19:23, 08/09/2015
Masih di tempat yang sama, dengan suasana hiruk pikuk kota kecil malam hari. Keramaian kota dengan lampu disetiap sudut jalan, sayup - sayup bisikan angin berhembus dan jalanan yang setapak taman kota menjadi saksi bisu alasan kenapa aku dan Bintang di sini.
Yaa.. Tentu aku dan bintang menikmati setiap gambaran malam yang memerhatikan kami berdua, yang paham dengan gejolak kata yang ingin kami katakan, yang mengerti arti dari pertemuan kedua kami di sini.
Getaran hati yang menusuk dan menjalar di setiap pori - pori, hingga langit malam pun tak sanggup untuk tidak menampakkan sinar bintang, serta bulan yang menghiasi senyum tersirat sebagai pemanis malam itu.
Aku dan Bintang duduk di sudut taman. Berhias lampu serta teduhnya pepohonan yang menari kecil dengan sayup - sayup angin.
Bintang membuka pembicaraan "Neng"
"Iya a, kenapa?"
"Hmmmmm, rame dan cerah banget ya sekarang"
"Iya, tumben nggak kaya sebelumnya"
"Iya mungkin.. Oh iyaa jadi gimana jawaban yang 3 hari lalu aa tanyain, kapan mau dikasih tau?"
"Harus sekarang banget ya neng jawab?" dengan menatap lurus ke depan, memandang keramaian jalan sudut kota dengan berbagai aktivitas kecil di malam hari.
"Iya sekarang, jadi gimana? jangan ngeliat lurus terus dong, aa kan lagi ngomong" pinta Bintang dengan terus melihat ke arahku.
"Ntaran deh ya, nanti neng jawab pas udah sampe rumah aja. Sekarang main aja dulu gapapa?" aku sedikit melirik ke arah Bintang dan aku selalu berusaha mengontrol tiap degupan jantung yang semakin lama ingin mencuat keluar. Lebaay lol 😂
"Huuuft... yaudah gapapa. Senyaman neng aja kalo gitu" sambil mengukir guratan senyum di tepi wajah.
****
01:43, 09/09/2015
Detik waktu terasa lebih lama dibandingkan sebelumya, entah hanya perasaanku saja atau memang ada yang salah dengan diriku saat ini. Semakin ku pikir, semakin hati ini terasa sesak dan tak sanggup untuk menahan gejolak dibagian kecil dalam tubuh ini.
Aku menatap tinggi langit - langit kamar. Memandang sebongkah layar kecil saat ini aku genggam, yang selalu menghubungkan antara aku dan Bintang. Layar kecil itu pun berbunyi dan menunjukkan satu panggilan masuk dari Bintang.
Bismillah, bisikku dalam hati dan seraya memencet satu tombol yang bisa menghubungkan suaraku dengan suara Bintang.
"Halo, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam. Belum tidur neng?"
"Belum nih, lagi nunggu ngantuk aja"
"Oh gitu, kirain aa kamu udah tidur. Tadinya kalo nggak di angkat aa mau langsung tidur. Udah malem juga sih udah mau jam 2. Tapi syukur kalo neng masih kuat mah. Emang neng mah jagonya begadang"
"Hahahaha.. udah makanan sehari - hari neng malah. Untung aja hari ini laporan nggak numpuk. Coba kalo numpuk, bakalan nggak tidur nih sampe pagi"
"Jangan gitu nggak baik. Oyaa neng, katanya tadi mau dijawab kalo udah pulang. Ini perasaan kita udah pulang dari tadi deh, jadi gimana?
"Hmmm gimana yaa... agak nggak enak juga ngomongnya sih. Cuma gimana ya kalo ditanya terus, neng juga mesti jawab. Tapi punten sebelumnya kalo emang ada omongan yang nggak enak ke aa" aku menarik nafas dalam - dalam dan melanjutkan pembicaraan.
"Jawaban ini udah neng pikirin mateng - mateng dan ini mutlak keputusan yang neng pilih. Maaf a.... neng bener - bener nggak bisa" kataku pelan.
"Nggak bisanya kenapa? boleh tau alesannya apa? gapapa ko ngomong aja gausah nggak enakan gitu"
"Alesannya sih neng nggak tau a, cuma maaaaaffff bangeeeett..." suaraku semakin pelan.
"................." Bintang terdiam
"Haloohaaa, are you in there a?"
"Iya neng halo"
"Maafin neng ya, neng itu gak bisa..... maksudnya NGGAK BISA NOLAK!! Ciiieeeeee.. panik yaaa??? Hahahahaha.." tawaku pecah.
"Maksudnya?? Jadi kamu nerima aa?" pinta Bintang untuk diperjelas.
"Hmmmmmmm nggak tau ya. Aa sih mikirnya gimana?? udah ah teleponnya, biar aa gausah sok - sokan mikir gitu hahahaha... Assalamualaikum" tanpa berpikir panjang dan menunggu Bintang menjawab, aku langsung mematikan teleponnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yaa allah, semoga pilihanku kali ini nggak salah..
Semoga keputusanku kali ini jauh lebih tepat..Apapun yang terjadi di depan, semoga aku akan selalu baik - baik saja..
Aamiin allahumma aamiin...Ucapku sebelum memejamkan mata...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
ASARIGNA (On Progress)
Romance#8 on Bestfriend (12 Nov - 8 Des 2018) Based on True Story Aku korban! Dan akulah yg difitnah dan disalahkan! ---------------------------------------------------------------------------------- Manis itu cuma harapan, seperti dilambungkan tinggi ke...