05

1.1K 104 3
                                    

Author pov.

Sinar matahari pagi menyapa dua insan yang sedang tertidur pulas dengan mesranya tanpa busana yang memaparkan tubuh polos mereka yang berada dibalik selimut
"eunghh" lenguh jiyong terbangun dari mimpi indahnya.

Jiyong tersenyum bahagia melihat wanitanya yang tertidur dengan damai dipelukannya, jiyong menelusuri wajah dara dengan jari-jari nya, menyentuh dahi, mata, hidung, dan berhenti pada bibir mungil dara yang selalu menjadi candu baginya.

Dara mengerjapkan matanya pertanda tidur nya telah terganggu oleh jiyong "good morning babe" bisik jiyong mengecup bibir dara dengan lembut
"Eumm morning oppa" ucap dara yang disambut pelukan mesra oleh jiyong dengan tubuh polosnya

"Apa masih sakit babe? Mianhae" ucap jiyong kuatir melihat ekspresi dara yang sedang menahan sakit

"Aniyo oppa, gwaenchanha"

"Jinjja? Ayo kita kerumah sakit saja" ucap jiyong dengan panik

"Tenanglah oppa, aku baik-baik saja" jawab dara dengan tawa

"Eumm,, baiklah, ayo kita mandi"
Ucap jiyong menggendong dara

"Ya!! Oppa,, aku bisa jalan sendiri" keluh dara memukul lengan jiyong

"Ani, kau tidak bisa dee" ujar jiyong dengan smirk jahil diwajahnya

------------------

Dara pov.

Oppa benar-benar sangat menyabalkan hari ini, apa dia tidak puas dengan yang dia lakukan semalam? Oh yaa tuhan,, bahkan sampai sekarang pun aku masih merasakan perih dibagian sensitive ku, dan sekarang idenya untuk mandi bersama malah menjadi malapetaka bagiku.
"Ya!! Oppa! Kau ingin membuat ku lumpuh tak bisa berjalan eoh?!" ucapku kesal memandang nya

"Mianhe dee, aku tak bisa menahannya jika melihat tubuh polosmu itu" ujarnya dengan senyuman bodohnya itu, benar-benar menyebalkan

"Ayo kita sarapan babe" ajaknya sambil menggandeng tanganku

"Ani! Jangan sentuh aku! Aku bisa jalan sendiri" jawabku kesal meninggalkan nya sendiri

"Aigoo,, istri cantikku sedang merajuk ne??" ucapnya dengan tertawa lepas

"Kau sangat menyebalkan oppa!"

-----------------

Sohee pov.

"Selamat pagi sohee-ssi" ucap seseorang yang baru datang menduduki meja makan

"Selamat pagi dara-ssi"

"Eum,, kalau boleh tau usia mu berapa sohee-ssi?" tanyanya kepadaku

"Aku 27 tahun dara-ssi,, kau bisa memanggilku eonni" jawabku sambil tersenyum

"Jinjja? Kukira kita seumuran eonni, kau terlihat lebih muda dari umur mu,, kalau begitu kau juga harus memanggil ku dengan santai saja eonni"

"Wajahku tidak semuda itu dara-ah" jawabku dengan tawa mendengar gurauannya

"Haha,, aku serius eonni, eum kau yang memasak semua ini eonni?" tanya nya dengan mata berbinar-binar, "dia sangat lucu" hanya kalimat itu yang selalu ada dipikiranku ketika berbicara dengan nya

"Ne, apa kau menyukainya dara?"

"Aku sangat menyukai nya eonni, tapii sayang sekali" ujarnya dengan wajah cemberut

"Dara tidak bisa memakan makanan selain roti saat sarapan pagi" ujar jiyong tiba-tiba saat baru datang kemeja makan

"Aa jinjja? jamkkanman, biar kuambilkan roti" ujarku hendak beranjak mengambilkan dara roti

"Ani, biar aku saja" ucap jiyong datar

"Baiklah kalau begitu aku akan membangunkan jaesung dulu" ucapku meninggalkan mereka berdua

----------------

Dara pov.

"Oppa, kenapa kau berkata dingin kepada sohee eonni? cobalah untuk bersikap ramah kepada eonni oppa, dia itu wanita terbaik yang pernah ku kenal, jadi jangan sakiti dia lagi oppa, kumohon"

"Aku tak menyakiti nya dee, jika dia merasa tersakiti maka itu bukan kesalahan ku" ucap oppa acuh tak acuh

"Kau sangat tidak berperasaan oppa!" ucapku dengan mendengus kesal

"Mwo? Tidak berperasaan? Lalu cintaku padamu itu apa dee? Aku bahkan sangat mencintaimu,, itu berarti aku seseorang yang sangat berperasaan dee" ujarnya yang membuat ku bergidik ngeri dengan kebodohannya

"oppa, neo babo ya?"

"Ne, aku bodoh karena cintaku padamu dee,,saranghae" ucapnya mengelus pucuk kepalaku

"Nado saranghae" ucapku mencium pipinya, bisaku lihat sekarang oppa sedang terkejut dengan serangan tiba-tiba ku,, haha aku tertawa puas melihat wajah oppa yang saat ini memerah.

---------------
Jauh dari kemesraan jiyong dan dara ada sepasang mata yang memandang mereka dengan iri, dia sudah tidak bisa menahan kecemburuan nya saat melihat dua insan yang sedang bersenda gurau bahagia.

Because Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang