09. Umpan yang termakan

1.3K 154 6
                                    

Shingeki No Kyojin | Randa Liana

Happiness | Randa Liana

Genre : Romance , shounen-ai

Warning!! Bagi yang homophobic silahkan minggat , saya sudah peringatkan!!

'Umpan yang termakan'

Keadaan menjadi sepi , tak lain penyebabnya adalah perban yang meliliti leher Eren. Si kembar melotot curiga jepada pria raven yang baru saja siuman tersebut , Rivaille acuh mengedikkan bahu. Sementara Eren meringis ketika melihat tatapan kedua anaknya tersebut , meskipun tidak ditujukan kepada dirinya namun tetap saja dia merasa merinding.

"Pak tua kau apakan papa?" Ucap Revi dengan nada dingin dan tidak sopan.

"Ck. Menurutmu apa? Dan berbicaralah yang sopan kepada orangtua mu sendiri Revi"

"Kenapa protes? Biasanya gak , apa karena ada papa?"

Kedua surai coklat merinding ketika aura permusuhan semakin kuat , sementara yang bersurai raven tengah mengadu pandang dan terlihat seperti ada percikan-percikan api kecil.

"S-sudahlah kalian berdua" ucap Eren menengahi , dia tidak mau rumah sakitnya nanti jadi medan perang untuk mereka berdua.

"Ck/hm" ucap keduanya bersamaan sambil memaling muka. Eren sweatdrop , dia seperti sedang mengurus dua orang Rivaille saat ini.

"Yang lain akan datang sebentar lagi"

Tak lama kemudian pintu terbuka , Erwin masuk duluan disusul oleh Armin lalu Mikasa. Envy terkesiap dan menoleh kanan-kiri mengundang pertanyaan dari Revi.

"Kau kenapa Envy?" Tanya Revi namun sepertinya diabaikan oleh adiknya tersebut.

"Paman Armin , Erin-chan tidak ikut?" Yang di tanya hanya menggeleng sambil mengulum senyum.

"Dia jaga rumah bersama ruin" Envy hanya manggut-manggut lalu duduk disamping kakaknya.

Rivaille memperhatikan sekitar lalu menghela nafas kecil , Eren yang menyadari hal tersebut menatap bingung Rivaille.

"Rivaille?"

"Semuanya dengarkan"

Suasana tiba-tiba berubah menjadi serius , semuanya mengalihkan perhatian mereka pada pria raven tersebut.

"Aku yakin kalian bertanya-tanya kenapa aku tidak ikut melompat keluar pada waktu itu. Aku memang sengaja untuk memancing orang"

Eren melebarkan matanya lalu tanpa sadar mencengkram kedua bahu Rivaille kuat-kuat.

"Apa maksudmu Rivaille? Hanya karena itu?!" Rivaille meringis pelan , cengkraman Eren bukan main-main. Revi yang berada di dekatnya langsung menepuk pelan bahu Eren , menenangkannya.

"Papa tenanglah , ayah kesakitan" ucapnya datar. Setelah tersadar Eren langsung melepas cengkramannya.

"Aku belum selesai bocah" ucap Rivaille menghela nafas.

"Seseorang telah memotong rem mobilmu saat kita di taman kemarin , kemungkinan besar dia ingin membuatmu celaka nak"

Revi yang paham akan maksud Rivaille langsung menyimpulkan "berarti dia ingin papa celaka tanpa tau kalau pak tua juga ikut dalam mobil yang sama"

Happiness⭑Riren [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang