Bisnis

45 10 2
                                    

Aku membuat pola pada layar ponselku,
Pukul 15:00 terpampang jelas disana. Waktu sudah menandakan jika ini adalah menit - menit terakhir terselesaikannya studiku untuk hari ini.

Selain terpampangnya waktu, terlihat pula banyaknya notifikasi yang bermunculan. Maklum anak sosmed, jadi sekalinya on paket data, langsung deh kebanjiran notif 😂

Dan salah satunya adalah notifikasi pesan whatsapp yang muncul pada layar ponselku, dan pastinya aku sudah mengenali pengirim pesan tersebut. Ini bukan Bintang loh yaaah wkwkwk..

"Assalamualaikum, gimana kabarnya de? Hari ini ada meetup  loh. Ikutan yuuk, kali aja kamu tertarik ikut bisnis bareng aku".

"Walaikummusalam, alhamdulillah baik teh. Oke teh boleh, kira - kira dimana dan jam berapa ya teh?

"Di Simpang de, tempat makan samping martabak itu loh.. Aku tunggu jam 4 sore yaa"

"Oke sip teh, nanti aku dateng ya"

"Okay, hati - hati ya say"

.

.

Itulah awal mula aku memulai suatu bisnis. Bisnis yang diperkenalkan oleh Diah Pratiwi, kakak tingkat jurusan yang terpaut satu tingkat diatasku. Bisnis yang bisa aku kerjakan secara fleksibel, karena dapat dilakukan melalui online maupun offline.

Dan bisnis ini menawarkan 3 pilihan keuntungan ketika aku sudah bergabung. Aku dapat memilih untuk menjadi pemakai, penjual, maupun pembisnis. Off course, aku memilih untuk merangkap kesuruhan dari pilihan yang ada. Optimis banget ceritanya....
.
.
Bagiku, usaha atau bisnis apapun yang berpeluang untuk menghasilkan recehan demi recehan untuk mengisi kekosongan dompet, aku pasti lakukan. Kalau tidak begitu, aku akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan seputar akademik yang selalu datangnya DADAKAN! Capslock jebol nih 😥

Ya, pengeluaran dadakan adalah suatu hal yang tidak aneh lagi bagi mahasiswa, atau bisa dibilang ini adalah suatu bencana besar bagi anak kos - kosan layaknya teman - teman perkuliahanku. Karena dengan adanya pengeluaran dadakan seperti membeli buku, membeli alat tulis, fotokopi, ngeprint, dll, akan berdampak besar pada asupan gizi yang masuk dalam tubuh.

Kok bisa ??? jelas bisa dong..
Semakin meningkatnya pengeluaran dadakan, otomatis uang untuk makan sehari - hari akan semakin menipis. Dari ketipisannya itu akan mengakibatkan banyak mahasiswa perantauan (anak kosan) akan puasa atau makan obat maag berjama'ah lol.. 😂

Apa lagi kalau menjelang akhir bulan, pediihh broohhh...

Berhubung aku bukan mahasiswa perantauan, jadi aku hanya fokus dengan pengeluaran yang serba dadakan ini. Dan tentu saja kewajiban bulanan untuk segera melunasi kendaraan roda dua yang aku ambil sebelumnya.
.
.
.
Bisnis yang aku mulai dari nol dan merintisnya dari bawah, semakin lama semakin berkembang. Mungkin ini kali yah yang dinamakan the power of totallity 💪😣

Mulai dari debu, panas, angin dan hujan sekalipun, aku tetap melakukannya. Mulai dari mempromosikan barang yang pada akhirnya aku mendapatkan keuntungan, sampai aku membangun jaringan dari bisnisku ini.

Yaaa, bisnis yang aku jalani saat ini adalah MLM. Multi level marketing dengan salah satu brand produknya adalah kosmetik dan skincare terbesar di dunia termasuk Indonesia.

*Jangan khawatir, aku tidak akan menginisal nama bisnisnya kok, karena disini aku tidak menerima supported 😝

And finally, selain aku mendapatkan keuntungan secara materi dari hasil penjualan dan bonus bulanan layaknya karyawan sedang gajian wkwkwwkwk songong 😎😅🙏

Aku pun mendapatkan keuntungan besar lainnya. Dan keuntungan ini tidak dapat terhitung oleh besar - kecilnya materi. Yaaa.. mempunyai teman baru dan bertemu dengan banyak orang. Karena bagiku, dua hal ini adalah keuntungan yang luar biasa, atau bisa dibilang ini adalah sebuah rezeki besar, dan nominal materi adalah bonusnya bonus dari apa aku lakukan saat ini.

.

.
.
.

Karena Rezeki itu bukan hanya terkait dengan materi. Namun rezeki itu bisa berupa kesehatan, kemudahan hidup, dan bertemu dengan orang-orang baik (Dian Afianti)

ASARIGNA (On Progress)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang