Kau hanya perlu meraba ke dalam dasar hati mu untuk tahu dia sudah menetap disana lama dalam penjara waktu yang mungkin tak akan pernah berakhir..
Kau tak harus membuka mata dan menatap untuk tau bagaimana rupanya, sekedar tutup mata mu maka siluet itu sudah ada di sana, menunggu untuk kembali diingat.
Anna Duber
************************************
Pagi ini aku terbangun dengan kepala yang terasa berputar-putar. Aku tidak tau apa penyebabnya, yang jelas ini sangat mengganggu ku.
Selain keadaan perut yang sama sekali belum diisi sejak kemarin, tubuh ku juga terasa sakit. Sepertinya aku kelelahan karena kemarin saat keluar dari apartemen Samuel, aku memutuskan untuk tidak langsung kembali ke rumah. Aku berlari keliling kompleks hingga puluhan kali putaran. Itu gila, aku tahu, tapi aku membutuhkannya untuk membuat ku tetap waras.
Aku butuh menjernihkan pikiran ku, sebelum bertemu orang rumah.
Dan akibatnya aku belum makan sama sekali sejak kemarin karena terlalu kelelahan, bahkan aku juga belum mandi. Tubuh ku lengket, aku butuh mandi.
Aku berjalan ke kamar mandi, membuka seluruh pakaian ku, hingga tak tersisa satu pun. Berendam adalah hal yang tepat sekarang, aku butuh menjernihkan pikiran dengan berendam. Sekaligus memikirkan alasan yang pas kenapa aku menghilang di tengah acara kemarin malam.
***Tidak ada siapa pun di rumah, hanya ada nasi goreng dengan beberapa lauk di meja makan yang sepertinya ditinggalkan mama tadi pagi untuk ku. Wajar saja mereka tidak terlihat, sekarang sudah pukul 10.00, mereka semua sudah berangkat kerja.
Anehnya mama sama sekali tidak membangunkan ku padahal aku tidur hampir 24 jam, dan tidak keluar kamar sama sekali. Tidak biasanya mama membiarkan ku tidak makan, kak Nia juga sama. Apa mungkin mereka mengetahui sesuatu? Atau mereka tahu apa yang terjadi? Sial! Kalau sampai ketahuan, ini akan menjadi masalah. Sebaiknya aku segera menelpon mama.
Aku kembali ke kamar untuk mengambil ponsel ku, mencari kontak mama dan langsung menghubunginya. Setelah beberapa detik, mama mengangkat panggilan ku.
"halo sayang, kamu udah bangun."
"Mama di kantor?" aku memilih tidak menjawab pertanyaannya, aku terlalu takut mama tahu apa yang terjadi.
"Nggak, mama di Rumah opa, tadi padi pagi opa nelpon minta dimasakin opor, jadi mama nggak ke kantor." aku terdiam, dari suaranya mama terdengar santai, tidak ada tanda-tanda ia mengetahui apa yang terjadi. Karena kalau mereka mengetahui sesuatu, pasti mereka akan menunggu ku bangun lalu kemudian aku diajak bicara di ruangan kerja papa. Tapi itu tidak terjadi. Aku bisa santai sekarang.
"Kenapa mama nggak bangunin aku? Kita bisa sama-sama ke rumah opa."
"dilarang sama Nia, katanya kamu kecapaian kemarin karena temen mu dari Newyork datang. Kamu kok nggak cerita-cerita si temen-temen mu datang. Kan bisa mama masakin makanan khas Indonesia yang banyak." aku membatu, pantas saja tidak ada yang menghawatirkan ku yang mengunci diri di kamar.
"oh, mereka nggak lama di jakarta, karena tujuannya Bali." ucap ku meyakinkan.
"oke, kamu udah makan? Liat di meja makan, mama udah buatin kamu sarapan, habisin ya. Kamu udah nggak makan dari semalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Reason Why I Love You
عاطفيةJangan lupa follow akunnya sebelum dibaca 🤗😉🤓 WARNING: Adults Only! Bagi pembaca yang belum cukup umur saya mohon dengan sangat jangan melirik apalagi mendekat, carilah bacaan yang sesuai dengan umur anda! ** Anna Kathleen Duber mencintai Samuel...