Chap 12

1.6K 112 7
                                    

Sehun dan kris sudah sampai di apartemen luhan. Dengan tak sabar kris dan sehun segera memasuki apartemen luhan.

Kris dan sehun tergesa gesa memasuki kamar luhan, dan nampak pintu yang terbuka mereka segera memasukinya.

Sehun terdiam diri, bagaimana rindunya sehun kepada putri kecilnya. Sejahat itukah sehun kepada anak istrinya, sehingga sehun harus melihat putri kecilnya sakit.

"Sa-sa-sayangg, anak dadyy" Lirih sehun.

Luhan yang menyadari sehun berjalan ke arah jisso, luhan segera beranjak dan membiarkan sehun bertemu dengan jisso.

Hati sehun sakit, betapa jahatnya dia. Dia tidak sanggup melihat putri kecilnya terbaring lemas. Sehun mulai menduduki kasur yang tak luas itu.

"Sa-sayangg ini dadyy hikss" Sehun mulai terisak, dan jisso yang sedang tertidur pun bangun dan ia hanya mengerjapkan matanyaa, seolah tak percaya ada dadyy skrg di hadapannya

Tak terasa air bening mulai menurun di pelupuk pipi luhan, Luhan sangat egois luhan tidak mementingkan perasaan jisso yang sangat merindukan sehun.

Kris yang ada di sebelahnya merangkul luhan, seakan kris memberi semangat kepada luhan agar luhan semangat agar luhan tetap tegar demi Anaknya.

"Dadddyyyyyy??" Lirih jisso, dan jisso sudah menumpahkan air matanya.

"Iya sayang ini dadyyy, Kenapa anak dadyy sakit hiks" sehun membawa jisso ke pelukannya. Betapa rindunya oh sehun.

"Jisso sangat rindu dadyy hikss, momyyy jahat hikss, momyy hiks tidakk hiks, mengijinkan hiks jisso bertemu dengan dadyy hikss" Ucap jisso terbata bata.

Luhan yang mendengar perkataan anaknya, ia menangis sejadi jadinya. Mana bisa putri kecilnya memebenci luhan, luhan sangat sakit dan ia nampak lemas.

Kriss dengan sigap menarik luhan ke luar dan menidurkan luhan di kamarnya. Kris sangat sangat sakit melihat adik kecilnya seperti ini.

"Lu, Oppa tau jisso sangat terpukul. Kau juga harus menerima semua ini. Oppa yakin sehun akan menasihati jisso agar tidak membencimu. Percaya lah pada oppa" Ucap kris sambil, mengusap pipi luhan.

Luhan tidak menjawab hanya ada isakan yang keluar dari mulut luhan. Tutur kata jisso masih terngiang di telinga luhan.

Kris melirik jam tangannya, mana bisa ia meninggalkan cafe nya. Kris beranjak bangun dan sedikit mengelus pipi luhan.

"Sayang, oppa pergi dulu ne. Oppa harus kembali ke cafe" Ucap kris sambil mengusap pipi luhan.

"Terimakasih oppa, Yasudah hati hati di jalannya ne" Luhan tersenyum manis.

Kriss hanya mengangguk, dan kriss mulai keluar dari kamar. Luhan tidak mau ke luar kamar, luhan tidak ingin bertemu sehun, dan luhan masih ingin membiarkan jisso bersama sehun.

Skipp~

"Sssttttt, sayang tidak boleh seperti itu. Momyy tidak jahat, dadyy kemarin tidak menemui jisso karena dadyy lagi pergi ke luar negeri. Dadyy sedang ada pekerjaan sayang jadi dadyy tidak bisa bertemu jisso selama ini" Ucap sehun, sambil memeluk jisso.

"Jadi mommy tidak jahat dad, Jisso bersalah pada momyy dad hiks. Pasti hiks mommy akan hiks marah hiks" Jiso terisak isak. Dan menenggelamkan kepala nya di dada bidang sehun.

"Tidak sayang, mana mungkin mommy marah pada jisso tidak mungkin. Yasudah ayo minta maaf pada momyy mu" Sehun bangun dan menggendong jisso, beranjak mencari luhan.

Luhan sedang menyandar di hearbord, memalingkan wajahnya ke arah pintu. Nampak seorang Oh sehun dan jisso di gendongannya, Jisso mulai mengisyaratkan luhan dengan tangannya agar ia memeluk.

"Momyy, hiks jisso minta maaf hiks pada momyyy, jisso sudah kasar pada momyy hiks" Jisso mengusel usel di dada luhan, tanpa mau menatap luhan.

Luhan tersenyum, pasti ini nasihat sehun. Luhan melihat sehun yang hanya menatapnya sendu. Luhan tidak tega harus seperti ini kpd sehun. Apa luhan mau kembali pada sehun?

"Tidak apa sayang momyy mengerti ko" Ucap luhan sambil menangkup pipi jisso, dan mengecupnya dari mulai mata hidung dan bibir.









Guaa kembali,

Haii para readers, Jadilah readers yang bijak. Readers yang baik, yang membaca lalu meninggalkan jejak oke.

Vote + Komen.

Family HunHan [Cute little girl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang