Happiness⭑Riren [✓]

13. Akhir dari penderitaan + spesial part

Shingeki No Kyojin | Hajime Isayama

Happiness | Randa Liana

Genre : Family , romance , shounen-ai

Warning!! Bagi yang homophobic silahkan minggat , saya sudah peringatkan!!

'Akhir dari penderitaan'

Rivaille terkadang ingin tertawa, menertawai takdir yang terus-menerus menjatuhkan dirinya. Setelah kehilangan sang ibunda tercinta, dia bertemu dengan Eren yang dia yakini belahan jiwanya.

Pertemuan pertama mereka telah memantik api cinta yang telah padam dalam relung hati Rivaille. Berawal dari Eren yang menjadi mahasiswa baru dan menjalani ospek dimana saat itu Rivaille menjabat sebagai ketua panitia acara tersebut. Kemudian ketertarikan tersebut berlanjut dari pertemuan tidak sengaja mereka, entah itu di perpustakaan, lorong kampus, maupun kantin.

Namanya Rivaille yang selalu bertindak cepat akhirnya menyatakan perasaannya kepada Eren dengan cara yang sungguh tidak romantis, dimana keduanya tengah membahas tugas lalu dengan gamblangnya dia mengatakan 'aku menyukaimu'.

Rivaille sendiri bukan tipe pria yang suka berbasa-basi dan langsung ke poinnya. Dan siapa sangka bahwa Eren menerima pernyataan cintanya, Rivaille yang kelewat senang langsung memeluk erat Eren dengan penuh kehangatan.

Kemudian setelah menjalin hubungan yang cukup lama, Rivaille langsung melamar Eren. Dimana Rivaille sendiri sudah menjabat sebagai direktur Ackerman corp, dan Eren juga bekerja sebagai dokter pada saat itu.

Hidup mereka semakin lengkap ditambah dengan kehadiran kedua anak kembar mereka, sangat bahagia. Baru kali ini Rivaille merasa bersyukur atas hidupnya sendiri.

Namun takdir kembali mengujinya, bisa membuat dia stress dan gila jika saja Rivaille memiliki mental yang lemah. Kakinya terus berjalan menempuh kerasnya hidup, berusaha meraih kebahagiaannya kembali meski tubuh sudah lecet sana-sini. Dia tidak menyerah, terus yakin bahwa kebahagiaannya dengan Eren akan kembali dalam genggamannya.

Usaha dia berhasil, dirinya kembali dipertemukan dengan Eren di taman bermain oleh rencana anaknya tersebut. Rivaille tidak bisa apa-apa , hanya sapaan datar yang bisa dia keluarkan. Bisa saja dia melompat ke arah Eren dan memeluknya erat, namun itu bukanlah sesuatu hal yang mencerminkan seorang Rivaille Ackerman.

Sungguh kisah cinta yang klasik, seperti drama murahan yang menjadi tontonan remaja perempuan setiap malam.

Rivaille menatap Eren dengan tatapan penuh penyesalan sesaat setelah dia menceritakan kisahnya tersebut.

Semua orang bungkam setelah mendengar cerita pria raven tersebut, antara percaya dengan tidak. Terutama untuk remaja raven tersebut, dia tidak pernah membayangkan alasan di balik semua yang terjadi.

Terkadang dia memergoki Rivaille menangis sendirian sambil menggenggam sebuah silet, darah yang mengalir membasahi lantai masih Revi ingat sampai sekarang. Dulu dia sanga penasaran dengan keadaan lengan Rivaille yang hampir setiap hari berbalutkan perban.

Iris emerald Revi terlihat berkaca-kaca, gumpalan air terlihat berkumpuk di ujung pelupuk mata. Siap menets membasahi pipi pucat tersebut.

Tanpa berkata apapun Revi melangkahkan kakinya menuju kasur Rivaille, dan memeluk pria yang berstatus sebagai ayahnya tersebut.