Author pov.
Sudah dua hari berlalu saat kejadian yang tidak terduga dialami dara. Sampai saat ini pun dara tidak mengerti kenapa eonnie yang selama ini ia percayai memfitnah dirinya mencelakai jaesung yang jelas-jelas sudah ia anggap sebagai putra nya sendiri.
Sudah dua hari pula dara selalu mengabaikan jiyong. Ia selalu menghindar saat jiyong berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka. Hatinya terlalu sakit saat pria yang ia cintai itu tidak mempercayai nya.
"Kau sudah banyak minum eonnie! Hentikan! Ayo kita pulang" ajak chaerin merebut botol yang ada di genggaman dara.
"Anni! Aku masi mau disini chaerin-ah!" ucap dara merebut kembali botolnya.
"Ya! Kau sudah sangat mabuk eonni! Ayo kita pulang!"
"No! Aku tidak mau bertemu dengan nya! Aku membenci nya! Aku tidak mau melihat nya!"
"Eonnie, jangan bersikap kekanakan seperti ini. Kau tak bisa terus-terusan menghindari nya, kau harus mendengar kan penjelasan jiyong oppa terlebih dahulu eonnie."
"Tidak ada yang perlu ia jelaskan chaerin-ah! Jelas-jelas saat itu ia bertanya kepadaku dengan penuh keraguan! Ia sudah tidak mempercayai ku lagi chaerin-ah" ucap dara dengan isak tangis.
"Kau tidak bisa menyimpulkan semua nya dengan sendiri eonnie, tidak mungkin ia tidak mempercayai mu. Oppa sangat mencintaimu eonnie, aku sangat tau itu"
"Ia tidak mempercayai ku, ia tidak percaya" racau dara setengah sadar sebelum ia benar-benar tertidur.
"Aigoo, kenapa kau tertidur disini eonnie?! Heol, sangat merepotkan jika seorang sandara park mabuk" manyun chaerin memapah eonnie nya itu.
--------------
Jiyong pov.
Sudah pukul 12.30 malam dan dara belum juga pulang. Tidak biasa nya dia seperti ini. Apa ia melakukan nya hanya untuk menghindari ku? Cihh kau benar-benar membuat ku khawatir dee.
Aku terus mencoba untuk menghubungi dan mengiriminya pesan tetapi tetap saja ia tidak mengangkat atau pun membalas pesanku. Kau dimana dee? Aku sangat mencemaskan mu, apa semua ini gara-gara kebodohanku yang sempat meragukan mu? Maafkan aku dee.
Ting tong..
Aku berlari dan segera membukakan pintu ketika seseorang membunyikan bel, berharap itu dara. Dan ternyata itu benar.
"Chae? Apa yang terjadi dengan dara? Kenapa ia pulang dalam keadaan mabuk? Dan sudah pukul berapa ini? Dari mana saja kalian?" tanya ku gusar menahan emosiku yang sudah memuncak.
"Oppa, mian. Aku tidak bisa menghentikan dara eonnie. Kau tau seberapa keras kepala nya dia"
"Sudahlah, sebaiknya kau pulang atau menginap disini saja? Ini sudah larut malam chaerin-ah, tidak aman bagi wanita untuk pulang sendiri saat jam segini" ucapku sambil menarik lembut dara dari papahan chaerin ke pelukan ku.
"Anniya, kata siapa aku pulang sendiri oppa?" jawabnya cengengesan.
"Lalu?" tanyaku dengan mengangkat sebelah alis ku
"Aku pulang dengan seungri, ia sangat takut menghadapi mu karna telah membiarkan dara eonnie ke clubnya, maka dari itu ia hanya menunggu di mobil"
"Jadi kalian ke club panda nakal itu eoh? Aku tak akan membiarkan nya selamat"
"Haha jangan marah pada panda imut ku oppa, jeball"
"Geurae, aku akan memaafkan nya kali ini. Tapi jangan harap aku akan memaafkan panda mu itu jika membiarkan dara ke club nya lagi"
"Ne.. Ne, aku pamit dulu oppa! Anyeong!"
--------------
Aku menidurkan dara ke ranjang kami. Seketika semua emosi yang kurasakan menghilang disaat melihat wanitaku yang sedang tertidur pulas dengan wajah damai nya. "Mianhae dee, mian aku sudah menyakiti mu" ucap ku lirih mengusap pipinya.
"Aku tidak bermaksud untuk tidak mempercayai mu dee, aku hanya terkejut saat sohee menuduhmu. Aku bertanya bukan karna aku meragukan mu, tapi aku hanya ingin mendengar semua kebenaran dari diri mu dee. Aku sangat tau jika kau sangat menyayangi jaesung, jadi tidak mungkin kau tega menyakitinya"
"Mianhae oppa" ucap dara tiba-tiba terbangun dan mengenggam tanganku yang sedari tadi mengelus pipinya.
"Maaf telah bersikap egois dan tidak mendengarkan penjelasan mu" ucap dara meneteskan air matanya.
"Anni dee, ini bukanlah kesalahan mu. Kau berhak marah padaku, aku akan menerima semua amarah mu itu, tapi aku mohon jangan pernah menghindari ku lagi dee. Aku sangat mencintai mu.. Aku sangat takut kehilanganmu dee" ucapku menghapus air mata di wajah cantik nya dengan lembut.
"Mian oppa, aku tak akan menghindari mu lagi. Tidak akan"
"Berjanji lah dee, jika sesuatu terjadi lagi, kau tak akan pernah menghindar dariku. Kita harus menyelesaikan nya bersama-sama"
"Ne, aku berjanji oppa. Kita akan menyelesaikan nya bersama-sama" ucapnya tersenyum.
"Saranghae dee" aku memeluknya dengan erat.
"Nado saranghae oppa" ucapnya membalas pelukanku.
TBC*
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Love✔
Fanfiction-kwonjiyong(28tahun) -sandarapark(22tahun) [COMPLETE]√ #3 in daragon [281218] #2 in daragon [290119] #3 in gdragon [201219]