16. Bahagia

1.8K 126 30
                                    

Shingeki No Kyojin | Hajime Isayama

Happiness | Randa Liana

Genre : Family , romance , shounen-ai

Rate : M

Warning!! Bagi yang homophobic silahkan minggat , saya sudah peringatkan!!

***

Sudah lewat 2 hari semenjak Eren sakit. Pada jangka waktu itulah mereka bertiga selalu merawat Eren setiap waktu, membuatkan makanan, membersihkan rumah. Envy bersyukur ada 2 orang clean freak di rumah, rumah menjadi bersih setiap saat.

Tak terkecuali dengan Rivaille. Pria itu selalu menjaga Eren setiap saat bahkan sampai bergadang dan membuat lapisan di bawah mata menjadi hitam.

"Engh...terima kasih Rivaille.."

Eren menerima mangkuk berisi bubur, keadaan tubuhnya sudah lebih baik daripada yang lalu. Yang dia butuhkan hanyalah masa pemulihan agar bisa beraktifitas sepertu biasa.

Rivaille tidak menanggapi pernyataan Eren dan menggantikannya dengan ciuman di kedua pipi membuat rona merah kembali menghiasi pipi gembul tersebut. Eren diam dan mengalihkan rasa malunya dengan menyuapkan bubur ke dalam mulutnya sendiri. Seketika dia merasa bersalah karena telah menggantungkan perasaan Rivaille, dia tau pria itu telah kembali demi dirinya. Tapi dia masih takut, takut jika hal yang sama terulang kembali.

"Eren."

Eren menoleh dan sesaat kemudian tekstur lembut menghampiri bibirnya. Mata melebar terkejut, tubuh seketika kaku hingga akhirnya ciuman itu berakhir tanpa ada lumatan panas seperti biasanya. Rivaille memandang intens iris mata milik terkasih, kedua tangan memegang pipi kemudian wajah kembali mendekat hingga ujung hidung saling bersentuhan. Eren masih belum bereaksi apapun.

"Kau dengar aku?"

Eren hanya mengangguk pelan sebagai jawaban, seolah tubuhnya hanya patuh pada ucapan Rivaille. Kedua tangan yang memegang pipi beralih menautkan dengan tangan yang lain, meremasnya pelan seolah tidak ingin melepasnya.

"Don't be afraid, I'm here. Always with you"

Kata-kata penenang terucapkan, Rivaille tau sumber ketakutan sang terkasih. Eren tersadar, iris mata terlihat berkaca-kaca menahan lelehan yang akan keluar sebentar lagi.

"Don't leave me again..."

Eren beralih menenggelamkan kepalanya pada jenjang leher Rivaille, menyembunyikan ekspresi wajah yang terlihat menyedihkan di hadapan pria yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun. Tautan tangan terlepas, Rivaille mendengus pelan dan menepuk pelan punggung si surai coklat untuk menenangkannya.

Sementara itu terlihat kedua remaja tengah mengintip lewat celah pintu yang terbuka sedikit, keduanya tersenyum lega dan beranjak dari pintu kamar. Berusaha untuk tidak mengganggu waktu privasi kedua orang tua.

"Aku senang...kita bisa bersama lagi..."

Revi menghentikan langkahnya, menoleh sedikit ke arah kembaran dengan posisi badan menyamping. Terlihat Envy menundukkan kepalanya dalam hingga poni rambut menghalangi ekspresi wajahnya, Revi mengernyit bingung dan memilih diam membiarkan Envy menyelesaikan kalimatnya.

Happiness⭑Riren [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang