32.Planet Abadi:Penjaga dari Planet Blue Moon Angel

26 4 3
                                    

"Di sini agen Blue, masuk."

"Agen Chagiya disini. Kalian sudah sampai?"

"Em, kami sudah sampai."

"Baiklah, kalian cari dulu. Arraseo?"

"Nde!" jawab kami serempak.

Ku putuskan komunikasi singkat dengan Hwa Na. Kemudian ku beralih melihat anggota Bangtan Agen sedang memeriksa alat-alat agen yang mereka gunakan sekarang.

"Ini di mana?" tanya Jungkook.

"Kita ada di Bukit Angel," jawab ku yang juga ikut memeriksa alat-alat agen.

"Aku tak yakin jika ini adalah sebuah bukit," ucap Namjoon melihat sekelilingnya.

"Maksud mu?" tanya Yoongi.

"Lihatlah. Ini seperti pemakaman dengan mayat mati yang tak dimakam. Layaknya seorang mayat pada umum nya," kata Namjoon.

Benar juga. Ini bukan bukit Angel, melainkan bukit pemakaman Angel. Tetapi, perintah lokasi dari Hwa Na disini. Tidak salah lagi.

Huft... Ku hela nafasku frustasi melihat lokasi sekarang.

"Oppa, sekarang ku serahkan padamu," ucap ku masih menatap sekeliling sendu.

"Baiklah." Namjoon pun mengambil alih.

"Okey, kita semua tak tau dimana Bunga Mawar Abadi itu dimana. Jadi, kita akan bagi kelompok menjadi 5," kata Namjoon.

"Tae dengan Yun Naa, Yoongi dengan Yun Ah, Jungkook dengan Myung Rae, Jimin dengan Hoseok, terakhir aku dengan Daniel," kata Namjoon lagi membagi kelompok.

"Tidak ada pertanyaan?"

"Tidak!" jawab kami serempak.

"Baiklah. Tetap awasi sekeliling kalian dan berhati-hati lah. Sekarang, berpencarlah!" seru Namjoon tegas.

Akhirnya kelompok yang sudah dibagi pun segera berpencar mencari Bunga Mawar Abadi di tempat ini.


Tae, Yun Naa POV~~~

Yun Naa dengan Tae sedang menelusuri di arah barat. Mereka menemukan beberapa bangunan yang tak berpenghuni di salah satu Bukit Angel ini.

"Yun Naa, menurut mu, apa kita akan menemukan Bunga Mawar Abadi yang di maksud nunna Hwa Naa dengan hyung Seokjin?" tanya Tae kepada Yun Naa yang ada di sampingnya.

Yun Naa berpikir sejenak. "Emm ... Entahlah oppa."

Tae menghela nafas ketus melihat pasangannya cuek dengannya. Seketika kontak mata Tae mengarah ke bangunan.

"Chagi-ya, apa kita perlu ma ...."

Belum selesai Tae bicara, Yun Naa menarik tangan Tae kasar. Seperti menyeretnya ke arah bangunan itu.

Ternyata pikiran Yun Naa sama hal dengan Tae. Rasa penasaran menyelimuti diri mereka masing-masing.

Krekkk...

Pada saat Yun Naa membuka pintu bangunan yang sudah tua dan tak berpenghuni ini, suara engsel dari pintu terdengar jelas di telinga mereka.

"Tae, bersiaga lah! Firasatku tak enak," kata Yun Naa pelan, menatap tajam sekeliling.

"Bersiaga untuk apa? Aku saja ...."

Srettt...

"Suara apa itu?"

Benar yang dikatakan Yun Naa barusan. Tae harus lebih siaga. Tae melihat sekeliling sedangkan Yun Naa mulai bersiap mengambil anak panahnya yang ada dipunggungnya sekarang.

DNA [BTS×FANTASI ACTION ROMANTIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang