04

1.2K 119 1
                                    

Author pov.

"Jiyong-ssi, aku ingin kau menceraikan ku dan menikah dengan dara" ujar sohee tiba-tiba saat dia sudah menidurkan jaesung dikamar, mereka baru saja sampai rumah setelah kepulangan jiyong dari rumah sakit

"A,, apaa yang kau bicarakan sohee-ah?" ucap Mrs. Kwon tak percaya dengan yang diucapkan oleh menantunya itu

"Eommanim, aku tak bisa terus-terusan menjadi penghalang diantara Cinta mereka, jadi aku mohon.. Kabulkan permintaan ku ini" jiyong hanya diam tak bergeming mendengar permintaan sohee

"Itu tidak mungkin sohee-ah, karena wasiat yang ditinggalkan oleh appa jiyong, kalian.." ucap Mrs. Kwon terputus

"Kita tidak bisa bercerai sebelum jaesung berusia 7 tahun" ujar jiyong acuh tak acuh

"Bagaimana?,,bagaimana bisa seperti itu? Usia jaesung bahkan sekarang masi 5 tahun" ucap sohee tak percaya

"Aku juga tidak tau bagaimana ini bisa terjadi,, oh yaa tuhann ini adalah hal terkonyol yang pernah ada dalam hidup ku!" kesal jiyong mengusap gusar wajahnya

"Kalau begitu,, aku.. Akuu ikhlas jika dimadu, aku ikhlas jika kau ingin menikah lagi" ujar sohee dengan susah payah mengambil keputusan yang membuat Mrs. Kwon menganga tak percaya

"Ckk, apa kau pikir dara mau eohh? Tak semudah itu! Apa kau tau?!" kesal jiyong dengan nada tinggi

"Yaa! Jiyong! Kenapa kau meneriaki istri mu! Dia sudah berbaik hati mengizinkan mu untuk menikah lagi, dan kau! apa kau tak memikirkan perasaannya?! Tak ada wanita didunia ini yang ingin dimadu!" marah Mrs. Kwon terhadap putranya yang sudah kelewat batas

"Woahh daebak,, sekarang eomma berpihak kepadanya eohh? Apa eomma juga tidak memikirkan perasaan ku?! Hati ku rasanya sangat sakit saat Dara memilih untuk mengakhiri hubungan kami! Dan apa eomma tau? Aku! Aku rasanya sudah muak dengan kehidupan ini! Tak ada gunanya raga ku hidup jika jiwaku tak ada disisiku! Aku muak! Benar-benar muak!" ucap jiyong menggila dengan melempari tongkat yang menjadi penyanggah tubuhnya

"Tenanglah jiyong-ah,, eomma mianhae,, mianhae, tenanglah nak" panik Mrs. Kwon memeluk putra semata wayangnya yang sedang menangis pilu.

Flashback

Tuan jiyong, kondisi anda sudah mulai membaik, jadi anda boleh pulang hari ini, hanya saja keadaan kaki sebelah kanan anda belum begitu pulih dan untuk beberapa minggu ini anda akan menggunakan tongkat untuk membantu berjalan.

"Syukurlah oppa, kau sudah boleh pulang hari ini" ujar dara tersenyum bahagia

"Ne, tapi aku masi harus menggunakan tongkat ini untuk beberapa minggu:( apa kau akan mengobatiku sampai pulih dee?"

"Mianhae oppa, aku masi belum berubah pikiran dengan pesan yang kukirimkan kepadamu, kita sudah berakhir oppa dan aku akan kembali ke paris besok pagi, jadi kumohon hormatilah keputusan ku oppa, kuharap kau bahagia dengan keluarga baru mu oppa"

"Apa yang kau katakan dee? Aku tak akan pernah menerima keputusanmu, aku mencintaimu bahkan sangat.. Sangat mencintaimu,, jangan tinggalkan aku, ku mohon" bujuk jiyong memeluk erat tubuh dara, mereka sama-sama tak bisa menahan air mata yang sudah akan jatuh dari pelupuk mata mereka

"Mianhae oppa"

----------------------

Sohee pov.

Kenapa kehidupanku seperti ini? Apa memang tidak akan pernah datang kebahagiaan dalam hidupku? Meski begitu, aku tidak ingin menghancurkan kebahagiaan orang lain, aku tak ingin menjadi pengahalang bagi kebahagiaan orang lain.

Aku mencari tau dimana keberadaan dara melalui eommanim karena ada satu hal yang harus ku lakukan saat ini adalah untuk meyakinkan dara bahwa hanya jiyong lelaki yang ditakdirkan untuk menjadi pendamping hidupnya

Aku memencet bel apartemen nya beberapa kali "apa dara sudah pergi?" -batinku
"Ne,, sohee-ssi?? Kaget dara

"Bisa kita bicara sebentar dara-ssi?"

"A,,aa ,ne silahkan masuk sohee-ssi" ucap dara tersenyum kepada ku

"Silahkan duduk sohee-ssi, mau minum apa?"

"Eumm tidak perlu repot-repot dara-ssi aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu"

"Ah,,ne apa yang ingin kau katakan sohee-ssi?jika ini tentang jiyong oppa aku tak ingin mendengarnya"

"Kau terlalu naif dara-ssi bagaimana bisa kau tak ingin mendengarnya? Aku tau kau sangat mencintainya,hanya dia yang pantas menjadi pendamping hidupmu dara-ssi"

"Anni, aku memang tak ingin mendengarnya, jadi jangan goyahkan pendirianku sohee-ssi, jeball"

"Kumohon dengarkan aku dara, jiyong benar-benar sangat kalut saat ini, dia mengunci dirinya sendiri dikamar, dia tidak ingin makan dan meminum obatnya, jadi kumohon jangan egois dengan keputusan mu dara-ssi,, kumohon pikirkan juga jiyong jika kau pergi meninggalkannya, apa kau akan melupakan cinta kalian dengan begitu mudahnya, kumohon dara-ssi pikirkan lagi keputusanmu itu dengan baik-baik"

"Bagaimana kau jadi setegar ini sohee-ssi? Kenapa kau sangat ingin aku menikah dengan jiyong? Bagaimana dengan mu? Kau juga tidak boleh egois sohee-ssi"

"Aku tidak egois dara, aku tidak ingin menjadi penghalang Cinta kalian, aku mengikhlaskan jiyong menikah lagi karena aku tak mencintainya begitupun juga jiyong yang tidak mencintaiku, jadi kumohon menikahlah dengan jiyong"

------------------

Author pov.

"Oppa" panggil dara mengetuk pintu kamar jiyong

"Dee? Kau tak jadi ke paris sayang? Kau tak jadi meninggalkan ku kan? Kau mencintaiku kan?" tanya jiyong membuka pintu kamarnya dan memeluk dara dalam dekapan nya

"Anni oppa, tentu saja aku sangat mencintai mu oppa" jawab dara dibalik pelukan jiyong

"Berjanjilah tidak melakukan hal bodoh seperti ini lagi oppa, kau tidak boleh menyakiti dirimu sendiri, jika kau memang ingin menyakiti dirimu maka kau harus meminta izin kepadaku oppa,, karna dirimu adalah milikku"

"Maafkan aku dee,, saranghae" ucap jiyong mengecup kedua punggung tangan dara

"Nado saranghae oppa"

"So, would you marry me?" tanya jiyong dengan susah payah berjongkok dihadapan dara

"Yaa! Oppa apa yang kau lakukan kaki mu belum begitu pulih" panik dara berusaha untuk membuat jiyong berdiri kembali

"Tidak dee,, jangan hentikan aku, kakiku rasanya sudah pulih saat melihatmu disisiku, jadi..bagaimana? Please say yes sayang" ucap jiyong dengan senyum penuh harap

"Hmmm,, yes!" jawab dara memeluk jiyong dengan erat seakan tak akan pernah melepaskannya lagi

-------------------

"Eomma, kenapa appa menikah lagi?" tanya jaesung menangis melihat jiyong dan dara yang sedang berdiri ditengah altar untuk mengucapkan janji suci pernikahan mereka

"Karena mereka saling mencintai sayang" jawab sohee berusaha menenangkan anaknya

"Lalu apa appa tidak mencintai kita eomma?" tanya jaesung yang membuat hati ibunya pilu mendengar kannya

"Tentu saja appa juga mencintai kita sayang, dan bukan kah bagus jika anak eomma memiliki dua orang eomma? Itu berarti anak eomma akan mendapatkan banyak cinta" hibur sohee terhadap jaesung

"Jinjja? Eomma?" tanya jaesung menghentikan tangisannya dan menatap sohee dengan mata yang berbinar bahagia

"Ne sayang, tentu saja" ucap sohee memeluk anaknya dengan rasa bersalah karena sudah membohongi anaknya itu


TBC*

Please votement ne^_^

Because Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang