Sesuatu menahan tubuh ku saat akan berbalik, apa ini? Aku menyentuh sesuatu yang melingkari pinggang ku. Aku secara perlahan membuka mata ku, untuk melihat benda apa yang melingkari pinggang ku hingga membuat ku tak bisa merubah posisi tidur ku.Saat mata ku terbuka dan menatap ke bawa sana, kesadaran menyentak ku. Shit! How can i sleep? Mata ku mengitari ruangan itu dan membelalak kaget saat pandangan ku terpaku pada kaca jendela yang tidak tertup tirai. Sialan! Matahari nampak bercahaya dari luar sana, bahkan terlihat sangat terik.
Ditambah tubuh yang tidak tertutup apa pun semakin membuat ku panik. Seharunya aku tidak tertidur setelah aktivitas sialan malam tadi. Sekarang bagaimana caranya aku menyingkirkan belitan tangan pria di sebelah ku ini tanpa membangunkannya. Aku bergerak perlahan, membuat jarak agar bisa membuka belitannya.
Dengan sangat pelan aku mengangkat lengannya dan menggeserkannya dari tubuh ku, dan saat berhasil aku langsung menegakan tubuh ku membelakanginya, menurunkan kaki ku dari ranjang. Aku terduduk sebentar di samping ranjang. Kepala ku sedikit pusing dengan tubuh yang pegal serta kemaluan yang sedikit perih.
Dimana baju ku, mata ku mengitari lantai tapi di sana cuman ada celana ku, sementar baju, bra dan celana dalam ku tidak terlihat dimana pun. Dana Samuel membuangnya semalam.
Tepat saat aku akan berdiri, pergerakan di belakang menghentikan ku.
"Kau sudah bangun?" suara sexy khas orang yang baru bangun tidur menyapa telinga ku, aku tidak berani berbalik dan menatapnya. Terus terdiam di sisi tempat tidur sembari berpura-pura mencari baju ku. Tidak mungkin aku berdiri kalau tidak ingin ia melihat ku telanjang. Aku masih punya urat malu untuk berkeliaran telanjang di hadapannya sekali pun ia sudah melihat tubuhku.
Sekarang bagaimana caranya aku bisa mencari baju ku tanpa berdiri dan berkeliling. Apa aku tanya saja pada Samuel?
"Dimana kau melempar baju ku semalam?" aku memutuskan bertanya tanpa berbalik menatapnya. Tapi hingga setengah menit ia tak kunjung juga menjawab ku. Sebelum aku sempat bertanya lagi suara Samuel terdengar kembali.
"Mau kemana memangnya?" dia bertanya dengan suara serak yang semakin membuat inti ku berdenyut tidak nyaman.
"Aku mau pulang."
"Pulang?"
"Ia pulang, kau sudah selesai memakai ku kan?" entah mengapa ingatan ku kembali mengingat apa yang dia lakukan semalam dan kata-kata hinaan ia lontarkan sebelumnya.
"Memakai? Apa maksud mu?" suaranya terdengar datar, tapi bisa mendengar nada marah di sana.
"Apa lagi. Sex, memuaskan napsu mu." aku sedikit menggerakan wajah ku ke samping tapi tidak sampai menatap matanya hanya mengamatinya dari ekor mata ku.
"Kau!" Suaranya meninggi. Sepertinya dia tersinggung. Tapi apa peduli ku. Aku sudah direndahkan jadi tidak ada yang tersisa, jadi sekalian saja aku bersikap seperti ini. Hal apa pun tak akan merubah penilainnya pada ku.
"Tenang lah, lagi pula aku juga menikmatinya. Tapi saran ku. Jika kau ingin, cari lah wanita lain. Aku tidak ingin berurusan dengan mu lagi. Ini terakhir kali. Oh dan satu lagi, anggap malam ini tak pernah terjadi, aku tidak ingin ada drama lain di keluarga ku." aku berujar kembali, sebelum menarik celana ku hendak memakainya. Tapi pergerakan di belakang ku menghentikan aktifitas ku.
Samuel mendekat di belakang ku, tangannya dengan perlahan menyentuh punggung ku, dia membelai perlahan, aku merasakannya. Sial! Apa yang harus ku lakukan?
Dia terus mendekat, hingga benda kenyal itu menyetuh tengkuk ku dan tangannya yang tadi membelai pelan kini melingkar kuat di perut ku.
Bibirnya berganti mengecup basah bahu ku, sesekali menjilat, lidahnya bahkan kini sudah menyentuh daun telinga ku. Aku terengah karena mendadak mendapat serangan seperti ini dari Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Reason Why I Love You
RomanceJangan lupa follow akunnya sebelum dibaca 🤗😉🤓 WARNING: Adults Only! Bagi pembaca yang belum cukup umur saya mohon dengan sangat jangan melirik apalagi mendekat, carilah bacaan yang sesuai dengan umur anda! ** Anna Kathleen Duber mencintai Samuel...