Episode 9

122 17 4
                                    

Sebuah makhluk kuning besar memenuhi sudut flat Mina yang sempit. Mulut konyol makhluk kuning itu membuat Mina tanpa sadar memukul wajahnya.

"Hei, jangan pukul kembaranku," seru Sehun dari balik sofa ketika mendengar suara pukulan dari arah meja dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, jangan pukul kembaranku," seru Sehun dari balik sofa ketika mendengar suara pukulan dari arah meja dapur.

Sehun akhirnya menemui Mina nyaris dua minggu setelah tragedy menghilangnya Mina. Pria itu datang ke flat Mina dengan membawa boneka ayam raksasa yang langsung membuat Mina tertawa terbahak-bahak.

Sehun menyebut boneka itu sebagai permintaan maafnya dan teman untuk Mina saat Sehun tidak berada didekatnya. Mina hanya mengernyitkan dahinya ketika Sehun menyebutkan bahwa Mina membutuhkan teman saat dia tidak bisa berada disekitarnya.

Perlahan Sehun mendekati Mina yang masih menatapnya. Sepasang mata yang beberapa bulan yang lalu menatapnya dengan tatapan kesepian, kini menatapnya dengan lebih hangat. Tatapan kesepian tidak lagi nampak setiap saat, tetapi segurat tatapan yang Sehun sebut dengan tatapan sedih justru muncul di sepasang mata favoritnya.

Dahulu Sehun pernah berjanji untuk menemani Mina, hingga bisa menghilangkan tatapan kesepian itu dari mata Mina. Namun Sehun tidak menyangka jika justru tatapan sedih yang menggantinya.

"Aku ingin menghilangkan tatapan kesepian di matamu, Noona. Aku tidak ingin kamu merasa kesepian," ucap Sehun lembut, jemarinya menyentuh perlahan pipi Mina yang sehalus porselin. Mina sedikit tersentak ketika merasakan sentuhan Sehun. Ini bukan sentuhan pertama Sehun kepadanya, namun entah kenapa, sentuhan Sehun malam ini terasa begitu....

Mina tidak tahu bagaimana menyebutnya.

Intim mungkin?

Melihat Mina hanya terdiam dan sedikit menjauhinya karena sentuhannya membuat Sehun melanjutkan kalimatnya.

"Namun kenapa sekarang aku justru mendapatkan tatapan sedih dari kedua matamu, noona? Ada apa?" Mina langsung menggelengkan kepalanya. Pertanyaan dan tatapan Sehun seorang menelanjangi perasaannya.

"Apa yang kamu katakan, Sehun. Aku baik-baik " Mina merasa dirinya sungguh bodoh karena jelas-jelas suaranya bergetar karena ucapan Sehun. Tentu saja setiap saat Mina akan menatap Sehun dengan tatapan memelas, yang nampak begitu menyedihkan, karena dia sadar bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan.

Gadis mana yang tidak akan memberikan tatapan memelas jika mengetahui bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan.

Mungkin hanya para penggemar berat Sehun yang sadar bahwa mereka mengalami cinta bertepuk sebelah tangan, namun tetap masih dapat menatap Sehun dengan tatapan penuh binar dan sinar.

Mina bukan orang seperti itu. Dan sepertinya sampai kapanpun dia tidak akan bisa memberikan tatapan seperti yang Sehun harapkan, hingga mungkin cintanya pada Sehun berbalas. Atau mati jika memungkinkan.

"Kamu tidak baik-baik saja noona. Tidakkah kamu menyadarinya?" suara Sehun nampak sedikit frustasi. Pria ini selalu frustasi setiap kali gadis didepannya ini berkata baik-baik saja, sementara jelas-jelas Mina tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang