09

864 88 8
                                    

Author pov.

Byuuurrrr

Dara yang sedang berjalan melalui kolam renang kaget melihat jaesung jatuh kedalam kolam renang.

"Jaesung-ah" Dara tanpa pikir panjang langsung berlari dan meloncat kedalam kolam untuk menyelamatkan jaesung.

Dara panik bukan main melihat jaesung tak sadarkan diri, ia berusaha memberikan pertolongan pertama pada bocah kecil itu "Jaesung-ah! Bangun sayang! Jeball" panik dara menahan isak tangisnya.

Sohee yang melihat kejadian itu berlari dan mendorong dara dengan kasar "Ya!! Apa yang kau lakukan kepada anakku?!"

"Ani, eonnie tadi aku melihat jaesung jatuh, ak-"

"Kau! Jelas-jelas aku melihatmu dengan sengaja mendorong jaesung kedalam kolam! Apa yang kau mau ha! Tega sekali kau melukai anak kecil!"

"Eonnie, apa yang kau katakan?" dara bingung dengan situasi yang sedang ia hadapi. Jelas-jelas ia melihat jaesung jatuh sendiri, tapi kenapa sohee menuduhnya? Ia benar-benar kesal dan bingung sekarang.

"Ada apa ini?   Jaesung! Ada apa dengan jaesung?!" tanya jiyong yang baru selesai memasukan kopernya dan dara kedalam mobil langsung berlari kedalam rumah saat mendengar sohee berteriak.

"Jaesung! Jaesung-ah! Bangun nak" jiyong mendekat kearah jaesung yang sedang terkapar tak sadarkan diri. Tanpa pikir panjang jiyong menggendong jaesung dan membawa pria kecil itu kerumah sakit.

----------

"Untungnya anda cepat membawa jaesung ke rumah sakit tuan. Jadi saat ini dia sudah tidak apa-apa, saat ini ia hanya membutuhkan orang tua nya untuk meredakan shoknya akan kejadian yang menimpanya" ucap dokter meninggalkan jiyong yang sedang terpaku melihat keadaan jaesung yang terkulai lemah.

"Jaesung-ah, gwenchana appa disini sayang, kau sudah baik-baik saja sayang" ucap jiyong mengelus lembut puncak kepala anak yang sudah ia anggap sebagai putra nya sendiri itu.

"Jaesung takut appa, jaesung tidak bisa menghirup udara, jaesung juga tidak bisa bergerak" ucap jaesung meneteskan air matanya.

"Aniya baby, jangan takut sayang. Semuanya sudah baik-baik saja. Jangan menangis sayang" bujuk jiyong mengusap air mata putra nya itu.

"Jaesung-ah" ujar sohee yang baru datang dan berlari memeluk jaesung. Jiyong dapat melihat dara yang juga baru datang dan enggan memasuki ruangan tempat dimana jaesung dirawat.

"Dee, ada apa babe? Kenapa tidak masuk?" tanya jiyong menghampiri dara.

"Dia tidak boleh masuk!" pekik sohee menatap dara tajam.

"Apa yang kau katakan! Kenapa kau berteriak seperti itu kepada dara!" ucap jiyong gusar dengan tatapan yang tidak kalah tajam ke arah sohee.

"Dia yang sudah berusaha untuk mencelakai putra ku! Aku tak akan membiarkan nya mendekati putra ku lagi!"

"Aku sudah bilang eonnie, aku tidak pernah mencelakai jaesung! Aku menyayangi nya, bahkan sangat menyayangi nya! Aku hanya menyelamatkan nya! Bukan aku yang mencelakainya!"

"Kau pikir aku tak melihat mu eoh? Aku dengan kedua mataku dengan sangat jelas melihat mu mendorong jaesung kedalam kolam renang! Oh god! Dimana hati nurani mu? Kenapa kau begitu kejam kepada putra ku yang tidak berdosa? Apa kau cemburu pada anakku yang mendapatkan kasih sayang dari jiyong? Cihh! Bahkan dengan kasih sayang yang diberikan jiyong kepadamu kau tak pernah merasa cukup?!"

"Apa yang kau katakan sohee-ssi? Dee itu semua tidak benar bukan?" tanya jiyong memegang kedua bahu dara dengan lembut.

"Kau meragukan ku oppa?" ucap dara menangis bertanya balik kepada jiyong.

"Ani, aku hanya bertanya untuk memastikan dee"
Dara tersenyum pahit dan melepaskan pegangan kedua tangan jiyong dibahunya.

"Kau bahkan meragukan ku oppa" ucap dara lemah dan pergi meninggalkan jiyong.

Jiyong hanya berdiri beku menatap kepergian dara. Hatinya mengatakan untuk mengejar wanitanya tapi pikiran nya seakan berkecamuk untuk menolak keinginan hati nya.

Sohee yang melihat semuanya tersenyum puas didalam hatinya. Ia berhasil menggagalkan bulan madu mereka dan bahkan ia berhasil merenggang kan hubungan mereka.

Flashback.

"Jaesung-ah" panggil sohee mendekati anaknya yang sedang asyik bermain mobil-mobil an.

"Ne eomma"

"Eomma ingin memberitahu kan sesuatu kepadamu sayang" ucap sohee membawa jaesung duduk dipangkuan nya.

"Ada apa eomma?"

"Sebelum eomma memberitahu sesuatu kepada mu, eomma ingin bertanya kepada mu sayang"

Jaesung menanggapi perkataan sohee hanya dengan tatapan bingung.

"Apa kau bahagia mendapatkan kasih sayang dari eomma, appa, dan dara eomma mu sayang?" tanya sohee mengelus jari-jari kecil jaesung.

"Tentu jaesung senang eomma. selama ini jaesung hanya punya eomma, tapi sekarang jaesung sudah punya appa dan dua orang eomma. Jaesung sangat senang" jawab jaesung dengan raut wajah yang sangat bahagia terpancar dari senyuman tulusnya.

"Tapi bagaimana jika appa mu mempunyai anak kandungnya sayang?  Anak nya bersama dara eomma"

"Kalau begitu jaesung akan punya adik kan eomma? Jaesung juga akan sangat senang memiliki adik, jaesung akan mengajak nya main bersama"

"Ani, semuanya tidak akan seperti yang kau pikirkan sayang. Jika jiyong appa dan dara eomma memiliki anak mereka tak akan menyayangi mu lagi sayang, mereka hanya akan menyayangi darah daging mereka" ucap sohee yang berusaha mempengaruhi pikiran anak nya.

"Wae eomma? Kenapa mereka tidak akan menyayangi ku lagi?" tanya jaesung pelan dengan raut wajah sedih.

"Karena kau bukan darah daging mereka sayang"
Sohee seakan gila akan obsesinya untuk mendapatkan jiyong hingga ia rela mencuci otak polos anak nya dan seakan tidak berperasaan menyakiti hati anaknya yang masih rapuh.

"Apa kebahagiaan ku saat ini hanya untuk sesaat eomma? Apa aku tidak akan disayangi lagi?" ucap jaesung dengan menangis tersedu-sedu.

"Kau bisa mendapatkan kasih sayang mereka untuk selamanya sayang. Dengan cara, menghentikan kedekatan mereka"

"Maksudnya eomma?" tanya jaesung sambil menghapus air matanya.

Flashback End~
--------------

Sohee tersenyum menang atas keberhasilan nya menciptakan kesalah pahaman antara dara dan jiyong. Walau dia harus mengorbankan putra nya untuk sesaat. "Kita berhasil sayang, gomawo jaesung-ah"

"Eomma, apa yang aku lakukan sudah benar? Aku sangat takut eomma. Kenapa dara eomma dan appa bertengkar? Eomma bilang jika aku loncat ke kolam mereka hanya akan saling menjauh dan aku tidak akan memiliki adik, tapi kenapa aku malah membuat mereka bertengkar eomma?"

"Tenang saja sayang, itu hanya awal dari kejauhan mereka. Kau sudah melakukan sesuatu yang benar jaesung-ah" ucap sohee mencium kening putra nya.



TBC*

Please votement🙏

Because Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang