Siaapp"

----------------------------------------------------------------------

Awal pertemuanku dengan 3 serangkai manusia heboh ini bermula dari sosok laki - laki bernama Reza. Laki - laki berusia 4 tahun diatasku, yang saat itu aku paham betul tentangnya sebelum bertemu dengan Bintang.

Sosok laki - laki yang sampai detik ini aku ingat segala kebaikannya, waktunya, dan tenaganya untuk men-support apapun yang aku hadapi dan butuhkan saat itu.
*Tiba - tiba aku jadi melow nih inget dia hiikkksss... Terimakasih sebesar - besarnya untuk dirimu yang disana.

Reza banyak membantuku ketika aku sedang berjuang untuk lulus sekolah dan menghadapi segudang aktivitas pembelajaran. Tentu saja, masa - masa yang harus menyiapkan segala amunisi tempur untuk menghadapi ujian nasional alias UN.

Hampir setiap hari ketika aku pulang sekolah, dia selalu stay on depan sekolahku untuk menjemput. Jarak sekolahku dengan kampusnya kurang dari 1 KM, tepatnya posisi sekolahku dulu disamping tempat makan yang bersebrangan depan kampusnya yang sekarang menjadi kampusku. *Dia ini kakak tingkat aku juga loh ketika statusku jadi mahasiswa baru hehehehehe...

Setiap kali Reza menjemputku pulang sekolah, aku selalu ijin terlebih dahulu dengan orangtua untuk pulang sedikit lebih telat. Pulang telatku ini bukan untuk hal yang negatif, melainkan ini menjadi hal yang sampai sekarang aku justru wajib berterimakasih dengannya.

Aku dan dia selalu mampir disalah satu tempat dekat dengan daerah kami berdua menimba ilmu. Suatu lapangan berumput hijau dengan pepohonan yang rindang, beberapa pos kecil dan walkclimbing, serta kursi yang menjadi spot favorit ketika aku dan Reza datang.

"Tadi di sekolah belajar apa aja? ada tugas? susah di bagian yang mana? ini kenapa masih salah? tugas yang aku suruh pelajarin dirumah udah? belajar materi selanjutnya yuk, jangan males!" ucapnya sembari membuka dan membolak - balikan lembaran buku yang saat itu dia pegang.

Ya.. Reza begitu sangat memperhatikan studiku saat itu, mengajarkan segala hal terkait dengan menata masa depan dengan baik, menceritakan segala hal yang dia dapatkan saat diperkuliahan, memotivasi untuk tetap semangat mengejar impian, dan selalu memberikan gambaran tentang kesuksesan.

Tidak hanya terkait dengan studiku, tapi dia pun sosok yang totalitas menjagaku dari segala pengaruh - pengaruh buruk yang biasa dialami oleh remaja seusiaku saat itu. Bahkan dia adalah orang pertama yang aku telepon saat aku menangis disetiap aku mengalamai kesulitan dan kegagalan.

Satu sosok yang bisa merangkap banyak peran untukku. Dia bisa berperan menjadi seorang kakak, guru, sahabat, patner ngebolang, sampai patner gila - gilaan disetiap keseruan yang kami lakukan.

Aahhh.... pokoknya the best bangeeetttt deh kalau ngomongin dia. Mungkin bisa dibilang Dilan pada jamannya yah hahahaha...

Ketika aku masih berhubungan dengan Reza saat itu, aku banyak mengenal teman - temannya. Mulai dari teman dekat hingga teman yang masuk kategori biasa saja.

Lina,
Merupakan perempuan yang menjadi salah satu teman baik Reza saat dia bersekolah. First impression saat pertama kali kami berkenalan cukuplah baik.

Entah tanpa disadari, aku dan teh Lina ternyata klop dalam berbagai obrolan dan candaan. Dan sejak saat itu kami berdua menjadi lebih akrab satu sama lain. Itulah awal pertemuan ku dengan teh Lina.

Beberapa tahun kemudian, ketika aku dan Reza memilih jalan masing - masing untuk ke depannya (ketika aku semester dua), aku tetap komunikasi dan berhubungan baik dengan teh Lina. Karena feel klop diantara kami berdua, aku dan teh Lina tidak segan - segan untuk curhat tentang apapun, bahkan kami berdua tetap stay on untuk hangout.

Dari keseringan kami hangout, pastinya bukan hal yang mustahil kalau aku kenal dengan 2 sahabatnya. Ya dia adalah teh Yulia dan bang Ajif yang saat ini menjadi sahabatku juga. Sampai - sampai hampir tiap minggu kami berempat mempunyai jadwal khususon untuk hangout bareng. Mulai dari panas, hujan, angin, bahkan debu sekalipun kami tetap on the way ke tempat - tempat tujuan kami.

----------------------------------------------------------------------

"Jeeeennnnggg, dimana? diriku udah sampe nih di tempat biasa" sambungan teleponku terhubung dengan Yulia.

"Jeng" adalah panggilan akrab kami dari awal perkenalan. Harap dimaklum yaa wkwkkw...

"Iya tunggu, bentar lagi mau sampe nih jeng. Ini gue bareng Lina, pacarnya Lina si Iqbal, Ajif, sama satu orang lagi yang sekarang lagi deket sama gue jeng. Nanti deh gue kenalin yaa, daahhh..."

"Udah sampe mana temen - temennya yang?" tanya Bintang seraya aku menutup telepon.

"Bentaran lagi katanya"

Tentu saja, orang yang aku ajak hari ini adalah Bintang. Walau sebelumnya aku sudah pernah mengajak Bintang untuk hangout dengan mereka, tapi untuk saat ini adalah first time aku mengajaknya dengan status kami yang berbeda dari sebelumnya.

.

.

.

.

.

Terimakasih
Telah hadir membawa segala kebaikan
Telah hadir membawa segala keceriaan
Telah hadir membawa segudang keberkahan
Untukmu, Ka Ihwan.. 😊

ASARIGNA (On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang