Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)

Episode 11

Sehun berlari dari basement parkiran gedung tempat flat Mina berada menuju unitnya. Dengan cepat memasukkan password kamarnya, sembari menyiapkan seribu satu permintaan maaf. Untungnya Sehun sudah membelikan kado untuk Mina jauh-jauh hari sebelumnya, dia hanya tidak sempat membeli bunga seperti yang awalnya dia rencanakan.

Sehun menyayangi Nana sebagai sahabat, namun malam ini untuk pertama kalinya dia merasa sedikit kesal dengan gadis itu. Mungkin dia hanya merasa sedikit, sangat sedikit, merasa kesal karena gadis itu tiba-tiba sakit dan harus dibawa ke dokter. Yang Sehun sesalkan hanya waktunya. Dia tidak akan pernah keberatan membantu Nana, Chanyeol atau siapapun sahabatnya ketika mereka membutuhkan. Hanya saja, mala mini Sehun sudah memiliki janji dengan orang lain. Dan Sehun khawatir bahwa Mina tidak akan menjadi Noonanya yang seperti biasa malam ini. Gadis itu pasti sangat kecewa, mengingat Sehun sampai di flatnya ketika hari sudah berganti.

Gadis itu hanya meminta Sehun menemaninya makan malam di hari ulang tahunnya. Dia tidak meminta barang apapun, walaupun Sehun dapat memberikan barang apapun yang dia minta. Mina hanya meminta kehangatan seorang teman di hari istimewanya, dan Sehun tidak bisa memenuhi permntaan sederhana ini.

Sehun menatap jarum jam dipergelangan tangannya. Hari sudah berganti dan saat ini sudah pukul 2 pagi. Mina pasti sudah tidur dan Sehun tidak akan pernah tega membangunkan gadis itu hanya untuk memberikan hadiahnya atau sekedar mengucapkan selamat ulang tahun.

"Noona?" Sehun memanggil Mina ketika berhasil membuka pintu flat dan hanya mendapatkan kekosongan yang menyapanya. Sehun refleks meraba dinding untuk mencari skaklar lampu dan ketika ruangan mungil yang akrab dimatanya disinari cahaya lampu, Sehun merasakan harinya mencelos melihat apa yang ada di hadapannya.

Satu set makanan masih tertata rapi di atas meja dapur mungil, lengkap dengan sebuah kue ulang tahun sederhana dengan lilin yang sudah habis meleleh di atasnya. Mina sudah menyiapkan segalanya, dan melihat keadaan meja dihadapannya, gadis itu bahkan menunggunya untuk makan malam bersama.

Dengan panik Sehun membuka satu per satu ruangan di dalam flat ini, hanya untuk menemukan bahwa apartemen ini kosong. Melirik jam tangan dipergelangan tangannya, Sehun meraup wajahnya putus asa. Saat ini sudah pukul 2 dinihari, dan Mina belum pulang,

Dimanakah gadis itu sekarang?

Sedemikan marahkah Mina hingga pergi begitu saja?

Sehun segera meraup ponselnya untuk menghubungi Mina, dan ternyata ponsel gadis itu tidak bisa dihubungi.

Ponselnya tidak bisa dihubungi?

Dan Sehun tidak tahu harus mencari kemana gadis itu diwaktu selarut ini. Pengalamannya ketika beberapa hari yang lalu Mina menghindarinya, Sehun benar-benar tidak memiliki bayangan harus mencari kemana gadis itu.

Sehun merasa mengenal gadis itu dan dekat dengannya. Sementara kenyataannya dia tidak tahu sama sekali siapa Mina sebenarnya.

***

Mina kembali ke flatnya sekitar pukul 7 pagi. Dia tidak ada kuliah hari ini, sehingga dia berniat pulang untuk membereskan flatnya dari sisa-sisa impian semunya tadi malam dan bersiap ke perpustakaan agar tugas akhirnya bisa secepatnya selesai. Mengingat berapa banyak makanan yang harus dia buang pagi ini membuatnya menggigit bibirnya. Bahan makanan termasuk kue yang dia beli tadi malam setara dengan jatah makannya untuk satu minggu. Dan dia terpaksa membuangnya karena sifat kekanakannya tadi malam.

Kenapa juga dia langsung pergi meninggalkan flatnya begitu saja dengan berlinangan air mata. Tidak terpikir sama sekali untuk memasukkan semua makan itu ke dalam lemari pendingin.

Jatuh cinta dan cemburu ternyata memang hanya memberi efek tidak baik bagi dirinya. Sepertinya keputusannya tadi malam untuk merelakan cintanya pada Sehun adalah keputusan yang terbaik. Pilihannya antara menganggap dirinya tidak pernah mencintai Sehun dan tetap berpura-pura didepan lelaki itu. Atau sekalian menghindari lelaki itu.