31.Planet Abadi:Bunga Mawar Abadi

24 2 0
                                    

Aku terus memandang Blacki (Daniel) yang masih memeluk ibunya (Profesor Kang). Hanya senyuman dari ku saja yang terlukis indah di wajah ini.

"Selamat Daniel! Kamu kembali normal," ucap Seokjin (kakak angkat ku) berjalan kearah Daniel dan mulai mengulurkan tangannya.

"Terimakasih hyung. Akhirnya aku kembali normal. Aku sangat merindukan tubuh hebat ini," ucap Daniel melepas pelukannya dengan ibunya dan membalas uluran tangan dari Seokjin.

"Selamat Daniel! Lain kali, aku akan melihat mu berlatih dengan adik perempuan ku. Seperti dulu." Hwa Na pun juga ikut memberikan selamat kepada Daniel dan tak lupa tersenyum manis.

"Yak! Oppa, nanti ajarin aku memanah seperti dulu. Jangan jail lagi. Arraseo!" kata ku sambil memukul pundaknya dan tersenyum juga.

"Aish, baiklah agen Blue. Tunggu saja nanti," jawab Daniel membalas pukulan pundak dari ku.

"Appo!" rengek ku.

Seokjin dan Hwa Na yang mendengar tertawa saja melihat tingkah laku kami berdua. Seperti dulu. Sama-sama jail dan sama-sama memiliki kekuatan yang seimbang.

"Yun Ah," panggil Yun Naa dengan wajah bingung.

"Eh? Aduh... Mianhae, aku lupa memperkenalkan kalian si Daniel ini," ujar ku tertawa receh.

"Okey-okey, perkenalkan, dia Kang Daniel. Kalian bisa panggil dia Daniel. Dia adalah Blacki hewan peliharaan ku. Kalian sudah tau kan?" kata ku memperkenalkan Daniel kepada teman-teman anggota Bangtan Agen dan kedua sahabatku.

"Kenapa dia menjadi hewan peliharaan mu? Apa sebelumnya kamu tau, jika si Blacki ini, eh, maksud ku Daniel adalah seorang manusia?" tanya Namjoon bertanya dengan tatapan seriusnya.

"Karna, aku ingin mengembalikan Daniel seperti semula dan yah, aku tau jika si Daniel adalah manusia tapi, ayahnya lah yang membuat Daniel menjadi serigala. Setelah itu, aku menjadikan Daniel sebagai peliharaan ku. Sebelum ku terpisah oleh kedua kakak angkat ku, Daniel menghilang. Maka dari itu, aku datang ke Seoul sendiri," terang kau yang menjawab pertanyaan dari Namjoon.

"Ayah Daniel? Kenapa dengan ayah Daniel? Kenapa dia memperlakukan Daniel seperti itu?" tanya Yun Naa yang semakin penasaran.

Pertanyaan demi pertanyaan terus diberikan kepada ku. Sebenarnya ini adalah privasi kami berdua.

Seketika aku menoleh kearah Daniel yang berada disisi ibunya. Daniel tau maksud dari tatapan ku. Dia tersenyum dan menganggu kan kepala, bahwa dia memperbolehkan ku menceritanya semua kejadian yang telah menimpa Daniel sebelumnya.

"Baiklah. Tapi, jangan disini. Lebih baik kita ke taman air mancur saja? Di sana kita bisa cerita-cerita dengan santai. Bagaimana? Kalian tak keberatan kan?" saran ku kepada teman-teman anggota Bangtan Agen dan dua sahabatku.

Mereka dengan serempak menganggukan kepala setuju. Aku dengan Daniel pamit untuk pergi, begitupun dengan teman-teman ku dan kedua sahabatku.

~~~~~

"Disini saja. Tempat ini paling enak dan sejuk," kata Daniel.

"Baiklah."

Kami pun duduk di bawah pohon dengan taman disini. Lampu-lampu taman bercahaya, menghiasi taman disini. Beberapa bangku panjang juga ikut menghiasi taman ini. Seperti taman pada umumnya.

"Aku tak enak menceritakan tentang kejadian pada saat Daniel menjadi bahan percobaan oleh ayahnya," ucap ku menundukkan kepala karna perasaan tak enak ku.

"Kamu tak usah cerita, biar aku saja menceritakannya," jawab Daniel sambil menyentuh pundak ku.

"Okey, ceritakanlah Daniel. Ceritakan kronologi kenapa kamu bisa menjadi hewan serigala? Ceritakan seingat kamu saja. Tapi, jika kamu tak kuat menceritakannya, berhentilah. Kami tak memaksa mu untuk bercerita sedetail mungkin," ujar Namjoon tersenyum hingga lesung pipi nya terlihat.

DNA [BTS×FANTASI ACTION ROMANTIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang