07

930 97 2
                                    

Author pov.

Sebelum kekantor dara, jiyong mengajak jaesung ketoko bunga terlebih dahulu, jiyong membeli sebuket bunga mawar merah sebagai permintaan maafnya kepada dara dan berharap agar segera berdamai dengan wanitanya.

"Appa" panggil jaesung menarik-narik ujung baju jiyong

"Ne? Ada apa sayang?" jawab jiyong berjongkok dihadapan jaesung

"Apa aku juga boleh memberikan dara eomma bunga?" tanya jaesung sambil menunjukan setangkai bunga anggrek yang ia pegang kepada jiyong

"Tentu saja boleh sayang, eomma akan sangat senang menerima bunga dari mu" ucap jiyong menggendong jaesung kearah kasir.

-------------

Bom calling

"Hm, ada apa bom?" jawab dara malas

"Ya! Aku sudah menelfon mu berkali-kali dan kau baru mengangkatnya?!"

"Ah mian bom, tadi aku sedang meeting dengan klien"

"Meeting?? Astaga dara, kau itu baru saja menikah dan sekarang kau sudah kembali bekerja? Bagaimana dengan jiyong? Apa dia membiarkan mu bekerja? Bagaimana dengan honeymoon kalian?" tanya bom beruntun tanpa jeda

"Aigoo bomie-ah kau terlalu banyak tanya, kau membuat ku bingung mau menjawab apa"

"Kau jawab saja semuanya, apa susahnya? Aku tak butuh keluhan yang kubutuhkan jawaban"

"Hari ini kolega appa yang di itali datang jadi mau tak mau aku harus menggantikan appa karna appa tidak di korea saat ini, dan tentu saja jiyong oppa tak mengizinkan ku untuk bekerja karna sebagaimana yang kau tau seharusnya kami pergi honeymoon hari ini tapi ya, mau bagaimana lagi? Aku tak bisa melepaskan tanggung jawab ku pada perusahaan, jadi nya.. Ya, kami bertengkar tadi pagi" ucap dara panjang lebar

"Ooh" jawab bom singkat

"Ya!! Kau hanya berkata oh?! Aku sudah menjelaskan semuanya dengan panjang lebar dan kau hanya meresponnya dengan oh mu itu?!!" kesal dara berteriak pada ponsel yang saat ini digenggamannya

"Hehe mian uri santokki, aku hanya tak habis pikir dengan mu, aku sungguh tak bisa berkata-kata dengan masalah mu itu, kalau aku jadi kau sih.. Aku akan lebih memilih honeymoon daripada bekerja, bagaimanapun juga kau pasti sudah mengecewakan jiyong"

"Ne, aku rasa juga begitu, semua karena keegoisan ku tapi kau kan tau aku bom, ak-"

"Aku tau kau dara, kau wanita keras kepala dengan keegoisan yang sangat tinggi" ucap bom memotong perkataan dara

"Ya! Aku tak seperti itu!" ucap dara kesal

"Kau memang seperti itu dara"

"Aku-" ucap dara terputus karna melihat jiyong datang sambil menggendong jaesung dipangkuannya dan jangan lupakan sebuket bunga yang berada digenggamannya

"Oppa?" ucap dara memutuskan sambungan telefonnya secara sepihak yang membuat bom merutuki dara disebrang sana

"Eum, annyeong dee" ujar jiyong dengan senyuman gugup

"Eomma" panggil jaesung turun dari gendongan jiyong dan berlari kearah dara

"Ne, jaesung-ah" ucap dara kikuk karna ia merasa aneh saat jaesung memanggilnya eomma, jujur saja dara bukan lah seseorang yang dekat dengan anak kecil, karna sangat jarang bahkan tidak pernah baginya untuk berinteraksi dengan anak kecil

"Eomma, aku ingin memberikan sesuatu untuk mu" ucap jaesung menyodorkan setangkai anggrek kepada dara

"Apa eomma menyukai nya?" tanya jaesung menatap dara dengan senyuman manis yang memperlihatkan jejeran giginya yang rapi

"Eum, ne aku menyukainya" ucap dara kikuk, entah kenapa hati dara sangat tenang melihat senyuman jaesung

"Dee, please forgive my mistake,
Aku sangat menyesal, mian dee" ucap jiyong mendekati dara dan memberikan buket bunga yang dari tadi ia genggam

"Ani oppa, ini kesalahan ku bukan kesalahan mu, mianhae oppa" ucap dara menundukan kepalanya

"Aniya, ini kesalahan kita berdua, mian" ucap jiyong memeluk dara

"Oppa, disini ada jaesung" ujar dara melepaskan pelukan jiyong

"Ahh, aku lupa" ucap jiyong tertawa menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Apa aku juga boleh memeluk mu eomma?" tanya jaesung menatap dara

"Tentu boleh sayang" jawab dara berjongkok untuk memeluk jaesung, entah kenapa hatinya sangat nyaman saat memeluk jaesung, padahal ini adalah yang pertama kalinya baginya untuk berbicara dan tersenyum kepada anak kecil

"Oppa, bagaimana kalau kita ajak jaesung pergi ke taman bermain?" tanya dara pada jiyong dengan senyum penuh semangat

"Apa tidak apa-apa dee? Apa pekerjaan mu sudah selesai?"

"Sudah oppa, tadi kami hanya meeting"

"Eum,, baiklah, kajja" ucap jiyong menggendong jaesung dan mengenggam tangan dara erat

----------

Mereka memainkan banyak wahana di lotte world hingga berakhir pada salah satu cafe disana

"Jaesung-ah, mau makan apa sayang?" tanya dara sambil menunjukan menu kearah jaesung

"Aku hanya mau ice cream eomma" jawab jaesung tanpa melihat menu yang dara perlihatkan

"Ani,kau juga harus makan terlebih dahulu sayang, makan ice cream nya nanti saja ne" bujuk dara mengelus puncak kepala jaesung

"Hmm, ne" jawab jaesung dengan bibir manyun

"Aigoo jaesungie lucu sekali" ucap dara mencium pipi jaesung

"Aku juga ingin diperhatikan eomma" ujar jiyong dengan nada bicara sok imut

"Omo, bayi besarku cemburu ne" ucap dara mencubit hidung jiyong gemas

"Aaa eomma tidak adil, kenapa eomma mencubitku? Sedang kan eomma mencium jaesung tadi" ucap jiyong cemberut mengusap hidungnya

"Haha hentikan oppa, kau membuat kami malu, benarkan jaesung-ah?" tanya dara menatap jaesung

"Ne, appa sangat aneh, untung saja orang-orang tidak memperhatikan kita" jawab jaesung sambil melihat sekeliling mereka

"Kalian jahat sekali kepadaku" ucap jiyong pura-pura ngambek

"Haha, ayo kita pesan makanan saja, jaesung pasti sudah sangat lapar" ucap dara menghentikan kegilaan jiyong


TBC*

Please votement^_^

Because Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang