Shingeki no kyojin | Hajime Isayama
Happines | Randa liana
genre : Family , roamnce , shounen-ai
rate : T
Warning!! bagi yang homophobic silahkan minggat , saya sudah peringatkan!!
'Pengganggu yang telah lenyap'
Suara tawa dan canda terdengar memenuhi ruang inap tersebut. Keluarga kecil yang sempat pecah tersebut sekarang kembali berkumpul dan membentuk kebahagiaan yang tidak terkira.
Pria raven tersebut tidak berhenti tertawa kecil ketika dirinya berhasil menggoda sang kekasih , sementara kedua anaknya tak berhenti tertawa karena menurut mereka ekspresi papa mereka sangat lucu.
"Kalian berhentilah menggodaku!!" Ucap Eren kesal menggembungkan pipinya imut.
Saat keluarga kecil tersebut masih menikmati waktu bersama mereka , Petra datang dengan tidak tau malunya dan langsung memeluk lengan Rivaille yang masih terpasang infus dengan genit.
"Rivaille~~" ucapnya tanpa tau bahwa tiga pasang mata sangat ingin membunuh dia sekarang juga.
Rivaille mengernyit ketika mengetahui bahwa Petra sengaja menghimpitnya dengan buah dadanya. Rivaille pun menarik tangannya kuat , iris biru metaliknya melirik ke samping dimana terlihat Eren sudah siap untuk mencincang Petra sekarang juga.
"Cih , kenapa jalang masih ada disini? Pergi sana!" Ucap Petra terang-terangan menyindir Eren.
"Ha? Bukankah itu kau keparat?"
"Aku? Ha! Tentu saja tidak! Kau pengganggu Eren Jaeger! Kau merebut Rivaille dariku!" Ucap Petra membentak Eren. Namun Eren hanya membalasnya dengan tatapan datar.
"Bukankah kau sedang mengatai dirimu sendiri nona? Aku sendiri sudah belasan tahun mengenal Rivaille , kami juga mempunyai anak. Jadi siapa yang pengganggu disini hm? Jalang" ucap Eren sinis membuat perempuan tersebut menggeram marah.
Rivaille beserta si kembar menatap Eren dengan tidak percaya , ini untuk pertama kalinya bagi mereka Eren bersikap sinis seperti itu.
"Kau keparat!"
"Aku tidak peduli" ucap Eren mengedikkan bahunya cuek lalu kembali menatap Petra.
"Selamat menikmati kehidupan baru mu di penjara" ucap Eren menyeringai. Petra hanya bisa mengernyit bingung mendengar perkataan Eren.
Tiba-tiba pintu terbuka keras membuat semua orang kaget kecuali Eren. Sementara Eren hanya tertawa misterius , dan mendorong Petra menjauh dari Rivaille.
"Petra Ral!! Kau ditangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan!!" Ucap seorang anggota kepolisian sambil menodongkan pistolnya ke arah Petra.
Perempuan bersurai karamel itu mendecih lalu menoleh ke arah Eren yang menatapnya seolah mengatakan 'aku menang Petra Ral'
Beberapa anggota kepolisian ikut menyusul masuk dan langsung memborgol Petra lalu membawanya ke kantor.
"Terima kasih atas kerja samanya , Eren Jaeger-san. Dan juga kami minta maaf jadi buat keributan disini" ucap poliso tersebut tersenyum ramah sambil mendekap topinya di dada.
"Tidak apa , aku juga sudah mengijinkan kalian bukan? Yang lain pasti akan mengerti tenang saja" ucap Eren membalas senyuman polisi tersebut.
"Sekali lagi kami berterima kasih atas kerjasama nya" ucap polisi tersebut membungkukkan badannya.
"Saya juga berterima kasih" balas Eren ikut membungkukkan badannya.
Setelah semua keributan telah terlalui , Eren kembali duduk di samping Rivaille dan menatapnya dengan senyuman polos.
"Pengganggu telah lenyap , sekarang kita bisa bersama lagi" ucap Eren menggenggam tangan hangat Rivaille lalu menempelkan pada pipinya dengan wajah yang sedikit bersemu.
Rivaille menghela nafas pelan lalu tersenyum dan mengusak-ngusak surai coklat Eren gemas.
"OI CEBOL!!" Pintu kembali terbuka dengan keras. Rivaille mengernyitkan dahinya kesal karena waktunya dengan Eren kembali terganggu.
Seorang wanita tidak jelas bersurai coklat gelap masuk dan langsung memeluk Eren. Eren hanya tersenyum canggung ketika mendapat pelukan yang sangat kuat.
"Titan imutku lama tidak bertemu!!" Ucap Hanji menduselkan-duselkan pipinya kepada Eren.
Urat kesabaran hampir saja putus jika Eren tidak melepaskan diri. Kedua pasang mata tak bersahabat bertemu menimbulkan percikan-percikan benci.
"Tak ku sangka kau masih hidup , mata empat keparat"
"Kau habis ditolak masuk neraka ya? Iblis cebol"
"Bagaimana kalau aku saja yang melemparmu ke sana sekarang juga?"
Eren menghela nafas dan memijit pelipisnya pelan , selalu saja begini jika kedua orang itu bertemu.
Hanji tidak menanggapi perkataan terakhir Rivaille , perhatiannya teralihkan kepada si kembar yang menatapnya dengan aneh.
"Kyaa!! Kembar Ackerman!! Kalian semakin imut!!" Si kembar spontan mundur ke belakang dengan ketakutan ketika Hanji akan memeluk mereka berdua.
Wanita berkuncir kuda tersebut jatuh ke bawah dengan tidak elit karena Rivaille tiba-tiba menarik kerah bajunya dari belakang.
"Sakit!! Dasar cebol keparat!" Eren menggelengkan kepalanya.
"Hanji-san , kapan balik dari jerman?" Hanji menyengir tidak jelas sambil duduk di lantai tanpa tau malu.
"2 hari yang lalu , sedikit mengejutkan ketika mengetahui bahwa cebol keparat ini kecelakaan"
"Yang lain dimana? Atau Hanji-san hanya datang sendiri?" Ucap Eren menarik tangan Hanji membantunya berdiri.
"Ah yang lain nanti akan datang"
"Eren" Eren menolehkan kepalanya dan mendapati Rivaille yang menatapnya dengan serius.
"Ya? Kenapa Rivaille?"
"Aku ingin menceritakanmu sesuatu"
"Sesuatu? Cerita?"
"Ya , cerita setelah kita berdua pisah dan aku yang pindah ke prancis"
Eren menegang dan menatap Rivaille dengan intens. Dia pun mendekatkan tubuhnya dan siap mendengarkan cerita Rivaille.
"Ya aku siap mendengarkan"
Tbc.
Cieee yang lama nunggu awkwkwk
Maaf kalau ini lebih pendek dari sebelumnya , lagi gak ada ide :(Oke buat chap depannya bakal menyeritain full masa lalu Rivaille saat dia pindah ke prancis bersama Revi.
Oke yak segitu aja , bai-bai
Dont forget to vote+comment
Randa Liana
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness⭑Riren [✓]
FanfictionKesalahan dan kehancuran dimasa lalu membuat Eren Jaeger dan Rivaille Ackerman tidak sengaja merenggut kebahagiaan kedua anak kembar mereka. Selalu Meyakini dalam hati bahwa tidak ada lagi rasa cinta yang tersisa meskipun hanya sedikit. Revi Ackerma...