Episode 12

132 21 11
                                    


banyak typo, males editnya



"Kenapa tidak dimakan? Masakanku tidak enak?" tanya Mina heran, ketika melihat isi piring di hadapan Sehun masih penuh dengan makanan. Sehun hanya menggeleng pelan ketika Mina sudah rapi dengan baju yang biasa gadis itu gunakan untuk pergi ke kampus, lengkap dengan tas ranselnya.

"Masakan Noona selalu enak. Aku hanya ingin sarapan denganmu," balas Sehun perlahan. Jawaban Sehun dengan nada takut otomatis membuat Mina tersenyum. Bukannya Mina melupakan kekecewaannya pada Sehun, hanya saja melihat wajah Sehun membuat Mina kembali mengingat alasan pertama dia mau menerima Sehun berada di sekitarnya. Pria ini nampak seperti anak kecil yang selalu membutuhkan perhatian. Mina yang pada dasarnya senang memberi perhatian seolah mendapatkan sosok untuk dia hujani dengan perhatian. Mina dan Sehun sesungguhnya saling melengkapi. Namun keputusan yang sudah Mina ambil tadi malam merupakan keputusan terbaik. Dia dan Sehun berasal dari dua dunia yang berbeda dan kapanpun tidak akan baik bagi mereka berdua.

"Dasar bodoh, kenapa harus menungguku. Makanannya jadi dingin dan tidak enak, bukan?' jawab Mina lembut. Tangannya menyodorkan sesuap omelet ke arah Sehun yang masih menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Aku sungguh takut noona marah kepadaku," Sehun justru menundukkan kepalanya alih-alih melahap suapan dari Mina seperti biasanya.

"Aku tidak akan pernah bisa marah kepadamu Sehun. Aku tahu jika kamu sedang sibuk, lagipula..." ucapan Mina terhenti sejenak, merasa ragu untuk melanjutkannya. Sehun bahkan mengangkat wajahnya yang sedikit memerah karena menahan tangis. Sehun tahu jika dia lelaki, dan tidak sepatutnya mudah menangis seperti saat ini. Namun dia sungguh merasa bersalah pada gadis di hadapannya. Sehun akan merasa lebih baik apabila Mina marah-marah padanya. Mengatainya dengan segala macam kata-kata kekecewaan, alih-alih tetap bersikap seperti biasanya. Bukan, Mina sungguh tidak bersikap seperti biasanya hari ini. Sehun merasa Mina menjaga jarak dengannya. Dan sepasang mata memerah dengan semburat lingkaran hitam di bawahnya menunjukkan waktu yang dihabiskan Mina untuk menangis. Entah tadi malam maupun pagi ini. Sehun tahu jika Mina pergi ke kamar mandi bukan hanya untuk sekedar mandi, namun juga menangis.

Sehun masih menunggu kelanjutan kata-kata Mina. Dia berharap kata-kata berikutnya adalah ungkapan kekecewaan dan kemarahan Mina kepadanya.

"Lagipula tadi malam bukan tanggal lahirku Sehun. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan lagi ya. Ayo kita makan," lanjut Mina mulai memakan sarapan yang sudah mendingin di hadapannya. Sehun di seberangnya hanya dapat memberikan ekspresi wajah terkejut dan sama sekali tidak tertarik dengan ajakan Mina.

"Apa maksud noona? Tanggal itu yang tercantum di ID card noona," pertanyaan Sehun hanya membuat sebuah senyum miris muncul di wajah Mina. Sesungguhnya Mina menahan tangisnya habis-habisan, gadis ini hanya tidak ingin menangis saat ini. Sudah cukup dia menghabiskan air matanya seperti anak kecil.

"Itu adalah tanggal aku datang ke panti asuhan. Sesungguhnya aku tidak ingat tanggal lahirku sendiri,"

Tling.........

Sehun menjatuhkan sumpit yang sedang dipegangnya karena mendengar jawaban Mina. Sesuatu yang sedemikian menyakitkan terasa meremas hatinya. Dan semuanya diperburuk dengan nada bicara Mina yang berusaha nampak baik-baik saja.

Gadis didepannya ini hanya meminta sesuatu yang sangat sederhana kepada Sehun. Sebuah kehangatan di tanggal yang paling meyedihkan baginya. Bagi orang lain, tanggal ulang tahun adalah tanggal paling menggembirakan. Namun Sehun dapat merasakan betapa menyedihkannya bagi seorang Hwang Mina. Tanggal ulang tahunnya akan selalu mengingatkannya tanggal dia ditinggalkan di panti asuhan. Lebih buruknya Sehun telah mengecewakannya tadi malam. Hanya karena Chanyeol dan Nana tidak mau membiarkannya pergi. Kenapa juga Sehun tadi malam tidak berkeras pergi ke flat Mina terlebih dahulu baru kemudian pergi ke rumah sakit? Kenapa Sehun tidak bisa menyempatkan satu jam saja singgah ke tempat Mina, sekedar menemaninya meniup lilin, sebelum pergi ke rumah sakit? Dan banyak kenapa lain yang saat ini sungguh disesali Sehun.

Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang