Episode 19

115 21 2
                                    

Sehun tidak menyukai pemandangan disampingnya. Hwang Mina duduk disampingnya, memeluk erat tas bawaanya dan nampak ketakutan. Setelah pelukan refleks Sehun karena akhirnya bertemu Mina, mereka berdua diseret oleh manager EXO ke dalam van karena takut ada wartawan atau fans yang memergoki mereka berdua. Walaupun Sehun bersikeras ingin mengantar Mina pulang dengan taksi, keinginannya itu jelas tidak terkabul. Managernya maupun para Hyung-nya menolak tegas.

Sesuatu yang kadang membuat Sehun kesal, walaupun dia amat sangat menyadari jika apa yang mereka lakukan karena menyayanginya dan mengkhawatirkannya. Mereka semua menganggapkan masih anak kecil, padahal tahun ini Sehun sudah berusia 23 tahun. Bukan seorang anak kecil lagi.

"Kami akan mengantarmu ke rumahmu, Mina-ssi. Kamu tinggal menunjukkan jalan saja," Chanyeol memecahkan keheningan di dalam van karena keberadaan sesosok gadis mungil di sudut van. Tubuh mungil Mina terlihat sedikit terkejut ketika mendengar suara Chanyeol, belum lagi tatapan dari semua member Exo. Namun yang membuatnya luar biasa gemetar adalah lelaki yang ada di sampingnya.

"Terimakasih Chanyeol-ssi, tetapi kalian cukup menurunkanku di halte berikutnya dan aku akan naik taksi saja," cicit Mina tidak bisa menyembunyikan getaran suaranya.

"Ini sudah malam, Mina-ssi, dan kami sudah selesai dengan jadwal kami hari ini, sehingga tidak masalah jika mengantarmu terlebih dahulu," kali ini Suho yang memilih untuk menimpali kata-kata Mina.

"Tetapi..."

"Baik, kita turun di halte berikutnya,"

Semua orang di dalam mobil menatap si pemilik suara, dan Sehun justru memusatkan seluruh perhatiannya pada gadis di sampingnya yang menatapnya keheranan dengan mata besarnya.

"Jika kamu ingin naik taksi, aku tidak masalah,"

"Sehunnie..." tegur Baekhyun cepat.

"Kenapa Hyung?" balas Sehun tak kalah cepat.

"Toh, aku yang akan mengantarnya dengan taksi,"

"..."

"Kita harus menghargai keinginannya bukan?" lanjut Sehun masih tidak mengalihkan tatapannya dari Mina yang semakin memeluk erat tasnya, namun tidak dapat menyembunyikan rona merah di pipinya. Bahkan di bawah temaram lampu tepi jalan yang ada di luar mobil, Sehun dapat melihat rona merah itu.

"Yak, Oh Sehun!" Teriakan managernya dari bagian depan mobil tetap tidak digubrik oleh Sehun.

"Kamu ingin turun di depan?" tanya Sehun, kali ini langsung kepada Mina. Mendengar pertanyaan Sehun, Mina langsung menggeleng cepat. Menyadari bahwa sikap keras kepalanya bisa membahayakan Sehun yang juga keras kepala. Mungkin akan lebih mudah jika dia menuruti keinginan Sehun, dan kembali ke kehidupannya yang biasa saja.

"Aku tinggal di daerah Siliim,"

Sehun mengangkat kedua alisnya mendengar jawaban Mina, karena tidak menduga gadis itu akan menurutinya.

"Bagus, ayo manager-nim, kita mengantar Mina-ssi terlebih dahulu."

***

Mina sangat lelah hari ini karena harus lembur, megejar bus dan yang terakhir adalah yang sangat menguras energinya.

Bertemu dengan Oh Sehun.

Satu tahun menghilang dari kehidupan Sehun dan menganggapnya hanya bagian dari salah satu mimpinya, malam ini entah apa yang dipikirkan oleh takdir hingga mempertemukan mereka berdua.

Dan kini lelaki tinggi itu sudah memenuhi flat mungilnya dan menatapnya dengan tatapan tajam. Entah apa yang sudah terjadi pada Sehun dalam 12 bulan terakhir ini, hingga tidak ada lagi pemuda lembut beraroma sabun bayi yang selalu membuat Mina merindukan aromanya. Kini di hadapannya adalah lelaki dewasa, dengan tatapan keras dan bernama Oh Sehun.

"Hwang Mina-ssi, tidak ada yang ingin kamu katakan setelah berhasil menghilang selama 1 tahun?" kata-kata Oh Sehun membuat Mina gemetar ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hwang Mina-ssi, tidak ada yang ingin kamu katakan setelah berhasil menghilang selama 1 tahun?" kata-kata Oh Sehun membuat Mina gemetar ketakutan. Mina mengira rencananya untuk berhenti berhubungan dengan Sehun akan berhasil, tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, sehingga Mina dengan beraninya mencium Sehun di pertemuan terakhirnya.

Kini, ketika mereka berhadapan lagi, Mina hanya dipenuhi oleh rasa malu yang teramat sangat dan juga perasaan khwatir.

"Menyatakan perasaanmu kepadaku, menciumku dan kemudian meninggalkanku?" lanjut Sehun dengan nada sarkastik. Membuat Mina mau tidak mau mendongak untuk menatap wajah Sehun.

Dia masih setampan yang diingat Mina, bahkan jauh-jauh lebih tampan karena kedewasaannya.

Memberanikan diri, Mina membuka mulutnya dan mengucapkan apa yang selama ini ada kepalanya. Sesuatu yang memaksanya mengambil keputusan besar dengan meninggalkan Sehun dan segala hal yang berkaitan dengan lelaki itu.

"Aku sudah tahu jawabannya, jadi apa lagi yang harus kulakukan selain meninggalkanmu, Sehun-ssi?" kedua alis Sehun terangkat mendengar jawaban Mina.

"Lalu apa jawaban yang menurutmu akan kamu dapatkan?" tanya balik Sehun dengan nada datar. Selama mengenal Sehun, tidak pernah sekalipun Mina mendengar nada suara Sehun yang seperti ini. Biasanya Sehun berbicara dengan nada manja, merajuk dan lembut.

Tunggu, biasanya? Memang berapa lama kamu mengenal pria ini, Hwang Mina, runtuk Mina pada dirinya sendiri.

"Mina-ssi, jawaban apa yang kamu kira akan kamu dapatkan?" Sehun mengulangi pertanyaannya dengan masih menatap tajam Mina yang duduk di atas tempat tidur kecilnya, sementara Sehun duduk di lantai tepat di depan tempat tidurnya.

Mina menghela napas panjang, dan lelah.

"Sehun, sudah hentikan semua introgasi ini. Aku Lelah," Mina akhirnya mengatakan perasaannya dan tanpa sengaja menutup matanya.

Beberapa saat tidak ada jawaban, membuat Mina membuka matanya dan seketika memundurkan tubuhnya hingga menabrak dinding kamarnya.

Sehun sudah ada di depannya, menatapnya dengan tatapan yang membuat jantung Mina berdetak dua kali lipat.lebih cepat.

Sehun menjulurkan jemarinya untuk menyentuk sisi wajah Mina.

"Aku serius dengan ucapanku tadi,"

"Apa?" tanya balik Mina masih tidak paham. Kelelahan di tubuh dan pikirannya membuat semua sel otaknya berjalan lebih lambat dari biasanya.

"Bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu,"

"Sehun, cukup..." Mina berbisik ketika semua kata-kata Sehun justru membuat kepalanya semakin berputar.

Atau memang badannya menyerah karena semua hal yang Mina alami akhir-akhir ini.

"Aku bisa menunggumu selama 1 tahun, jadi aku akan memberimu waktu untuk bisa menjawab semua pertanyaanku tadi,"

Tanpa sadar Mina terjatuh kearah Sehun, sehingga tidak dapat dipastikan apakah gadis itu dapat mendengar semua ucapan Sehun.

Sementara Sehun masih sempat menangkap tubuh mungil Mina, membawanya ke dalam pelukannya, dan menyadari sesuatu.

Wajah pucat Mina karena tubuh gadis itu luar biasa panas

***

Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang