Satu

15.7K 780 7
                                    

Sosok gadis berseragam sekolah itu tampak lesu menyusuri gang sempit untuk menuju rumah nya,tak ada hari bahagia bagi nya semenjak kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan.

Membuat nya harus hidup bersama paman nya,jika kalian berfikir ia beruntung masih memiliki keluarga kalian salah.Ia lebih suka hidup melarat sendiri di bandingkan harus hidup dengan sosok paman bejat sperti paman nya itu.

Sering kali paman nya itu memeras uang hasil kerja nya,bahkan kadang ia tak makan seharian akibat ulah paman nya itu,ingin rasanya ia kabur saja tapi ia kembali berfikir kemana ia harus tinggal sedangkan tak ada sanak saudara lain kecuali paman nya itu.

Langkah nya terhenti saat ia melihat sosok paman nya tengah berlutut di depan para lelaki bertubuh kekar,ia terdiam melihat keadaan paman nya yang memprihatinkan.

Sebelumnya ia memang pernah melihat paman nya itu di tagih hutang oleh beberapa orang tapi,kali ini berbeda apa paman nya itu harus berlutut memohon seperti itu.

"Samchon!"jihae berteriak hingga kini semua pandangan mereka teralih pada jihae.Ia sedikit takut melihat pandangan para lelaki bertubuh kekar itu,jumblah mereka hanya bertiga tetapi jihae seolah di tatap oleh ribuan pasang mata.

Jihae tak berkutik di tempat,ia hanya memandangi paman nya dan ketiga lelaki itu tengah berbisik entah apa yang di kompromikan oleh lelaki itu,hingga kini salah satu dari mereka bersuara.

"Ya! Shin haechul.Kami akan melepaskan mu dengan satu syarat!"

"Katakan,aku akan menuruti mu!"Lelaki yang di panggil paman oleh jihae itu begitu bersemangat mengatakan nya.

Kini tatapan ketiga lelaki itu memandang jihae dari atas sampai bawah membuat jihae jijik dengan pandangan mereka.

"Kau serahkan dia,lalu kau akan kami lepaskan!"

Mata jihae sukses membelak mendengar nya.Hey tunggu! Apa sekarang ia sedang menjadi barang jualan di sini?ia berharap paman nya masih memiliki hati nurani untuk tidak menjualnya.

"Kalian bisa membawanya!"

"SAMCHON!"jantung jihae hampir lepas mendengar paman nya dengan mudah memperbolehkan lelaki gila itu membawanya.

Para lelaki itu menatap jihae dengan smirk nya,membuat jihae perlahan mundur.
Salah satu dari mereka menggerakan kepalanya seolah memerintah agar menangkap jihae.

Dengan gerakan cepat jihae berlari sekuat tenaga,ia tak mau hidup nya akan sia-sia saja di tangan mereka entah siapa dalang dari mereka.

Gang sempit itu seolah menjadi lebih sempit lagi di saat kondisi seperti ini,jihae tak tau arah kemana lagi ia harus pergi.hingga ia memilih bersembunyi di balik rongsokan yang bertumpuk di gerobak lusuh itu.

Bodoh nya ia saat memilih bersembunyi di tempat yang jelas-jelas sangat mudah di temukan salahkan sendiri di sekitarnya  tak ada tempat elit untuk bersembunyi.

"Di mana dia?"salah satu dari mereka,nafas jihae tersenggal.ia takut.

Pelan-pelan jihae bergeser agar bisa kembali lari dan mencari tempat bersembunyi yang lebih aman.

Krekkk..

Sumpah demi apa jihae sangat benci kondisi seperti ini,kenapa botol plastik itu bisa ada di tempat itu dan sial nya kenapa jihae harus menginjak nya.

"Heyy!"jihae kembali berlari saat mereka melihat keberadaan jihae di sana.

Hingga kini jihae berada di jalan besar,ia tak tau harus kemana lagi.sekarang harapan nya ada seseorang yang baik hati mau menolong nya secara suka rela.

Jihae bersembunyi di balik mobil-mobil yang terparkir di sana,kini para lelaki yang mengejar nya sudah sangat dekat dengan nya,ia bingung harus bagaimana lagi,tapi ia bersumpah tidak akan menyerahkan diri,ia akan terus mencoba lari.

Tak ingin tertangkap,entah keberanian dan keberuntungan dari mana jihae memberanikan diri membuka mobil Audi di sampingnya yang kebetulan tidak di kunci.jihae masih menunduk-nunduk di dalam mobil sesekali mengintip untuk memastikan lelaki yang mengejarnya telah pergi,dirasa keadaan sudah aman jihae bernafas lega.

Namun tidak saat mobil itu bergerak seolah melaju.Jihae tak sadar di depan ada seseorang.

"Ah-ahjussi,maafkan saya.tapi bisakah saya turun?"jihae merasa gugup saat bicara,ia sama sekali tak tau kalau di dalam mobil itu ada orang lain selain dirinya.

Sosok yang di panggil ahjussi itu hanya memandang datar jihae dadi kaca spion nya,seketika jihae mendadak takut melihat mata lelaki itu.

"Ahjussi tolong turun kan saya!"jihae kembali di landa gugup saat lelaki itu diam serubu bahasa dan kembali melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

"Ahjussi kau dengar saya.Turunkan aku!"suara jihae meninggi.

Sebenarnya siapa lelaki ini?kenapa sikap nya sangat aneh?Sekarang jihae hanya bisa berdoa,semoga lelaki ini tak berniat buruk padanya.

                              ***

Kini jihae tak tau ia ada di mana,yang ia lihat sekarang lelaki itu berhenti di depan rumah mewah bernuansa putih dengan banyak pengawal di depan nya.

Jihae tercengang melihat nya.
"Turun sekarang!"

Untuk pertama kalinya lelaki itu berbicara pada jihae,suaranya begitu berat namun begitu berkarisma.

Cepat-cepat jihae menggelengkan kepalanya,ia harus menepis kekaguman nya.ia tak tau siapa sebenar nya lelaki ini.

"Sebenar nya siapa kau?kenapa kau membawa ku?"

Lelaki itu tak menggubris, ia keluar dari mobil sedetik kemudian jihae kembali di kejutkan oleh seseorang yang membuka pintu mobil dengan penampilan seperti pengawal.
Jihae di tarik paksa,ia sudah merontak tapi tenaga jihae masih jauh kalah di banding lelaki ini.

Mulut jihae di bekup oleh sampul yang telah di beri bius,seketika semua pandangan menjadi kabur dan gelap.

                            ***

Keheningan begitu terasa saat jihae membuka matanya,pemandangan yang begitu asing di lihat nya.ia tak tau ia dimana yang ia tau sekarang ia berada di kamar besar dengan disain putih begitu mewah dan elegan.

"Sebenarnya ini di mana?"

Tenggorokan jihae merasa kering ia butuh air putih untuk membasahi tenggorokan nya,satu hal yang baru ia ketahui.Tangan nya terikat di atas sisi ranjang.

Jihae kembali panik,kenapa tangan nya di ikat seoalah ia ini tawanan.ia mencoba melepaskan tali yang mengikat tangan nya.

Ceklek.

Pintu kamar itu terbuka,menanpakan sosok lelaki yang tadi membawa nya kemari.jihae takut,ia sangat yakin lelaki ini bukanlah lelaki yang baik.

"Lepakan aku!"

Lelaki pucat itu hanya menunjukan smirk nya,kini ia semakin mendekar ke arah jihae.

"Kau fikir aku bodoh?"

Kini lelaki ini sudah berada di dekat jihae.

"Sebenar nya siapa kau?"

"Aku?"ia menunjuk dirinya sendiri.

Lelaki itu tertawa,membuat jihae bergidig karena tawanya begitu mengerikan bagi jihae.

"Gadis polos.
Kau melarikan diri dari anak buah ku,tetapi kau menyerahkan diri pada ku!"

Otak jihae seolah berputar.

"K-kkau."jihae bergetar.

"Jangan harap kau bisa lepas dari ku!"lelaki itu berbisik tepat di telingan jihae,membuat nafas hangatnya menerpa kulit jihae.

.
.
.
.
.



                             Tbc

Yuhuuu...

Story baru nih,masih awalan pendek dulu yah.Voment nya gaes😄

MA BIG BOSS[MYG]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang