Prolog

13.4K 607 7
                                    

"Ahh.. Stop ku mohon hentikan! Please. A.. Aku tak ma..mau seperti ini ku mohon." Aku berusaha mendorongnya tapi tenagaku tak cukup kuat untuk mendorongnya menjauh, ia semakin menghimpit ku ke dinding kamar. Tidak memberiku jalan keluar untuk lari.

"Bukannya ini yang kau mau hah!? Kau bilang kau menyukai ku, kau bilang rela melakukan apa pun untuk ku. Jadi kenapan kau keberatan sekarang?" ia mendesis tepat di telingaku, menghimpitku kemudian dengan kasar menarik ku mendekat pada tubuhnya.

"Bukan seperti ini maksudku Sam! ku ahh.. kumohon hentikan!" Sam menggesek bagian bawa tubuhnya pada ku berulangkali, sementara lidahnya ia gunakan untuk menjilati leher ku, kemudian menghisap kuat di sana hingga bisa ku rasakan perih yang tertinggal.

"Kau terus mengatakan berhenti, tapi reaksi tubuhmu mengatakan yang sebaliknya." Aku diam tak bisa berkata-kata ketika tangannya masuk ke bagian dalam bajuku dan meremas kuat dada kiriku sementara tangannya yang satu lagi ia gunakan untuk menahan leherku agar tak bergerak ketika bibirnya menyentuh bibirku kuat.

Ia menyecap bibirku dengan liar, memanggut bibir bawaku dengan hisapan kuat. Ia menekan ku ke dinding semakin merapat, hingga bisa ku rasakan kaki ku sudah tak mencapai lantai. Ia mengangkat ku, kaki ku melingkar dipinggangnya sementara kedua tangannya membingkai wajahku dengan kuat.

Ciumannya semakin dalam, aku tak bisa mengimbanginya dan hampir kehabisan napas. Ia menggit bibir bawa ku sebelum beralih mengisap bibir atas ku kemudian dengan paksa memasukan lidahnya ke dalam mulutku, menjelajahinya hingga membuatku semakin lemas, aku sudah tak memiliki tenaga untuk melawannya.

"Tak ku sangkah kau bisa terasa manis." Ucapnya di sela ciuman yang semakin menuntut. Ciumannya perlahan berpindah ke dagu dan berakhir di leherku. Ia menjilat,mengisap dan menggigit leherku tiada henti.

Tangannya yang bebas berpindah ke bokongku ia meremas kuat sebelum menggesekan tubuh bagian bawaku dengan kuat.

"Ahh a ahh.." tanpa sadar aku mendesah keras, bisa ku rasakan aku mulai terpengaruh permainnya. Aku tak ingin seperti ini, tapi aku tak bisa menolaknya.

Tanpa bisa ku cegah Sam membuka dengan paksa bajuku hingga kancing-kancingnya terlepas dan jatuh berserakan di lantai, dan dengan kasar ia menurunkan Bra ku hingga kedua dada ku terekpos dan tanpa kata ia mengarahkan bibirnya ke dada kanan ku dan melahapnya dengan hisapan kuat.

Saat itu juga aku bisa rasakan air mata jatuh melewati pipiku. Ia melepaskan ku, menatap dengan tajam ke arahku.

"Kenapa kau menagis hah?! Bukannya ini yang kau mau? Kau menginginkan aku bukan hingga membuat Nia menolak ku! Sekarang ku berikan apa yang kau mau. Jadi berhenti bertingkah munafik dan nikmati saja!" Sam berujar marah sebelum menarik paksa celana ku, dan yang tersisa di tubuh ku saat ini hanyalah celana dalam, Sam menurunkan ku, kemudian dengan tergesa-gesa melepas pakaiannya.

Dengan menahan dingin aku berusaha menjauhinya saat Sam sibuk melepas pakaiannya. Tapi sayang belum sempat aku mencapai pintu Sam sudah lebih dulu menarik ku, ia menggedongku dan meleparku ke atas ranjang dengan kasar.

Ia naik ke atas ranjang dan langsung menindihku dan saat ia mulai melakukannya aku hanya bisa pasrah dan membiarkan ia melakukan apa pun yang dia mau, ku aggap ini sebagai hadiah untuk ulang tahun ku yang sudah lewat, ulang tahun ke 17.

Ku anggap ini hadiah istimewa dari pria yang ku cintai walau aku tahu ia tak pernah dan tidak akan pernah mungkin mencintai ku.

Cinta seharusnya tidak semenyakitkan ini, tapi malam ini aku belajar bahwa apa yang ku yakini selama ini hanya bagian dari keluguan ku. Aku terlalu percaya diri bahwa apa yang ku rasakan akan membuat ku bahagia. Ternyata tidak, hanya kesakitan yang ku dapat.

Paginya kuputuskan pergi meninggalkan semua tentangnya, semalam dia mungkin menyakitiku tapi yang tak bisa ku pungkiri adalah pesona dalam dirinya terlalu kuat hingga membuatku melupakan kata benci.

Ada yang bilang mencintai tak harus memiliki, dan kali ini aku memang harus meyakininya. Bahwa cinta memang tidak harus memiliki.
Selamat tinggal Sam, ku harap kau bisa mendapatkan kebahagian mu.

Aku pergi..

13 Reason Why I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang