Confused

16 7 0
                                    

Sabtu, hari yang paling aku nantikan untuk menghabiskan Qtime di rumah. Hari dimana aku dapat bersantai melepas sejenak kemelut dan lelahnya aktivitas kampus. Kalau kata mamah, ini adalah hari kasih badan yang tentunya beda tipis dengan hari malas - malasan lol 😂

Aku meraih ponsel yang tergeletak di pojok kasur, menekan tombol power untuk mengaktifkannya. Berbagai macam notifikasi mulai nampak pada layar kecil yang saat ini aku genggam, termasuk notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab dari Bintang.

"Kamu marah? Masih purik yang? Ko ceklis satu sih? Kamu kenapa nonaktifin ponsel? Mau sampe kapan kayak gini? Besok aku mau ketemu" Pesan singkat yang Bintang kirimkan padaku, namun aku enggan untuk membalasnya.

Aku mencari kontak Yulia lalu menghubunginya.

"Halo Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam, ya jeng kenapa?"

"Jeng kalo ngeramennya dimajuin hari ini aja bisa nggak?"

"Maaf ya Vi, bukannya gue nggak mau. Cuma kemarin gue udah ngobrol banyak hal sama Lina dan Ajif, kayaknya mereka agak sedikit marah deh sama lo"

"Marah kenapa jeng?"

"Gara - gara lo nggak dibolehin Bintang main sama kita lagi. Jadi maaf ya Vi, kalo seandainya kita mau hangout jarang ngajak lo lagi"

"Iiiiihhhhh... ko gitu jeng?! Emang teh Lina ngomong kayak gimana coba?"

"Iya dia bilang gitu aja sih, kalo main nggak usah ngajak lo lagi dan lo kan sekarang udah ada Bintang, jadi kayaknya mending gausah. Coba lo tanya langsung ke Lina buat lebih jelasnya, gue takut salah ngomong"

"Oh gitu ya jeng, yaudah deh gue telepon teh Lina dulu. Makasih ya jeng, Assalamualaikum"

"Iya jeng sama - sama, Waalaikumussalam"

Setelah telepon Yulia terputus, aku mulai menghubungi Lina. Beberapa kali ku coba untuk menghubungi, tapi Lina tidak merespon telepon dariku.

"Teh Lina" Pesan yang ku kirimkan pada Lina.

"Iya kenapa Vi?"

"Teteh bisa nggak angkat telepon sebentar?"

"Kayaknya nggak bisa dulu Vi, lagi sedikit sibuk nih. Di ketik aja coba Vi"

"Teh, bisa nggak ngeramennya hari ini aja? Soalnya Vian bisanya hari ini teh, besok kayaknya nggak bisa"

"Nggak deh Vi, mau tetep besok aja"

"Bedanya apa emang teh sekarang sama besok?"

"Beda aja, lagian hari ini agak sibuk juga"

"Teteh marah ya?"

"Nggak ko, Biasa aja. Udah dulu yaa Vi lagi sibuk nih. Ntaran deh dibales kalo udah nggak sibuk. Sorry ya"

"Hmmm.. Yaudah deh teh kalo gitu"

"Iya" Singkatnya.

Entah cuma pikiranku yang berimajinasi lebih atau perasaanku saja yang terlalu sensitif, tapi aku merasa kalau semuanya sedang tidak baik - baik saja dengan mereka.

.

.

Satnight..

"Halo assalamualaikum, yang aku udah didepan rumah" Suara Bintang terdengar dibalik telepon seraya tanganku sibuk membuka gorden yang tersingkap dijendela untuk mencari batang hidungnya.

"Waalaikumussalam, Yaa... tunggu bentar" Tanpa basa - basi aku langsung bebenah diri sebelum membukakan pintu pagar.

"Kamu kenapa kesini? katanya kemarin mau ngajak aku main hari minggu. Kok sekarang nongol?" polosku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASARIGNA (On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang