Chapter 14

165 12 0
                                    


Disclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : Mystery & Romance

Rated : T

Warning : AU, penuh tanda tanya, banyak hal yang tak terduga, Typos

.

.

.

.

.

.

Ujian selalu datang di kehidupan Sakura, mungkin memang seharusnya ia berhenti menyukai seseorang hanya karena surainya yang berwarna merah.

.

.

.

.
Di taman belakang sekolah, Sakura tampak berbicara di hadapan siswa bersurai merah bata.

"Sakura? Kau serius?" tanya Gaara tak percaya.

"Kumohon maafkan aku, Gaara! Aku sangat menyesal!" balas Sakura membungkukan badan.

.
Gaara menatap sendu gadis Haruno itu. Sungguh ia amat menyukai Sakura sampai sekarang.

"Aku juga ingin minta maaf ... soal yang waktu itu," lanjut Gaara begitu bersalah.

Sakura tampak menghapus air mata. Menatap pemuda Sabaku itu yang terlihat amat terluka.

"Aku hanya merasa kecewa, kau menyukaiku dulu hanya ..." ucapan Gaara terhenti karena Sakura menyuruhnya diam.

"Stt ... Aku tahu. Berkat kau, aku jadi sadar, karena selama ini yang aku lakukan salah. Gaara, maafkan aku."

Gaara hanya tersenyum sambil menyusap surai merah muda Sakura. "Kita berteman, ya."
.

.

.

.
Merah
.
Entah kenapa Uchiha Sasuke sangat membenci warna itu sekarang. Mood pemuda berambut raven itu pasti akan langsung berubah drastis, jika melihat apa pun yang memiliki unsur merah. Apalagi jika merah itu adalah warna surai milik Sabaku Gaara.

Tidak perlu ditanya lagi bagaimana reaksi para gadis ketika melihat si bungsu Sabaku. Mata berbentuk hati, wajah merona, dan kata-kata pujian selalu mengiringi langkah si tampan bersurai merah itu. Bahkan, ada yang saking lebaynya sampai pingsan ketika disapa oleh Gaara.
.
Oke. Bukan itu yang membuat suasana hati pemuda Uchiha ini memburuk. Ia sama sekali tidak peduli dengan kepopuleran Gaara, toh para gadis tetap mengidolakannya, dan menjadikannya pujaan nomor satu. Yang membuatnya kesal adalah, kenapa Haruno Sakura begitu dekat dengan Sabaku itu.
.
"Sasukeee…" kekesalan sang Uchiha semakin memuncak, karena mendengar suara siswa Uzumaki yang belum lama ini akrab dengannya, sejak Sakura diputusin Sasori.

"Hn."

"Dari tadi kau melihat ke arah Sakura terus. Kalau kau tidak mau tempuranya, buatku, ya?" Naruto mengarahkan garpunyanya untuk mengambil tempura dari piring Sasuke.

"Aww! Jahat kau teme!" teriak Naruto karena Sasuke memukul pergelangan tangannya menggunakan sendok.

"Jangan harap kau bisa mengambil milikku!" balasnya dengan aura menakutkan.

Dari mejanya, Sakura makan sambil memperhatikan ke arah meja Sasuke. Ia merasa Sasuke sepertinya sedang kesal pada Naruto. Sambil tertawa kecil, ia kembali melanjutkan kegiatan makannya yang tadi sempat tertunda.

"Apa yang kau tertawakan?" tanya Temari pada Sakura.

"Tidak ada, Senior Temari. Aku hanya menertawakan Naruto dan Sasuke. Mereka berdua itu tidak bisa berhenti bertengkar," jawab Sakura.

REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang