Q 01

3.5K 279 0
                                    

Pernahkah kamu merasa super sebal sampai ingin marah tapi tidak bisa?

Hal itulah yang Changmin rasakan saat ini.

Bagaimana tidak marah? hari ini ia sedang berulangtahun dan kekasihnya malah pergi dengan teman sepermainannya tanpa mengucapkan selamat kepada Changmin terlebih dulu.

Apa dia lupa? Atau mungkin dia tidak peduli?

Ingin sekali rasanya Changmin berteriak tepat di depan wajah kekasihnya.

Wajahnya kini sudah memerah, dan tangannya terus mengepal mencoba menahan amarahnya.

Apa dia berlebihan?

Tapi dia ini selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat jika kekasihnya itu berulangtahun, jadi bukan hal yang salah kan jika ia meminta hal yang sebaliknya pula?

Ia hanya ingin... dianggap.

"Changmin"

Changmin menoleh dan mendapati kekasihnya sedang menenteng banyak barang di tangannya.

'Bukannya ingat ulangtahun kekasihnya, dia malah asik belanja, dih' batin Changmin dalam hatinya.

Changmin bangkit.

"Kamu... kok... disini?" kekasihnya itu malah bertanya dengan wajah setengah panik dan dipaksakan tersenyum

"Salah kalo aku ke sini?"

Dan gadis yang ada di hadapannya saat ini malah berkedip heran.

"Y-ya ngga salah sih... cuman..."

Changmin mulai curiga, sepertinya wanitanya ini menyembunyikan sesuatu.

"Kamu abis darimana?"

"Eh?"

Wanita itu mulai panik. "Kamu mau minum apa biar aku ambilin"

"Kamu lupa ini hari apa?"

"Kamu bukannya suka banget ya sama sirup melon? kalo gitu aku bikinin bentar ya kebetulan ada nih di rumah"

Dengan terburu gadis itu pergi terbirit menuju dalam rumahnya.

Sepertinya ada sesuatu.

Changmin kembali duduk di kursi dan mengusap wajahnya kasar.

'Apa dia mulai bosan? Inikah cara dia menjauhiku?' begitulan isi pikiran Changmin saat ini. Kacau.

Tak lama sang gadis datang dengan gaun anggun yang melekat di tubuhnya, Changmin jelas kebingungan karena tadinya kekasihnya ini hanya mengenakan kaos dan hem kotak kotak ala cewek tomboy miliknya.

Dan bukannya sirup melon yang gadisnya bawa, tapi sebuah kue putih dengan satu lilin kecil yang menyala di atasnya.

Changmin tercengang. Tapi apa ini? Surprise?

Apa dia lupa hari? Ini kan sudah hampir lewat dari hari ulangtahunnya.

Kenapa gadis ini malah menyiapkan hal seperti ini sekarang?

"Happy birthday to you~" dengan suara manisnya gadis berambut lurus di hadapan Changmin itu mulai menyanyi dan berjalan mendekati pria yang masih tak paham akan apa yang terjadi ini.

"Tiup lilinnya dong sayang, keburu meleleh ini" Changmin mencoba kembali memfokuskan dirinya. Dia lantas meniup lilin dengan wajah yang masih menampakkan kelinglungan. Sangat lucu dan menggemaskan.

"Kamu... lupa hari? Aku kan-"

"Kamu gatau maknanya event ini?"

Changmin menaikkan alisnya "Makna?"

Sang gadis meraih tangan Changmin dan menggenggamnya.

"Aku ngga mau kalo cuma jadi yang pertama buat kamu"

"Aku mau selalu jadi yang terakhir buat kamu"

Tatapan Changmin melunak. Dia yang tadinya dirundung amarah kini merasa sangat dicintai. Sontak pria itu langsung memeluk kekasihnya erat.

"Kamu jangan nangis dulu, aku masih banyak surprise"

Changmin melepaskan pelukannya dan mengusap sudut matanya yang sudah hampir basah.

"Surprise?"

"Tadi aku ke mall, karena gatau kamu suka apa jadi aku beli aja semua barang yang ngingetin aku sama kamu, nanti kita bakal unboxing kado sampe malam ini terlewati"

"Cuman kamu sama aku, saat saat terakhir ulangtahun kamu ini, cuma bakal kamu lalui sama aku, tiap tahun, tiap saat... inget itu"

Changmin dengan segera kembali merengkuh gadis itu dalam pelukannya.

"Thanks for being the only boy on my life, i love you so much, Ji Changmin"

#Happy_Qtie_Day
#HAPPYBIRTHDAY

DATING || THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang